Hubungan Antara Kadar Methylmalonic Acid Dengan Manifestasi Oral Pada Pasien Diabetes Melitus Di RSUP DR. Hasan Sadikin Bandung

Abstract

Provinsi Jawa Barat memiliki prevalensi penduduk dengan diabetes melitus 1.7% berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018. Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolisme yang ditandai hiperglikemia kronis karena terganggunya sekresi insulin dan/atau kerja insulin. Pengaruh DM terhadap kesehatan rongga mulut termasuk xerostomia, gangguan pengecapan, dan kandidiasis oral. Kondisi DM dapat ditangani dengan melakukan pola hidup sehat, konsumsi obat anti diabetes melitus, pemberian edukasi dan dukungan sosial terhadap penderitanya. Obat anti DM selain memberikan efek yang menguntungkan juga memiliki efek samping, salah satunya yaitu menurunnya penyerapan vitamin B12 yang berperan penting dalam kesehatan tubuh. Pemeriksaan kadar vitamin B12 seringkali menunjukkan hasil yang normal pada individu dengan kondisi seperti DM, sehingga kondisi defisiensi yang terjadi tidak diketahui. Methylmalonic acid (MMA) adalah substansi yang diproduksi dalam metabolisme protein dalam tubuh dan dapat menjadi petunjuk awal adanya defisiensi vitamin B12. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan antara kadar MMA dengan manifestasi oral pada pasien DM dengan metode consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kadar MMA pada pasien DM dengan dan tanpa manifestasi oral.

Description

Keywords

Diabetes melitus, Methylmalonic acid, Manifestasi oral

Citation