SUCCESS STORY PENDERITA GAGAL GINJAL TERMINAL DALAM MEMPERTAHANKAN KARIR DI BAWAH ANCAMAN KEMATIAN Kajian Dramaturgi pada Penderita Gagal Ginjal Terminal di Rumah Sakit Islam Jakarta

Abstract

Disertasi ini berjudul success story penderita gagal ginjal terminal (PGGT) dalam mempertahankan karir dibawah ancaman kematian, studi dramaturgi pada PGGT di Rumah Sakit Islam Jakarta, bertujuan untuk mengetahui sisi lain kehidupan PGGT, perilaku, dan pengelolaan kesan ketika melaksanakan aktivitas ditempat ia bekerja dalam mempertahankan karirnya. Pendekatan penelitian digunakan adalah kualitatif, dengan paradigma kostruktivisme dengan jenis penelitian dramaturgi. Subyek penelitian adalah PGGT yang masih aktif bekerja pada perusahaan yang berada di seputar Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta dan di Depok Jawa Barat, yang dipilih secara purposif. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara mendalam, pengamatan, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa sisi lain kehidupan PGGT dalam beraktivitas merupakan wilayah belakang dari dramaturgi terlihat melalui interaksi sosial dengan lingkungan sekitar rumahnya. Ada memilih menghindari dalam berinteraksi sosial, dan ada juga yang masih aktif berinteraksi sosial. Lingkup sisi lainnya tercermin pada kondisi hubungan dalam keluarga penderita gagal ginjal terminal, ada memiliki hubungan keluarga harmonis, dan ada juga memiliki hubungan keluarga kurang harmonis. Kondisi tersebut sedikit banyak terlihat bagaimana cara berdiskusi dalam keluarga ada mendominasi, dan ada kesetaraan. Pola aturan makan sebelum cuci darah lebih pada melanggar aturan pola makan. Kemandirian penderita gagal ginjal terminal ada ketergantungan, dan ada kemandirian. Adapun pengendalian emosi diri penderita gagal ginjal terminal ada emosi meledak-ledak, dan ada emosi terkendali. Perilaku PGGT ketika melaksanakan aktivitas ditempat bekerja merupakan wilayah depan dari dramaturgi ditumbuhkan kesan penerimaan dirinya oleh lingkungan kerja. Kesan penerimaan itu sendiri, Ada yang memberikan kesan empati, ada yang memberikan kesan biasa saja. Keterbukaan pada penyakitnya berdasarkan kenyamanan dirinya di lingkungannya dalam bersikap ada yang bersikap tertutup, dan ada yang bersikap terbuka. Sikap dan tanggapan yang dirasakan dipengaruhi oleh simbol-simbol penyakitnya yang menjadikan ada yang lebih perhatian, ada yang biasa saja. Adapun pengaruh penyakitnya pada kinerja pekerjaannya ada yang tidak menghambat, ada yang sebagian menghambat, dan ada yang menghambat. Komitmen PGGT pada pekerjaannya ada yang lebih mementingkan perusahaan, ada mementingkan kedua belah pihak, dan ada juga mementingkan pribadi.Adapun kepedulian menjaga penampilan dalam mendukung pekerjaannya ada yang sewajarnya, ada yang perhatian, ada juga kurang peduli. Adapun gaya dalam bekerja dan berinteraksi ada yang kerjasama, ada yang kurang berperan, dan ada juga yang dominan. Pengelolaan kesan PGGT ketika melaksanakan aktivitas ditempat kerja dilakukan dengan bentuk komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Terdapat satu kategori pengelolaan kesan informan yaitu kesan �keakraban� pada komunikasi verbal. Sedangkan penggunaan komunikasi secara nonverbal terdapat ada tiga kategori pengelolaan kesan informan yaitu kesan wibawa, kesan eksklusif, dan kesan pekerja keras.

Description

Keywords

Komunikasi kesehatan, dramaturgi, Gagal ginjal terminal

Citation