Ilmu Komunikasi (S3)

Permanent URI for this collection

Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 20 of 154
  • Item
    AFOLKTALE EXPLORATION AS PART OF BANGFLO COFFEES BRAND IDENTITY THROUGH INSTAGRAM (Action Research on Bangflo Coffees Instagram Account)
    (20-06-2024) Ingrid Tedjakumala; Deddy Mulyana; Susie Perbawasari
    Folktale Exploration and Application on Instagram As A Form Of Brand Identity Enhancement On A Single-Origin Coffee Brand (An Action Research in Kopi Bangflo Brand). Supervisory team: Prof. Ninis Agustini Damayani, Prof. Deddy Mulyana and Dr. Susie Perbawasari. This study aims to explore how Sasando folktale can be explored and applied on Instagram as a digital marketing tool to enhance the brand identity of Bangflo Coffee, a single-origin coffee brand from Flores, East Nusa Tenggara. This study employs a constructivist paradigm, through qualitative approach, and Action Research Method due to its practical focus, which requires close collaboration between the researcher and practitioners. The Action Research approach for this research follows for the Action-Reflection Cycle method, with the help of 3 other research collaborators. Data collection was conducted by conducting online surveys and questionnaires, online and on-site observations, and interviews. Additional supporting data was ascertained from previous research and literature. This study finds that by utilizing the dynamics of Instagram with the influence of digital storytelling, Bangflo Coffee has catered to the preferences of millennials. The combination of cultural heritage, folktale, meaningful stories, and engagement, creates a deeper connection and long-lasting relationship that evoke the feeling of brand love. By exploring The Sasando folktale as a digital communication tool, this study explores and discovers a way to create an ancient folktale through digital storytelling to transform the story to gain new place, perspective, and audience, connecting the past and present. This study also finds that by exploring the Sasando folktale, Bangflo brand�s persona has transformed from an unknown character persona, into an established and appreciated character that embodies the values of the brand.
  • Item
    PENGARUH MINAT MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU MEMILIH PENGOBATAN THIBBUN NABAWI PADA MEDIA YOUTUBE
    (2023-10-25) RITA DESTIWATI; Uud Wahyudin; Susanne Dida
    Pengobatan thibbun Nabawi saat ini banyak dipilih karena, pengobatan ini merupakan warisan dari Nabi Muhammad SAW. Informasi penggobatan thibbun Nabawi saat ini sudah berkembang di media sosial seperti Youtube. Munculnya Youtube sebagai sumber informasi dan sebagai platform yang menghubungkan antar manusia yang bersosialisasi berdampak langsung pada bagaimana orang berperilaku. Kuatnya minat masyarakat menggunakan pengobatan thibbun Nabawi dalam meningkatkan perilaku sehat, penelitian ini menggunakan teori TPB (Theory Planned Behaviour). Adapun tujuan dari penelitian ini untuk menguji dan menganalisa pengaruh minat masyarakat terhadap perilaku memilih pengobatan thibbun Nabawi yang dimediasi oleh minat dan dimoderiasi media Youtube. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan melakukan survei deskriptif. Pengujian model dan hipotesis ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Dengan menggunakan aplikasi program Analysis of Moment Structure (AMOS) untuk menguji nilai dari setiap koefisien jalur. Responden dalam penelitian ini berjumlah 487 yang diambil dari masyarakat Jawa Barat. Jenis penelitian ini adalah kausalitas dan unit analisisnya adalah individu yaitu individu yang menggunakan penggobatan thibbun Nabawi. Penelitian ini menghasilkan kalau sikap, norma subjektif, kontrol perilaku masyarakat memilih pengobatan yang di mediasi minat dimoderasi oleh media Youtube yang dihitung secara simultan berpengaruh signifikan dengan besaran fhitung sebesar 19,010 ffabel sebesar 2.117. Kuatnya prediktor minat pada perilaku sehat baik fisik maupun spritual, menjadikan thibbun Nabawi bisa menjadi pilihan dalam pengobatan.
  • Item
    Komunikasi Pendidikan Anak Usia Dini di Masa Covid-19
    (2023-11-10) ALMADINA RAKHMANIAR; Yustikasari; Atwar Bajari
    Covid-19 yang melanda dunia dan Indonesia menyebabkan terjadinya perubahan komunikasi pendidikan antara guru, siswa dan orang tua pada pendidikan anak usia dini khususnya di Jawa Barat, mendorong perubahan metode pembelajaran dari metode belajar tatap muka dimasa pra pandemi, menjadi belajar dari rumah secara daring pada masa pandemi, serta berubah kembali di masa pasca pandemi menjadi pembelajaran hybrid, yaitu gabungan antara pembelajaran online dengan pembelajaran tatap muka terbatas. Hal tersebut mendorong untuk dilakukan penelitian ini, yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana komunikasi pendidikan usia dini di Jawa Barat ditinjau dari tiga fase, yaitu fase pra pandemi, pandemi, dan pasca pandemi. Untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan, penelitian menggunakan paradigma konstruktivis, dengan jenis penelitian kualitatif dan metode penelitian studi kasus, agar dapat mengetahui dan menggali fenomena dari aktivitas proses komunikasi dan interaksi sosial dalam komunikasi pendidikan antara guru, orang tua dan anak usia dini di PAUD Jawa Barat yang terjadi di masa covid-19. Hasil penelitian menyatakan bahwa komunikasi pendidikan anak usia dini dibutuhkan dalam proses persiapan belajar anak sebagai langkah yang tepat bagi perkembangan dan pertumbuhan seorang anak, termasuk dimasa pra pandemi, pandemi, dan pasca pandemi covid-19. Komunikasi pendidikan anak usia dini berdasarkan interaksi antara guru dan siswa pada PAUD di Jawa Barat sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak di masa covid-19 guru menjadi fasilitator dalam aktivitas komunikasi dan interaksi dengan anak, serta anak dengan anak lainnya. Kemudian komunikasi pendidikan anak usia dini berdasarkan interaksi anak dan orang tua di rumah pada PAUD Jawa Barat di masa covid-19 juga sangat penting karena peran partisipatif orang tua bermanfaat bagi keberhasilan pendidikan anak, namun para orang tua terkesan berpandangan bahwa keberhasilan perkembangan anak sepenuhnya dibebankan dan menjadi tanggung jawab dari lembaga PAUD. Komunikasi pendidikan anak usia dini berdasarkan interaksi guru dan orang tua pada PAUD Jawa Barat di masa covid-19 juga tidak kalah penting, tetapi komunikasi yang intens dan efektif kurang terbangun antara guru dan orang tua yang disebabkan oleh kesibukan orang tua yang memiliki pekerjaan dan tanggung jawab lain yang membatasi waktu mereka untuk berkomunikasi secara teratur dengan guru.
