Angka Kejadian De;irium dan Faktor Risiko di Intensive Care Unit Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung
No Thumbnail Available
Date
2015-07-21
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
ABSTRAK
Delirium, dapat ditandai dengan perubahan status mental, tingkat kesadaran,
perhatian yang akut dan fluktuatif. Memiliki tingkat insidensi yang tinggi pada
pasien dengan penyakit kritis. Hal ini merupakan kelainan yang serius
berhubungan dengan pemanjangan lama perawatan di unit perawatan intensif,
biaya yang lebih tinggi, memperlambat pemulihan fungsional, serta peningkatan
morbiditas dan mortalitas. Tujuan penelitian untuk mengetahui angka kejadian
delirium dan mengetahui faktor risiko terjadinya delirium di Intensive Care Unit
(ICU) Rumah sakit Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Pengambilan sampel
dilakukan selama tiga bulan (Januari-Maret 2015) di ICU RSHS Bandung. Metode
penelitian ini deskriptif observasional secara kohort prospektif, menggunakan alat
ukur Confusion assessment methode-Intensive Care Unit (CAM-ICU), sebelumnya
dilakukan penilaian dengan Richmond agitation-sedation scale (RASS) pada pasien
yang tersedasi. Hasil penelitian ini dari 105 jumlah pasien, 22 pasien
dieksklusikan, dari 83 pasien didapatkan 31 pasien positif delirium, angka kejadian
37.3%. Faktor risiko pada pasien positif delirium terdiri atas: geriatri 48.4%,
pemakaian ventilator mekanik 38.7%, pemberian analgesik morfin 29%, sepsis
atau infeksi 29%, kelainan jantung 25.8%, acute physiology and chronic health
evaluation (APACHE) II skor tinggi 25.8%, kelainan ginjal 22.6%, laboratorium
abnormal 22.6%, pemberian sedasi midazolam 19.4%, kelainan endokrin 16.1%,
pemberian analgesik fentanil 6.5%, dan stroke 3.2%. Simpulan angka kejadian
delirium di ICU RSHS Bandung cukup tinggi sebesar 37,3%, dengan faktor risiko
terbesar adalah pasien geriatrik.
Kata kunci: CAM-ICU, delirium, faktor risiko, RASS.
Description
Keywords
CAM-ICU, delirium, faktor risiko