PREFERENSI DAN TINGKAT KEPUASAN PETANI TERHADAP ATRIBUT BENIH KENTANG (G2) INDUSTRI DI KABUPATEN GARUT
No Thumbnail Available
Date
2024-01-12
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Kabupaten Garut merupakan sentra produksi utama kentang industri di Provinsi
Jawa Barat, yang dihadapkan dengan permasalahan kekurangan benih kentang
industri. Selama ini, petani kentang di Kabupaten Garut mendapatkan benih
kentang industri dari mitra industri, penangkar kentang industri atau dari benih
sendiri. Petani sangat selektif dalam memilih benih yang akan dipergunakannya.
Preferensi petani tersebut diharapkan dapat meningkatkan produksi dan kualitas
kentang industri sesuai permintaan pasar industri, baik indutri besar maupun
UMKM. Tujuan penelitian ini yaitu: (1) Menganalisis preferensi petani terhadap
benih kentang industri; (2) Menganalisis tingkat kepuasan petani terhadap atribut
benih kentang industri; dan (3) Menganalisis atribut yang perlu diperhatikan dan
diperbaiki dari kentang industri. Metode sensus dilakukan dalam penelitian
terhadap 100 petani. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis urutan
kepentingan atribut benih kentang industri. Sedangkan, untuk menganalisis tingkat
kepuasan petani dipwegunakan Customer Satisfaction Index (CSI), mengangalisis
tingkat kepentingan petani dipergunakan Importance Performance Analysis (IPA)
dan untuk menganalisis atribut yang perlu diperhatikan dan diperbaiki conjoint
analysis. Hasil penelitian menunjukan; 1) Preferensi petani terhadap atribut benih
kentang industri yang sangat disukai yaitu benih kentang yang bebas OPT,
mempertimbangkan umur panen, memper timbangkan ukuran umbi,
memprioritaskan kontrak produksi dan pemasaran, harga beli benih, dan dapat tepat
waktu dalam pengiriman. 2) berdasarkan analisis CSI meskipun tingkat kepuasan
petani terhadap benih kentang industri mencapai 68,34 persen, terdapat tingkat
ketidakpuasan sebesar 31,66 persen yang menjadi bahan perbaikan dimasa yang
akan datang. 3) Analisis Importance Performance Analysis (IPA) menunjukkan
bahwa perbaikan perlu dilakukan pada atribut yang memiliki tingkat kepentingan
tinggi namun kinerja yang kurang memuaskan. Fokus perbaikan mencakup
karakteristik benih yang bebas dari OPT, kemudahan dalam mendapatkan benih,
ketahanan tanaman terhadap OPT, produktivitas umbi, kemudahan memasarkan
umbi, harga jual umbi yang relatif tinggi, dan pendampingan proses produksi. 4)
Hasil analisis konjoin menyimpulkan bahwa kombinasi atribut yang memenuhi
preferensi petani melibatkan benih kentang bebas OPT, umur panen singkat, ukuran
umbi sesuai, kontrak produksi dan pemasaran, harga beli yang terjangkau, dan
ketepatan waktu pengiriman. 5) petani yang menganggap penting sub atribut
dengan importance value tertinggi umumnya berasal dari kalangan petani dengan
pengalaman usahatani ≤10 tahun. Ini memberikan wawasan penting bahwa
preferensi cenderung bervariasi berdasarkan tingkat pengalaman petani dalam
usahatani. Penelitian ini memberikan wawasan berharga tentang berbagai
preferensi petani, yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan sektor
kentang industri di Kabupaten Garut.
Description
Keywords
preferensi, benih kentang industri, CSI