  • Item
    KOMUNIKASI AGEN PERUBAHAN DALAM MENDUKUNG PROGRAM ZERO WASTE CITIES DI KOTA BANDUNG (Kajian Etnografi Komunikasi pada Kegiatan Edukasi Pemilahan Sampah dari Rumah ke Rumah Oleh Perkumpulan Y
    (2023-11-15) NURTRIANA RIZKAWATI; Henny Sri Mulyani Rohayati; Engkus Kuswarno
    Perkumpulan YPBB menggunakan pendekatan pengelolaan sampah dengan prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan untuk mendukung pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, dan ada anggapan menjaga lingkungan merupakan menjaga “ibu bumi”. Beberapa ide dan inovasi Perkumpulan YPBB diadopsi oleh DLH dalam melakukan pemilaham sampah di kawasan. Kelurahan Cibuntu, Kecamatan Bandung Kulon RW. 08, pada awalnya agen perubahan dari Perkumpulan YPBB merasa tidak akan mampu melakukan pemilahan sampah, karena wilayahnya yang cukup sulit, berada pada gang-gang sempit, dan masyarakat yang heterogen. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menjelaskan kompetensi agen perubahan, mengidentifikasi sistem bahasa yang digunakan agen perubahan, menguraikan komponen komunikasi yang membentuk peristiwa komunikasi, dan menjelaskan proses dan interaksi komunikasi agen perubahan dalam mendukung program zero waste cities pada kegiatan edukasi pemilahan sampah dari rumah ke rumah di masyarakat Kota Bandung. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan paradigma konstruktivis, dengan menggunakan metode etnografi komunikasi. Subjek dalam penelitian ini adalah sekelompok agen perubahan yang sudah terlibat dari awal pemilahan sampah dalam kegiatan edukasi dari rumah ke rumah, program zero waste cities yang diselenggarakan oleh Perkumpulan YPBB, sebanyak 12 orang, dengan menggunakan Teori Etnografi komunikasi. Temuan penelitian berdasarkan proses edukasi pemilahan sampah dari rumah ke rumah yang dilakukan antara lain: (1) Agen perubahan juga harus memberikan pemahaman ke pemerintahan dan masyarakat bahwa dalam mengolah sampah butuh waktu dan proses, tidak langsung mendapatkan hasil secara instan, dan cepat. (2) Melalui bahasa dan komunikasi yang tepat, program zero waste cities dapat berhasil dan mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya pemilahan sampah yang berdampak pada pengurangan timbunan sampah yang akan dibuang ke TPA. (3) Gaya bicara yang digunakan oleh agen perubahan tidak selalu penuh kebahagian dan canda tawa, ada juga gaya bicara yang menggambarkan rasa prihatin yang dirasakan oleh agen perubahan. (4) Beberapa tindakan yang dilakukan oleh agen perubahan dalam proses komunikasi dan interaksi saat proses awal perubahan mencangkup tahapan besar proses komunikasi dan linimasa program zero waste cities yang berjalan di wilayah, pihak Perkumpulan YPBB melakukan kajian kondisi kelurahan, yang kemudian melakukan desain sistem di wilayah setempat, selanjutnya dilakukan pelatihan untuk petugas pengelola sampah, setelah dirasa petugas sudah memahami system pengelolaan sampah yang akan diterapkan dilakukan DTDE ke masyarakat, dan DTDC sekaligus monitoring di Wilayah Cibuntu hal ini dilakukan oleh pihak YPBB dengan didampingi oleh Kader Kang Pisman dengan mendatangi rumah ke rumah.
  • Item
    ADAPTASI LINTAS BUDAYA PENGUNGSI DI NEGARA TRANSIT (STUDI KASUS PENGUNGSI AFGANISTAN MELAKUKAN ADAPTASI DALAM KEHIDUPANNYA SEBAGAI PENGUNGSI DI KOTA MAKASSAR, INDONESIA)
    (2023-08-25) A. HASAN AL HUSAIN; Eni Maryani; Jenny Ratna Suminar
    A. Hasan Al Husain, 210130190501, 2023. Adaptasi Lintas Budaya Pengungsi Di Negara Transit (Studi Kasus Pengungsi Afganistan Melakukan Adaptasi Dalam Kehidupannya Sebagai Pengungsi Di Kota Makassar, Indonesia). Tim Promotor; Dr. Hj. Jenny Ratna Suminar., Prof. Dr. Eni Maryani., M.Si., Dr. Hj. Tine Silvana Rachmawati., M.Si Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan alasan mengapa pengungsi bermigrasi dari Afghanistan, serta menggambarkan proses adaptasi lintas budaya dan hasil- hasil adaptasinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dan merupakan penelitian kualitatif. Data penelitian diperoleh melalui wawancara dengan 22 orang informan, yang terdiri dari 9 orang pengungsi suaka Afghanistan, 9 orang masyarakat lokal, dan 4 narasumber ahli. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan metode kualitatif, dengan menggunakan beberapa teori sebagai dasar analisis, seperti teori teori adaptasi lintas budaya, teori interaksi simbolik, teori konstruksi atas realitas, dan teori perdamaian budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) alasan pengungsi Afghanistan menjadi pengungsi adalah karena motif trauma dan harapan. Proses adaptasi mereka dipengaruhi oleh perbedaan kebiasaan, budaya, bahasa, agama, dan kondisi psikologis mereka. Motivasi untuk beradaptasi muncul sebagai hasil dari dorongan yang berasal dari faktor-faktor tersebut. Baik pengungsi Afghanistan maupun masyarakat lokal menggunakan nilai-nilai budaya mereka dalam mengelola konflik. Pengungsi Afghanistan memegang nilai "Marefat", dan masyarakat lokal memegang nilai "Siri’ na pacce’" yang menghargai dan menghormati satu sama lain. (2) Adaptasi pengungsi Afghanistan dimulai dengan mempelajari nilai dan norma yang membedakan mereka dengan masyarakat lokal di Kota Makassar melalui interaksi dan komunikasi. Interaksi dan komunikasi tersebut terjadi di pasar tradisional dan lingkungan tempat tinggal pengungsi Afghanistan di Jalan Perintis Kemerdekaan VII Kota Makassar. Dalam berinteraksi dengan masyarakat lokal, pengungsi Afghanistan menggunakan komunikasi verbal dan nonverbal. Mereka juga beradaptasi dalam kebiasaan, bahasa, pakaian, dan makanan. (3) Hasil adaptasi pengungsi Afghanistan di Kota Makassar dapat dibagi menjadi dua, yaitu Beradaptasi dengan terpaksa dan adaptasi yang terkendala.
