PENGARUH EVALUASI KEBIJAKAN PEMBIBITAN TERNAK SAPI POTONG TERHADAP EFEKTIVITAS PELAYANAN INSEMINASI BUATAN PADA LIMA KABUPATEN DI PROVINSI JAWA BARAT

Abstract

ABSTRAK Kebijakan pembibitan sapi potong merupakan salah satu program pemerintah di bidang peternakan yang bertujuan memenuhi jumlah dan mutu bibit ternak yang dibutuhkan di seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Kebijakan ini telah lama ada, mulai Tahun 1976 sejak diintroduksikannya pelayanan inseminasi buatan, namun berdasarkan hasil evaluasi kebijakan yang dilakukan setiap tahun, hasilnya tetap tidak efektif. Hal ini ditunjukkan dengan data yang menunjukkan belum optimalnya kesiapan dan perolehan sumberdaya, lemahnya hubungan antar manusia, proses internal dan tujuan rasional, serta sistem terbuka yang belum efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh evaluasi kebijakan pembibitan sapi potong terhadap efektivitas pelayanan IB. Melalui pendekatan kuantitatif, penelitian ini berusaha menjelaskan evaluasi kebijakan pembibitan sapi potong di 5 kabupaten di Jawa Barat dengan menggunakan Teori Evaluasi Kebijakan dari Bardach yang terdiri dari 4 dimensi yaitu : kelayakan teknis, kelayakan ekonomi dan finansial, daya dukung politis dan daya dukung administratif. Selain itu penelitian ini menjelaskan efektifitas pelayanan inseminasi buatan. Disini peneliti menggunakan teori efektivitas dari Kasim yang terdiri dari dimensi kesiapan dan perolehan sumberdaya, hubungan antar manusia, proses internal dan tujuan rasional dan sistem terbuka. Dengan metode survei, instrumen penelitian yang telah disusun kemudian disebarkan melalui kuesioner kepada 166 orang responden; yaitu para pelaksana IB. Untuk menguji hipotesis yang diajukan, peneliti menggunakan Analisis Structural Equation Modeling (SEM) . Hasil penelitian menunjukkan besarnya pengaruh evaluasi kebijakan pembibitan ternak sapi potong terhadap efektivitas pelayanan Inseminasi Buatan (IB) di Provinsi Jawa Barat ditentukan secara signifikan oleh kelayakan teknis, daya dukung politis, daya dukung administratif dan kelayakan ekonomi dan finansial, dengan dimensi yang paling dominan yaitu kelayakan teknis. ABSTRACT The Policy on beef breeding is one of the government’s program in the field of animal husbandry aimed at fulfilling the number and the quality of calves demanded by all regencies/cities in Indonesia. This policy has been there for a long time, starting from year 1976 since artificial insemination service was introduced, but based on the policy evaluation held annually, the result has not yet been effective. This is shown by the data showing the lack of optimum readiness and human resources, weak relationship among humans, internal process and rational goals, as well as ineffective open system. This research was aimed to asses the influence of policy evaluation on beef breeding to the effectiveness of AI service. Through the quantitative approach, this research tried to explain the policy evaluation on beef breeding in 5 regencies in West Java using the Policy Evaluation Theory expressed by Bardach consisting of 4 dimensions: technical feasibility, economic and financial feasibility, politicalviability and administrative operability. Besides, the research also explained the effectiveness of artificial insemination service. Here, the research employed the effectiveness theory from Kasim consisting of readiness dimension and human resources acquisition, interpersonal relation, internal process and rational goals and open system. With the survey method, the composed research instrument then was distributed through questioners to 166 respondents; the AI officers. To examine the proposed hypothesis, the research employed the Structural Equation Modeling (SEM) analysis. The result of the research showed that the impact of policy evaluation on beef breeding to the effectiveness of the AI service in West Java Province is determined significantly by the technical feasibility, political viability, administrative operabilityand economic and financial feasibility, with the most dominant dimension of technical feasibility.

Description

Keywords

Tidak ada keyword, Tidak ada keyword

Citation

Collections