RESPONS PETANI KELAPA SAWIT SWADAYA MENANGGAPI KEBIJAKAN SERTIFIKASI (Studi Kasus di Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung)

Abstract

Dalam tiga dekade terakhir, Indonesia perlahan-lahan menjadi negara produsen minyak sawit terbesar di dunia. Sekitar 40 persen ekspor minyak sawit tersebut berasal dari petani swadaya. Di sisi lain, industri kelapa sawit pun tidak henti-hentinya mendapat kecaman karena dituduh merusak lingkungan, maka, di tahun 2004, standardisasi RSPO mulai diterapkan dalam praktik industri ini. Penelitian ini membahas seperti apa respons petani kelapa sawit dalam menanggapi kebijakan sertifikasi dalam dua dimensi: narasi-narasi seperti apa yang terbangun tentang sertifikasi di tengah petani swadaya? Dan keputusan apa yang diambil petani swadaya tersebut? Dengan mengambil kasus di Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan menggunakan metode penelitian campuran, hasil penelitian menunjukkan bahwa narasi yang terbangun di tengah petani swadaya tentang sertifikasi bernada negatif dan rata-rata petani swadaya menolak untuk mengikuti kebijakan sertifikasi ini. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya sejarah komoditas kelapa sawit, aktor-aktor di sekitar pengimplementasian sertifikasi, dan pranata pengelolaan kebun kelapa sawit.

Description

Keywords

Kelapa Sawit, Petani Swadaya, Sertifikasi

Citation