  • Item
    KOMUNIKASI WASIT PEREMPUAN DALAM SEPAK BOLA DI INDONESIA (Studi Kasus Tentang Komunikasi Wasit Perempuan dalam Memimpin Pertandingan Sepak Bola di Indonesia)
    (2023-03-10) OPE DESTRIAN; Rd. Funny Mustikasari Elita; Suwandi Sumartias
    Ope Destrian, 210130190514, 2022. KOMUNIKASI WASIT PEREMPUAN DALAM MEMIMPIN PERTANDINGAN SEPAK BOLA (Studi Kasus Tentang Komunikasi Wasit Perempuan dalam Memimpin Pertandingan Sepak bola Di Indonesia). Tim Promotor: Dr. Suwandi Sumartias. , M. Si. , Dr. Rd. Funny Mustikasari Elita, M. Si. , dan Dr. Wawan Setiawan, M. I. Kom. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses komunikasi dalam mengkonstruksi dirinya sebagai wasit dalam pertandingan sepak bola. Penelitian menggunakan paradigma konstruktivis dengan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus. Narasumber ditentukan secara purposif berdasarkan peran dan partisipasinya dalam sepak bola Indonesia. Key informant penelitian ini diantaranya adalah Wasit-wasit Perempuan yang tergabung PSSI Pusat, Komite Wasit PSSI, Pengawas Pertandingan Sepak bola PSSI, Wasit priayang tergabung PSSI Pusat, Penilai wasit, Pemain sepak bola putri nasional, dan Pengamat Sepak bola. Proses pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dan observasi, serta keikutsertaan peneliti dalam pertandingan sepak bola. Sedangkan data penunjang diperoleh melalui studi dokumentasi hasil penelitian sebelumnya, studi literatur, serta data dan dokumen pendukung lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku komunikasi secara fisik dan psikis wasit perempuan sangat di perlukan dalam pertandingan sepak bola. Fitness test yang dijalani wasit perempuan sebelum memimpin pertandingan harus di jaga dengan baik dan konsisten. Begitu juga psikologis nya. Psikologis melalui ketegasan, jangan ragu, siapkan mental dan percaya diri ditunjukkan wasit perempuan dengan kinerja di lapangan. Kata kunci: Komunikasi wasit; Konsep diri; Konstruksi sosial; Mentalitas; Wasit perempuan; Sepak bola.
  • Item
    Komunikasi Strategis dalam Mendorong Keterbukaan Informasi Publik di Indonesia (Studi Kasus pada Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Barat).
    (2022-09-20) IJANG FAISAL; Diah Fatma Sjoraida; Suwandi Sumartias
    ABSTRAK Komunikasi Strategis dalam Mendorong Keterbukaan Informasi Publik di Indonesia (Studi Kasus pada Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Barat). Oleh : Ijang Faisal dengan Tim Promotor Dr. Suwandi Sumarthias, M.Si. (Ketua Tim Promotor), Dr. Antar Venur, M.A. (Anggota Tim Promotor) dan Dr. Diah Fatma Sjoraida.M.Si. (Anggota Tim Promotor). Walaupun Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik sudah berlaku lebih dari sepuluh tahun, tetapi masyarakat informasi belum mewujud. Badan Publik saja belum semuanya informatif, termasuk Badan Publik di tingkat provinsi. Komisi Informasi, termasuk Komisi Informasi Provinsi diamanahkan menjalankan undang-undang tersebut, termasuk mendorong Badan Publik agar informatif. Dalam tiga tahun terakhir, Pemerintahan Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah serta dalam dua tahun terakhir Pemerintah Kaimantan Barat dan Nusa Tenggara Barat termasuk Badan Publik yang Informatif. Prestasi tersebut tidak terlepas dari kontribusi Komisi Informasi keempat provinsi tersebut dalam mendorong implementasi Keterbukaan Informasi Publik melalui kegiatan Advokasi, Sosialisasi, dan Edukasi. Dengan menggunakan pendekatan subyektif interpretif, metode kualitatif, serta teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, peneliti mengungkap realitas Komunikasi Strategis dan Strategi Komunikasi Komisi Informasi keempat provinsi tersebut dalam mendorong implementasi Keterbukaan Informasi Publik pada warga negara dan Badan Publik. Penelitian ini menyimpulkan sebagai berikut: 1. Realitas implementasi Keterbukaan Informasi Publik pada Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Barat, dalam jangka waktu tahun 2018-2021, lebih baik di antara ke-34 Provinsi di Indonesia. 2. Komisi Informasi Provinsi masing-masing berkontribusi mendorong implementasi Keterbukaan Informasi Publik melalui Komunikasi Strategis aktivitas penyebaran informasi, membuka wawasan pemangku kepentingan, dan menumbuhkan partisipasi aktif warga negara dan Badan Publik. 3. Strategi Komunikasi keempat Komisi Informasi Provinsi tersebut cenderung fokus pada empat komponen komunikasi, yakni, strategi mengelola pesan, mendekati khalayak, menggunakan media, dan mengendalikan efek. Dalam penelitian ini pun ditemukan, tindakan sosial mendorong implementasi Keterbukaan Informasi Publik keempat Komisi Informasi Provinsi terhadap Badan Publik dan warga negara walaupun tidak tersurat dalam Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik, tetapi merupakan tugas utama Komisi Informasi. Kontruk Derajat Kedua yang berhasil ditemukan sebagian komisioner menganggap tugas utama Komisi Informasi menyelesaikan sengketa informasi; tindakan sosial strategi komunikasi mendorong implementasi Keterbukaan Informasi mengancam integritas. Kata Kunci : Komunikasi Strategis, Strategi Komunikasi, Implementasi, Keterbukaan Informasi, Badan Publik, Warga Negara .
