Angka Kejadian De;irium dan Faktor Risiko di Intensive Care Unit Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung

Abstract

ABSTRAK Delirium, dapat ditandai dengan perubahan status mental, tingkat kesadaran, perhatian yang akut dan fluktuatif. Memiliki tingkat insidensi yang tinggi pada pasien dengan penyakit kritis. Hal ini merupakan kelainan yang serius berhubungan dengan pemanjangan lama perawatan di unit perawatan intensif, biaya yang lebih tinggi, memperlambat pemulihan fungsional, serta peningkatan morbiditas dan mortalitas. Tujuan penelitian untuk mengetahui angka kejadian delirium dan mengetahui faktor risiko terjadinya delirium di Intensive Care Unit (ICU) Rumah sakit Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Pengambilan sampel dilakukan selama tiga bulan (Januari-Maret 2015) di ICU RSHS Bandung. Metode penelitian ini deskriptif observasional secara kohort prospektif, menggunakan alat ukur Confusion assessment methode-Intensive Care Unit (CAM-ICU), sebelumnya dilakukan penilaian dengan Richmond agitation-sedation scale (RASS) pada pasien yang tersedasi. Hasil penelitian ini dari 105 jumlah pasien, 22 pasien dieksklusikan, dari 83 pasien didapatkan 31 pasien positif delirium, angka kejadian 37.3%. Faktor risiko pada pasien positif delirium terdiri atas: geriatri 48.4%, pemakaian ventilator mekanik 38.7%, pemberian analgesik morfin 29%, sepsis atau infeksi 29%, kelainan jantung 25.8%, acute physiology and chronic health evaluation (APACHE) II skor tinggi 25.8%, kelainan ginjal 22.6%, laboratorium abnormal 22.6%, pemberian sedasi midazolam 19.4%, kelainan endokrin 16.1%, pemberian analgesik fentanil 6.5%, dan stroke 3.2%. Simpulan angka kejadian delirium di ICU RSHS Bandung cukup tinggi sebesar 37,3%, dengan faktor risiko terbesar adalah pasien geriatrik. Kata kunci: CAM-ICU, delirium, faktor risiko, RASS.

Description

Keywords

CAM-ICU, delirium, faktor risiko

Citation