KAJIAN KRISTALISASI PATCHOULI ALCOHOL PADA MINYAK NILAM (Pagostemon cablin Benth) DENGAN METODE PENDINGINAN DAN PEMURNIAN DENGAN METODE EVAPORASI

Abstract

Minyak nilam adalah salah satu produk minyak atsiri yang menjadi komoditi ekspor andalan Indonesia. Kadar patchouli alcohol (PA) merupakan salah satu indikator yang sangat menentukan kualitas minyak nilam. Inovasi dilakukan dalam peningkatan nilai tambah dari produk nilam yaitu membuat produk turunan berupa kristal patchouli alcohol. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh suhu pendinginan terhadap laju pembentukan kristal untuk menghasilkan rendemen dan kemurnian kristal yang tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan analisis korelasi-regresi. Penelitian ini terdiri dari dua tahap: tahap pertama adalah analisis pengaruh suhu pendinginan terhadap laju pembentukan kristal dan pengulangan sebanyak tiga kali. Variasi perlakuan suhu pendinginan 5 ℃, 10 ℃, 15 ℃. Parameter yang diamati adalah laju pembentukan kristal yang paling cepat dengan melihat area dan perimeter. Pengamatan dilakukan dengan cara image tiap 3 jam selama 25 jam. Image yang diperoleh akan diolah dengan bantuan perangkat lunak Image J. Kondisi optimum pada tahap pertama dijadikan dasar kondisi proses penelitian tahap kedua. Dari hasil pengujian yang dilakukan pada area dan perimeter diperoleh perlakuan terbaik yaitu suhu pendinginan 5 ℃ menghasilkan nilai area dan perimeter sebesar 20,548 cm2 dan 14,940 cm. Tahap kedua adalah pemurnian. Variasi perlakuan suhu evaporasi yaitu 35 ℃, 40 ℃, 45 ℃. Pengamatan dilakukan selama 144 jam dengan pengamatan setiap 24 jam. Parameter yang diamati adalah susut bobot kristal, bobot kristal dan laju penguapan. Dari hasil pengujian perlakuan 45 ℃ menghasilkan nilai susut bobot paling rendah yaitu 0,0059%, bobot kristal yang paling tinggi yaitu pada suhu evaporasi 35 ℃ yaitu 5,3387 g, sedangkan laju evaporasi pada perlakuan suhu evaporasi 45 ℃ yaitu 0,00000208 g/jam. Selanjutnya dilakukan pengamatan terhadap karakteristik kristal nilam meliputi warna kristal, melting point, densitas kamba (bulk density), rendemen kristal dan yield PA. Perlakuan terbaik untuk karakteristik kristal ditinjau dari melting point dan bulk density terdapat pada suhu evaporasi 45 ℃ dengan nilai secara berturut-turut adalah 56,7 ℃, 0,4359 g/mL. Sementara perolehan nilai rendemen kristal dan yield kristal terbaik pada perlakuan suhu evaporasi 35 ℃ dengan nilai secara berturut-turut adalah 36,3110% dan 37,6151%. Pengujian SEM (Scanning Electron Microscopy) diperoleh secara umum bentuk kristal bulat dan mempunyai ukuran 17,2 µm – 11,50 µm.

Description

Keywords

: pendinginan, kristalisasi, laju pembentukan kristal

Citation