  • Item
    Komunikasi Risiko Kesehatan Pada Penolakan Vaksin Covid-19 (Studi Kasus Komunikasi Risiko Kesehatan Pada Penolakan Masyarakat Terhadap Vaksin Covid-19 di Kota Bandung)
    (2023-12-19) ANDIKA VINIANTO ADIPUTRA; Jenny Ratna Suminar; Dian Wardiana Sjuchro
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penolakan masyarakat kota Bandung dalam penggunaan vaksin Covid-19, menganalisis aspek yang membentuk persepsi risiko dan toleransi risiko masyarakat Kota Bandung terhadap vaksin Covid-19, serta menganalisis penerapan komunikasi risiko Satgas Covid-19 Kota Bandung dalam mengantisipasi penolakan masyarakat terhadap vaksin Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma konstruktivis, dan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian yaitu masyarakat penolak vaksin dan Satgas Covid-19 kota Bandung. Narasumber penelitian ditentukan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara mendalam secara offline dan online (zoom meeting), sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi dokumentasi, studi literatur serta dari data pendukung lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat ketimpangan persepsi antara pemerintah daerah dan masyarakat terkait beberapa faktor yang menjadi alasan masyarakat menolak vaksin. Persepsi risiko terbentuk oleh aspek sikap, pengetahuan, kepercayaan, pengalaman pribadi, dan kesehatan, sedangkan toleransi risko terbentuk oleh aspek subjektif dan sosial ekonomi. Penerapan komunikasi risko terbagi menjadi dua tahapan, yaitu proses perencanaan dan implementasi. Perencaaan komunikasi risiko dilakukan dengan pelibatan stakeholder dalam penilaian risiko penggunaan vaksin, mengidentifikasi masyarakat penolak vaksin, kolaborasi dengan stakeholder dalam penyusunan pesan risiko, serta pengembangan pesan kunci terkait informasi vaksin. Implementasi komunikasi risiko dilakukan secara kolaboratif dengan stakeholder, dengan menggunakan saluran komunikasi langsung dan pemanfaatan media serta perancangan pesan yang tepat, sesuai dengan target khalayak yang dituju. Kata Kunci: komunikasi risiko kesehatan, satgas covid-19, penolakan vaksin covid-19, program vaksinasi kota Bandung, persepsi risiko
  • Item
    DAKWAH DIGITAL MELALUI MEDIA SOSIAL DI MASA PANDEMI DALAM MASYARAKAT ERA DIGITAL (Etnografi Digital pada akun instagram @nuonline_id, @lensamu, @shiftmedia.id, dan @masjidjogokariyan)
    (2023-08-18) RIKA LUSRI VIRGA; Eni Maryani; Uud Wahyudin
    Penelitian ini bertujuan mengungkapkan cara pandang pengelola akun @nuonline_id, @lensamu, @shiftmedia.id dan @masjidjogokariyan terhadap dakwah di era digital, mengungkapkan gaya komunikasi pengelola dalam mengembangkan dakwah melalui akun @nuonline_id, @lensamu, @shiftmedia.id dan @masjidjogokariyan, mengungkapkan keterlibatan netizen akun @nuonline_id, @lensamu, @shiftmedia.id dan @masjidjogokariyan dalam dakwah melalui Instagram di era digital dan mengembangkan konstruksi model pengelolaan dakwah melalui Instagram. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivis dan metode etnografi digital. Subjek penelitian yaitu pengelola, akun dan followers akun @nuonline_id, @lensamu, @shiftmedia.id dan @masjidjogokariyan dengan melakukan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ditemukan cara pandang bahwa pengelola dakwah digital berbasis pada kesadaran mereka tentang pentingnya transformasi teknologi dalam kegiatan dakwah. Selain itu, pengelola akun dakwah mengembangkan komunikasi dakwah digital yang sesuai dengan karakter sasaran dan kebutuhan khalayak. Ditemukan juga respon netizen terhadap dakwah digital yang bersifat beragam serta pengembangan model pengelolaan dakwah digital
  • Item
    Strategi Komunikasi Usaha Kecil menengah (UKM) Pada Masa Pandemi. (Studi Kasus Komunikasi Pemasaran dan Komunikasi BIsnis UKM dalam Menghadapi perubahan Lingkungan Bisnis pada masa Pandemi)
    (2022-10-26) SRI HARTATI; Rd. Funny Mustikasari Elita; Purwanti Hadisiwi
    Sri Hartati, 21013019030, 2022. Strategi Komunikasi Usaha Kecil Menengah (UKM) Pada Masa Pandemi. (Studi Kasus Komunikasi Pemasaran dan Komunikasi Bisnis UKM dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Bisnis Pada Masa Pandemi). Tim Promotor: Prof. Dr. Engkus Kuswarno MS., Dr. Purwanti Hadisiwi M.Ext.Ed., Dr. Rd Funny Mustikasari Elita M.Si. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana kendala bisnis yang dihadapi UKM, menganalisis upaya-upaya yang dilakukan serta menemukan model komunikasi internal dan eksternal UKM dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis pada masa pandemi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivis dan metode studi kasus. Subjek penelitian yaitu pemilik UKM di Bandung Raya dan Priangan Timur. Narasumber ditentukan secara purposive. Pengumpulan data primer dilakukan dengan depth interview secara offline dan online (zoom meeting) sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi dokumentasi, studi literatur serta dari data pendukung lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UKM mengalami perubahan dalam menjalankan bisnisnya pada masa pandemi, upaya penyesuaian dilakukan untuk menghadapi faktor perubahan. UKM pada saat pandemi melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan bisnisnya yaitu dengan melakukan inovasi produk, pemanfaatan saluran digital untuk pemasaran, penyesuaian internal organisasi dan penguatan kolaborasi melalui jejaring sosial. UKM pada masa pandemi menerapkan strategi komunikasi baik secara internal maupun eksternal untuk memastikan proses perubahan dalam mengelola usaha agar berjalan dengan baik. Komunikasi internal dilakukan terutama untuk menghindari resistensi organisasi, sedangkan komunikasi eksternal dilakukan untuk mengatasi gap atau kesenjangan sumber daya yang dihadapi UKM dalam menjalankan strategi perubahan bisnis sehingga dapat membantu UKM dalam mempertahankan bisnisnya selama masa pandemi.
