MODEL PENGEMBANGAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH-LUMPUR TINJA KOMUNAL TERINTEGRASI DAN BERKELANJUTAN (STUDI KASUS: PERMUKIMAN PERDESAAN DAS CITARUM)

Abstract

Pencapaian akses aman infrastruktur air limbah yang masih rendah dan tidak efektifnya pengelolaan lumpur tinja, merupakan ancaman pencemaran air dan risiko kesehatan masyarakat. Penelitian pengembangan sistem instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal dan pengolahan lumpur tinja (SIPAL-LT) terintegrasi dan berkelanjutan, ditujukan untuk acuan perencanaan IPAL di permukiman perdesaan DAS Citarum yang memiliki kendala akses ke sarana pengolahan lumpur tinja terpusat. Faktor-faktor pengembangan IPAL berkelanjutan, diidentifikasi dengan analisis variasi korelasi antara variabel secara maksimal dan ekstraksi faktor dengan metode principal component analysis (PCA). Analisis PCA menghasilkan faktor-faktor dominan, yaitu faktor sistem pengolahan, faktor pengelolaan dan lingkungan, dan faktor karakteristik masyarakat. Pengembangan model SIPAL-LT berdasarkan faktor-faktor dominan tersebut, dianalisis dari profil keberlanjutan, perencanaan 15 pilihan model, gugus teknologi, dan prioritas teknologi. Analisis klaster hirarki menghasilkan model SIPAL-LT terbaik, yaitu berada di lokasi dengan karakteristik pengguna IPAL komunal eksisting lebih dari 60% kapasitas desain, memiliki organic pollution index dan contaminant index lumpur tinja berkategori pencemar rendah, dan nilai overall equipment effectiveness IPAL lebih dari 60%. Teknologi pada model terbaik tersebut terdiri dari IPAL komunal anaerobic digester dengan pengolahan lanjutan biofilter dan constructed wetland, sedangkan pengolahan lumpur tinja (termasuk dari IPAL individual sekitarnya) direncanakan menggunakan sludge drying bed with plant (constructed wetland untuk pengolahan lumpur). Strategi implementasi SIPAL-LT dianalisis dengan model Driven force-Pressure-State-Impact-Response dan tingkat kesiapan implementasi. Interaksi faktor pendorong berupa penduduk, sistem IPAL, dan timbulan lumpur tinja memberikan pengaruh langsung pada pengelolaan, sikap masyarakat, dan lingkungan. Klasifikasi kesiapan implementasi diprediksi dengan analisis diskriminan ganda, yang dibedakan berdasarkan efluen pengolahan dan pemakaian air bersih (aspek teknis); tata ruang dan indeks kualitas lumpur individual (aspek lingkungan); iuran masyarakat dan persepsi masyarakat untuk pemanfaatan efluen dan padatan (aspek sosial ekonomi). Strategi implementasi SIPAL-LT dapat sebagai acuan untuk peningkatan akses aman air limbah pada skala yang lebih luas di permukiman perdesaan DAS Citarum.

Description

Keywords

air limbah, lumpur tinja, berkelanjutan

Citation