PENGARUH EFISIENSI dan RISIKO BANK TERHADAP KINERJA BANK SYARIAH DI INDONESIA

Abstract

Jumlah bank syariah telah berkembang cepat sejak 2008 di Indonesia.Pertumbuhan ini mendorong bank syariah meningkatkan tingkat efisiensi dan manajemen risiko.Bank syariah harus memberikan banyak perhatian terhadap efisiensi dan risiko karena bank yang lebih efisien mendapatkan profit lebih tinggi dan risiko-risiko harus dikelola agar sejalan dengan tujuan perusahaan. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh efisiensi dan risiko bank terhadap kinerja bank syariah menggunakan data panel dari lima bank syariah selama periode 2009 – 2012. Ukuran kinerja bank syariah adalah profitabilitas dan rasio Economic Value Added (EVA) sebagai indikator profitabilitas.Kinerja dipengaruhi oleh efisiensi dan risiko-risiko bank.Tingkat efisiensi diukur dengan efisiensi-X biaya yang diestimasi menggunakan Distributioni Free Approach.Risiko bank terdiri atas tiga risiko yaitu risiko kredit, risiko operasional, dan risiko likuiditas.Risiko kredit diproksi oleh rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Pembiayaan (PPAP).Risiko operasional diproksi oleh rasio beban modal atas risiko operasional.Risiko likuiditas diproksi dengan rasio aset likuid terhadap liabilitas likuid. Berdasarkan rasio EVA, hasil penelitian memperlihatkan bank syariah memberikan nilai tambah positif kepada investor.Hasil penelitian juga menemukan efisiensi biaya mempengaruhi kinerja secara signifikan.Tingkat efisiensi bank syariah sebesar 94% efisien secara rata-rata. Biaya dana menjadi porsi terbesar biaya bank. Bank syariah harus meningkatkan bagian giro dan tabungan untuk menurunkan biaya.Risiko kredit, risiko operasional, dan risiko likuiditas mempengaruhi kinerja secara signifikan.Penggunaan PPAP untuk mitigasi risiko kredit harus diperbaiki dengan penghapusan nilai agunan pada perhitungan PPAP.Bank dapat menghapus buku dengan lebih cepat tanpa mengganggu profit berjalan.Hasil penelitian menemukan bank syariah lebih suka menempatkan kelebihan likuiditas di bank sentral sebagai penjagaan risiko likuiditas.Bank syariah didorong untuk menempatkan dananya di Pasar Uang Antarbank Syariah daripada bank sentral.Hal ini dapat meningkatkan fungsi PUAS sebagai bentuk mitigasi risiko likuiditas.

Description

Keywords

Bank Syariah, Risiko, Efisiensi

Citation