  • Item
    POSISI DAN SUARA PEREMPUAN SUKU MBOJO DALAM KOMUNIKASI BUDAYA BIAS GENDER (Studi Etnografi Kritis terhadap Posisi dan Suara Perempuan pada Masyarakat Patriarki di Desa Penapali, Kab.Bima, NTB)
    (2023-08-21) NURBAYTI; Tine Silvana Rachmawati; Eni Maryani
    Penelitian ini menggunakan etnografi kritis dalam membongkar komunikasi budaya suku Mbojo di Desa Penapali, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Peneliti berasumsi bahwa kemiskinan yang terjadi di Desa Penapali, tingginya angka penganguran pada kelompok laki-laki, dan tingginya angka pekerja pada ibu rumah tangga, dipengaruhi oleh faktor komunikasi budaya yang syarat akan bias dalam kehidupan masyarakat. Asumsi tersebut merujuk pada dominasi laki-laki atas sistem komunikasi budaya yang berlaku dalam masyarakat patrarki. Hasil penelitian menunjukan bahwa, komunikasi budaya bias gender mampu memarjinalkan perempuan dalam sistem komunikasi keluarga, baik sebagai anak, suadara, maupun sebagai istri, sekaligus melemahkan posisi tawar perempuan dalam komunikasi budaya sosial. Ketidak egaliteran sistem komunikasi telah merugikan kelompok perempuan. Hal tersebut menimbulkan masalah kekerasan fisik, psikis, perceraian, perselingkuhan, penguasaan harta benda oleh laki- laki, beban ganda, terhadap perempuan. Lebih luas lagi, hal tersebut juga berimbas pada penelantaran anak, angka buta huruf yang tinggi pada anak sekolah, jumlah balita stunting yang juga tinggi, serta kemiskinan yang mencapai angka 75% dari total penduduk desa.
  • Item
    DINAMIKA KADERISASI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA SEBAGAI KOMUNIKASI POLITIK (Studi Kasus Kaderisasi Partai Keadilan Sejahtera Sebagai Komunikasi Politik)
    (2023-10-01) DAMAYANTI; Eni Maryani; S. Kunto Adi Wibowo
    Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melakukan kaderisasi melalui pendekatan kajian agama Liqo yang berbeda dengan partai lainnya. Pendekatan ini merupakan sistem yang telah berjalan pada kelompok-kelompok tarbiyah yang melahirkannya. Sebagai kelompok yang datang dari berbagai aliran agama, PKS menampung kelompok usrah dalam gerbongnya yang berbenturan dengan pragmatisme politik ketika partai dakwah tersebut berhadapan dengan parliamentary threshold dan membentuk partai PKS. Benturan tersebut memunculkan kelompok Political Party Oriented yang menyadari keberadaan partai sebagai bagian dari partai politik. Namun gerbong usrah yang memiliki pola Religious Movement Oriented belum juga beranjak dari partai yang cenderung eksklusif. Dengan menggunakan metode studi kasus peneliti mengeksplorasi bagaimana partai mengelola kelompok-kelompok dalam organisasinya. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Wawancara mendalam dilakukan dengan 20 informan, 14 diantaranya masih aktif, 2 informan sudah keluar dari PKS, dan 4 informan pengamat. Hasil dalam penelitian ini: sebagai partai berasas Islam yang kini terbuka, partai mengaplikasikan sebagai partai kader pada periode partai masih menjadi Partai Keadilan, beranjak menjadi partai massa ketika beralih sebagai Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan menjadi catch all party pada 2020 dengan menjadi partai terbuka; internalisasi dilakukan melalui sistem terstruktur dan berjenjang, bagi kader Tarbiyah, beradaptasi bagi kader Ketokohan dan Pragmatisme Politk, sedangkan kader Nonmuslim tidak mengikuti bidang studi Agama Islam. Berkembangnya inklusivitas partai berimplikasi terhadap dinamika kaderisasi antara kader Tarbiyah versus Ketokohan, Pragmatisme Politik, dan Nonmuslim.
  • Item
    KOMUNIKASI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KEPALA KELUARGA DALAM MENGEMBANGKAN PERAN SOSIAL PEREMPUAN DI CIANJUR JAWA BARAT Studi kasus tentang Komunikasi Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga sebagai Progra
    (2023-09-21) SALEHA RODIAH; Susanne Dida; Eni Maryani
    Kehidupan Perempuan di Desa Sukanagalih Pacet Cianjur masih berada dalam konstruksi masyarakat patriarki, sehingga umumnya perempuan tidak percaya diri, tidak mandiri, dan merasa tidak layak terlibat dalam kegiatan sosial. Terdapat fenomena perempuan yang berperan sebagai kepala keluarga atau Pekka, namun peran mereka belum diakui yang berpengaruh pada proses keterlibatannya di masyarakat dan akses pada sumber daya. Untuk itu Yayasan Pemberdayaan Kepala Keluarga (PEKKA) membuat program pemberdayaan sebagai resistensi terhadap konstruksi sosial, perjuangan identitas Pekka dan memberdayakannya. Perempuan berpeluang menjadi kepala keluarga, memiliki kapasitas memimpin dan mempengaruhi teman-temannya. Permasalahan ini penting dan peneliti mengkajinya dari perspektif Ilmu Komunikasi berdasarkan Teori Pencapaian Kelompok dan Model Komunikasi Interaktif dari Schramm. Tujuan penelitian adalah untuk menerangkan komunikasi pemberdayaan perempuan kepala keluarga dalam mengembangkan peran sosial perempuan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis studi kasus. Narasumber berjumlah 21 informan dari beragam karakteristik, teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi pustaka. Teknik analisis data dengan alur interaktif Milles dan Huberman, yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitiannya adalah : 1) faktor yang melatarbelakangi perempuan menjadi partisipan program PEKKA adalah faktor personal, sosial,dan kebutuhan ekonomi; 2) keberadaan program pemberdayaan dapat ditinjau dari peran dan kontribusi Pekka dalam pemberdayaan serta manfaat yang dirasakan Pekka dari program PEKKA; 3) pesan pemberdayaan terdiri dari nilai-nilai adil gender dalam pesan komunikasi dan dialog pesan terkait nilai-nilai adil gender; serta 4) saluran komunikasi yang digunakan dalam perberdayaan meliputi saluran komunikasi personal dan kelompok serta saluran komunikasi bermedia. Penelitian ini juga menghasilkan model komunikasi pemberdayaan dalam program PEKKA.
  • Item
    STRATEGI KOMUNIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY BERBASIS DIGITAL PADA MASA PANDEMI
    (2022-06-13) ENJANG PERA IRAWAN; Agus Rahmat; Suwandi Sumartias
    ABSTRAK Enjang Pera Irawan, 210130190020, 2022. Strategi Komunikasi Corporate Social Responsibility Berbasis Digital Pada Masa Pandemi (Studi Kasus Pada Program IDCamp Indosat Ooredoo dan SISPRENEUR XL Axiata dalam Mengurangi Dampak Ekonomi Bagi Masyarakat Pada Masa Pandemi). Tim Promotor: Dr. Suwandi Sumartias., M.Si, Prof. Dr. Soeganda Priyatna., MM, dan Dr. Agus Rahmat., M.Pd. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki bagaimana dan mengapa Indosat Ooredoo dan XL Axiata menerapkan strategi komunikasi dalam mendukung keberhasilan CSR berbasis digital guna mengurangi dampak ekonomi masyarakat akibat pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis, dengan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus. Subjek penelitian yaitu pengelola, penerima manfaat, serta mitra yang terlibat pada program IDCamp dari Indosat Ooredoo dan SISPRENEUR dari XL Axiata. Narasumber ditentukan secara purposive berdasarkan peran dan partisipasinya dalam program tersebut. Proses pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dan observasi virtual, serta keikutsertaan peneliti dalam bebarapa rangkaian program tersebut. Sedangkan data penunjang diperoleh melalui studi dokumentasi hasil penelitian sebelumnya, studi literatur, serta data dan dokumen pendukung lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 telah menjadi permasalahan global yang berdampak pada masalah kesehatan, sosial, ekonomi, pendidikan, dan lainnya. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa perusahaan di berbagai dunia, termasuk di Indonesia melaksanakan CSR guna mengatasi dampak tersebut. Sampai saat ini mayoritas CSR difokuskan pada aspek kesehatan dari pada melakukan advoasi ekonomi. Penelitian ini menemukan bahwa pandemi COVID-19 telah mempengaruhi pola implementasi CSR dari luring (offline) menjadi daring (online) yang peneliti sebut sebagai digitalisasi CSR. Diketahui bahwa motif kedua perusahaan melaksanakan CSR ini kewajiban moral, reputasi, keberlanjutan bisnis. Namun terdapat motif tambahan dari Indosat Ooredoo yaitu izin operasi. Strategi komunikasi kolaboratif dipilih kedua perusahaan karena mereka menyadari bahwa partisipasi publik merupakan kunci dalam mendukung keberhasilan CSR. Digitalisasi CSR dinilai memudahkan masyarakat berpartisipasi tanpa rasa takut akan risiko paparan virus COVID-19. Pada akhirnya program IDCamp telah membantu mencetak developer/programmer muda Indonesia. Sementara program SISPRENEUR telah membantu perempuan pelaku UMKM mampu melakukan pemasaran secara digital. Penelitian ini telah memberikan alternatif dan paradigma baru bagi pelaku industri akan pentingnya memulai digitalisasi CSR, serta menunjukkan peluang digitalisasi CSR di masa mendatang pasca pandemi COVID-19.
  • Item
    KOMUNIKASI SOCIAL MARKETING HAYVEE BAGI GENERASI MILENIAL (Studi Kasus Mengenai Komunikasi HIV/AIDS Berbasis Digital Bagi Generasi Milenial Melalui Akun Media Sosial HayveeID)
    (2023-08-21) CHARISMA ASRI FITRANANDA; Yanti Setianti; Yustikasari
    Charisma Asri Fitrananda, 210130190017, 2023. Komunikasi Social Marketing Hayvee Bagi Generasi Milenial (Studi Kasus Mengenai Komunikasi HIV/AIDS Berbasis Digital Bagi Generasi Milenial Melalui Akun Sosial Media HayveeID). Tim Promotor: Dr. Jenny Ratna Suminar, M.Si., Dr. Yanti Setianti, M.Si., dan Dr. Yustikasari, M.Si. Informasi dan edukasi mengenai HIV/AIDS yang dilakukan oleh pemerintah dirasa Hayvee belum cukup menjangkau masyarakat terutama generasi milenial, oleh karena itu Hayvee membuat program berbasis digital untuk mengisi kekurangan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi program edukasi, sosialisasi dan layanan konsultasi mengenai HIV/Aids yang dilakukan oleh Hayvee dalam mendukung keberhasilan pemutusan mata rantai HIV di platform digital. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis, dengan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus. Subjek penelitian ini adalah pengelola, penerima manfaat serta mitra yang terlibat dalam program Hayvee. Narasumber ditentukan secara purposif berdasarkan peran dan partisipasinya dalam program tersebut. Proses pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dan observasi virtual, serta keikutsertaan peneliti dalam beberapa rangkaian program tersebut. Sedangkan data penunjang diperoleh melalui studi dokumentasi hasil penelitian sebelumnya, studi literatur, serta data dan dokumen pendukung lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program komunikasi social marketing berbasis digital Hayvee terdiri dari tiga karakteristik utama, yaitu program edukasi, sosialisasi, dan konsultasi telah dijalankan dengan baik dan memberikan hasil yang signifikan dalam membentuk pemahaman, perilaku, dan interaksi masyarakat maya terkait kesehatan seksual dan HIV/AIDS. Latar belakang implementasi komunikasi social marketing oleh Hayvee di media sosial didasari oleh beberapa faktor seperti stigma ODHIV yang memiliki pergeseran makna di media sosial; target sasaran Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) dan organisasi non-pemerintah (NGO) lainnya sering kali hanya fokus pada populasi kunci, padahal masyarakat umum juga perlu mendapatkan edukasi mengenai HIV sebagai langkah preventif penularan; serta fenomena Base Twitter menjadikan media sosial sebagai salah satu platform transaksi seksual tanpa melibatkan uang. Oleh karena itu, Hayvee memiliki tujuan untuk mengedukasi masyarakat digital (cyber community) mengenai HIV dan mereduksi stigma terhadap ODHIV. Penelitian ini telah memberikan alternatif dan paradigma baru bagi komunitas yang berada di bidang kesehatan akan pentingnya memulai digitalization campaign untuk mencapai tujuannya.
  • Item
    KOMUNIKASI LINGKUNGAN DALAM PERSPEKTIF GREEN POLITICS (Studi Kasus Komunikasi Kebijakan dan Partisipasi Stakeholder Dalam Penanganan Sampah di Kota Bandung)
    (2023-08-18) DHINI ARDIANTI; Dadang Rahmat Hidayat; Iriana Bakti
    Dhini Ardianti, NPM. 210130190015. Disertasi, 2023. Komunikasi Lingkungan Dalam Perspektif Greenpolitics: Studi Kasus Komunikasi Kebijakan dan Partisipasi Stakeholder Dalam Penanganan Sampah di Kota Bandung. Tim Promotor: Dr. Dadang Rahmat Hidayat, S.Sos.,SH.,M.Si., Dr. Iriana Bakti, M.Si., Dr. Henny Sri Mulyani R, M.Si. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan mengkaji penanganan sampah sebagai isu strategis Kota Bandung, proses komunikasi dalam perumusan kebijakan, dan implementasi kebijakan penanganan sampah, serta partisipasi stakeholder dalam penanganan sampah di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis melalui pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian ini adalah unsur Pemerintah (Eksekutif/Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, PD. Kebersihan Kota Bandung, Bapelitbang Kota Bandung, legislator (Komisi C DPRD Kota Bandung), dan non-pemerintah (Forum Bandung Juara Bebas Sampah/BJBS yang terdiri dari pegiat persampahan, akademisi, pelaku usaha), media, serta tokoh masyarakat/kader di Kawasan Bebas Sampah Kota Bandung. Informan ditentukan secara purposif berdasarkan peran dan partisipasinya dalam penanganan sampah. Data primer diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam, serta keikutsertaan peneliti dalam beberapa kegiatan penanganan sampah di Kota Bandung. Data sekunder diperoleh melalui studi dokumentasi hasil penelitian sebelumnya, studi literatur, serta data dan dokumen pendukung lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi lingkungan dalam perspektif greenpolitics dalam penelitian ini tidak berjalan sebagaimana mestinya (gagal). Peneliti berpandangan bahwa perspektif green politics mengacu pada gerakan politik persampahan terjadi hanya pada tataran infrastruktur politik saja, gerakan akar rumput-lah yang menginisiasi pendampingan penanganan sampah di komunitas masyarakat kewilayahan. Sementara pemerintah sebagai suprastruktur politik cenderung responsif, menunggu dan menyerap aspirasi dari gerakan politik para pegiat lingkungan yang concern dengan masalah sampah Kota Bandung. Pada saat implementasi kebijakan persampahan Kota Bandung, proses komunikasi yang terjadi pun tidak dilakukan secara kolaboratif antara stakeholder terkait, termasuk media massa di dalamnya, padahal memiliki fungsi kontrol sosial dan raising awareness. Hal inilah yang menyebabkan gagalnya proses komunikasi implementasi kebijakan penanganan sampah di Kota Bandung. Kolaborasi stakeholder pada tataran suprastruktur politik menjadi wacana semata ketika pada akhirnya tidak sejalan dengan gerakan akar rumput pada kelompok-kelompok komunitas pegiat lingkungan yang lebih masif langsung menjalankan aksi penanganan sampah di kewilayahan yang mereka garap. Komunikasi lintas sektor antara suprastruktur politik dengan infrastruktur politik masih terbatas pada lip service, tidak terlihat dalam aksi nyata secara berkelanjutan.
  • Item
    POLA KOMUNIKASI ANGGOTA ORGANISASI MASYARAKAT DALAM PENGUATAN IDENTITAS KELOMPOK (Studi Etnografi Komunikasi pada anggota Organisasi Masyarakat Pemuda Bali Bersatu)
    (2023-08-24) NI NYOMAN DEWI PASCARANI; Rohanda; Atwar Bajari
    Penelitian ini berangkat dari fenomena eksistensi Organisasi Masyarakat yang ada di Bali. Sejumlah tindakan kriminal seperti perkelahian antar ormas dengan menggunakan senjata tajam, pungutan liar hingga peredaran narkoba seringkali terkait dengan Organisasi-organisasi masyarakat tersebut. Pada tahun 2017, Kapolda Bali telah menyatakan tiga Organisasi Masyarakat di Bali sebagai Organized Crime Organization. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pola komunikasi anggota Ormas Pemuda Bali Bersatu, salah satu Ormas besar yang ada di Bali. Dengan menggunakan metode Etnografi Komunikasi, penelitian ini menganalisa peristiwa komunikasi yang terjadi berulang, menggambarkan hubungan antar komponen komunikasi yang terdapat dalam peristiwa, memaparkan simbol dan nilai yang digunakan oleh ormas tersebut dan menggambarkan pola komunikasi anggota ormas tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa peristiwa komunikasi yang berulang yaitu rapat organisasi, persembahyangan bersama, perayaan ulang tahun organisasi dan nongkrong. Dari komponen-komponen komunikasi pada komunikasi berulang tersebut ditemukan hubungan-hubungan antar komponen yang menunjukkan bahwa komponen Participant paling sering menjadi komponen yang berkaitan dengan komponen lainnya yaitu Setting, Act of Sequence, Norm of Interaction, End dan Key. Sementara simbol verbal dan non-verbal banyak digunakan banyak mengambil filosofi budaya setempat yaitu budaya Hindu Bali. Melalui proses interaksi simbolik, anggota organisasi membentuk pola komunikasi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti konteks sosial, norma budaya dan pengalaman individu yang terlibat dalam interaksi tersebut. Pola komunikasi yang terbentuk dari pimpinan ke anggota berupa sistem komando sementara pada pola komunikasi antar anggota terdapat pola komunikasi grapevine atau desas-desus dan tema-tema fantasi pada komunikasi antar anggota ormas Pemuda Bali Bersatu.
  • Item
    ISU KOMUNISME DI MEDIA MASSA: Isu Komunisme di Tajuk Rencana Harian Kompas Dalam Setiap Pembabakan Pemerintahan Republik Indonesia
    (2024-01-30) ABIE BESMAN; Atwar Bajari; Dadang Rahmat Hidayat
    Abie Besman, 210130190007, 2023. Isu Komunisme Di Media Massa: Analisis: Isu Komunisme di Tajuk Rencana Harian Kompas Dalam Setiap Pembabakan Pemerintahan Republik Indonesia. Tim Promotor: Dr. Dadang Rahmat Hidayat, S.Sos, SH, M.Si., Prof. Dr. Atwar Bajari, M.Si., Prof. Dr. Alois Moosmüller i.R. Tajuk rencana media massa besar nasional menjadi bagian dari sejarah peralihan kekuasaan politik di Indonesia. Demikian pula Harian Kompas, salah satu media massa tertua di Indonesia. Meski sudah dilarang secara nasional sejak tahun 1966, komunisme masih menjadi topik yang hangat dalam editorial Harian Kompas. Oleh karena itu, penelitian ini menghadirkan bukti baru peran jurnalisme dalam mengangkat isu komunisme di media massa pada masa peralihan rezim dari Orde Lama ke Orde Baru di Indonesia. Metode historiografi dan pendekatan konstruktivis yang digunakan dalam penelitian ini menemukan adanya dinamika redaksional di Harian Kompas dalam merespon isu komunisme yang terjadi pada masa peralihan rezim. Data dikumpulkan dari media massa, penelitian, publikasi, riset online, wawancara, dan literatur akademik terkait isu komunisme dalam praktik media Harian Kompas. Pengumpulan data didukung dengan checklist untuk mengklasifikasikan bahan penelitian, peta, dan format catatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika berhadapan dengan kekuasaan, Harian Kompas mempraktikkan jurnalisme mengayun ketika berhadapan dengan situasi yang sulit. Jurnalisme mengayun memungkinkan Harian Kompas untuk mempertahankan independensi jurnalistik namun tetap dalam posisi aman secara politik untuk mengakomodasi rezim yang berkuasa.
  • Item
    PENGARUH PENGEMBANGAN PROGRAM KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL SEKOLAH NONFORMAL SEKOPER CINTA TERHADAP PERILAKU PESERTA DIDIK DI PROVINSI JAWA BARAT (Studi Eksplanatori mengenai Pengaruh Pengembangan Program
    (2022-11-17) ATALIA PRARATYA; Dadang Sugiana; Purwanti Hadisiwi
    Judul penelitian ini adalah Pengaruh Pengembangan Program Komunikasi Instruksional Sekolah Nonformal SEKOPER CINTA terhadap Perilaku Peserta Didik di Provinsi Jawa Barat (Studi Eksplanatori mengenai Pengaruh Pengembangan Program Komunikasi Instruksional Sekolah Nonformal SEKOPER CINTA terhadap Perilaku Peserta Didik Angkatan 2019 di Provinsi Jawa Barat). Penulis: Atalia Praratya, S.IP, M.I.Kom., Ketua Promotor: Dr. Susanne Dida, M.M., Anggota Promotor: Dr. Dadang Sugiana, M.Si., dan Dr. Purwanti Hadisiwi, M.Ext.Ed. SEKOPER CINTA sebagai sebuah program komunikasi instruksional tidak hanya menjadi wadah bagi para perempuan untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman, tetapi juga secara umum berperan penting dalam meningkatkan kualitas hidup mereka. Hal ini dapat menjadi salah satu inovasi dan solusi baru dalam meminimalisir permasalahan sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh para perempuan di Jawa Barat. SEKOPER CINTA sebagai sebuah sekolah nonformal memiliki karakteristik yang berbeda dengan sekolah formal pada umumnya. Program komunikasi instruksional SEKOPER CINTA harus terus melakukan pengembangan baik dari sisi rancangan maupun implementasi agar mampu memberikan pemahaman kepada peserta didik sehingga muncul perilaku ke arah yang lebih baik di masa yang akan datang. Analisis Perilaku Terapan dari MayerMihalski dan DeLuca diujikan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk mengukur seberapa besar pengaruh pengembangan program komunikasi instruksional SEKOPER CINTA terhadap perilaku peserta didik. Sebanyak 270 orang peserta didik yang tersebar di 27 Kota/Kabupaten di Jawa Barat menjadi responden dalam penelitian ini yang terpilih dengan menggunakan metode teknik sampling acak sederhana. Data primer yang diperoleh dari kuesioner penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis jalur dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan program sekolah nonformal SEKOPER CINTA yang terdiri dari rancangan dan implementasi program komunikasi instruksional SEKOPER CINTA berpengaruh signifikan terhadap perilaku peserta didik. Besar pengaruh implementasi program komunikasi instruksional SEKOPER CINTA lebih besar dibandingkan dengan pengaruh rancangan komunikasi instruksional SEKOPER CINTA terhadap perilaku peserta didik. Pengaruh pengembangan program tidak diganggu oleh perbedaan karakteristik peserta didik yang terdiri dari tingkat pendidikan, usia, status perkawinan, dan etnis budaya dari peserta didik. Hal tersebut menjadi dasar bahwa program komunikasi nonformal SEKOPER CINTA dapat diaplikasikan secara efektif pada berbagai karakteristik peserta didik yang berbeda-beda.
  • Item
    KUALITAS JURNALISME SEBAGAI DUKUNGAN KEBERLANJUTAN PERS LOKAL
    (2023-02-14) EFI FADILAH; Atwar Bajari; Asep Suryana
    Sebagai aset potensial penguatan pers nasional, pers lokal di Indonesia kerap mendapat penilaian negatif dan keraguan akan keberlanjutannya. Penelitian ini menggali pertarungan modal yang dihadapi empat surat kabar lokal di Sumatera Barat serta dinamika tekanan internal dan eksternal dalam menghasilkan konten berkualitas. Penelitian ini memberi kontribusi dalam penyusunan formula keberlanjutan pers lokal seiring tuntutan transformasi digital. Metode penelitian menggunakan pendekatan konstruktivis dengan desain studi kasus yang memadukan data kuantitatif dan data kualitatif. Pengukuran kualitas jurnalisme dilakukan secara kuantitatif terhadap materi pemberitaan sepanjang tahun 2019 meliputi variabel wilayah liputan, penggunaan narasumber, jenis dan format berita, serta penerapan prinsip pagar api. Penggalian data kualitatif melalui wawancara, observasi, serta pengkajian dokumen untuk memetakan persoalan internal maupun eksternal pers lokal sebagai latar produksi konten jurnalisme. Analisis terhadap konten pemberitaan menunjukkan kurangnya komitmen pers lokal menjalankan praktik jurnalisme berkualitas dalam melayani publik lokal, bahkan terjadi pengaburan batas antara jurnalistik dengan bukan jurnalistik. Padahal subjek penelitian memiliki infrastruktur internal relatif memadai namun belitan persoalan internal dan eksternal menyebabkan pers lokal sangat bergantung pada pemerintah daerah. Pemerintah daerah ibarat tulang punggung pers lokal karena berfungsi sebagai sumber utama pendapatan, sumber konten pemberitaan, target pasar, sekaligus target khalayak. Namun, para agen sosial setempat masih mendukung keberadaan dan keberlanjutan pers lokal. Menurut mereka peran sosial pers lokal masih diandalkan dan berharap pers lokal menjalankan peran kritisnya lagi agar kembali menjadi institusi yang kuat. Dukungan ini dapat menjadi modal budaya dan modal simbolik untuk memperkuat keberlanjutan pers lokal di Sumatera Barat. Analisis berbagai modal berkiprah di dalam arena jurnalistik mengungkap bahwa meskipun pers lokal ‘kalah’ dalam modal ekonomi, namun berpotensi mengoptimalkan dan menjaga modal kultural, modal simbolik, dan modal sosial. Artinya, konten jurnalistik berkualitas berorientasi publik lokal tetap menjadi basis utama untuk mempertahankan kiprah di dalam arena jurnalistik melalui profesionalisme para jurnalis yang pada akhirnya memperkuat modal kultural, modal simbolik, dan modal sosial pers lokal itu sendiri.