PREFERENSI DAN TINGKAT KEPUASAN PETANI TERHADAP ATRIBUT BENIH KENTANG (G2) INDUSTRI DI KABUPATEN GARUT

Abstract

Kabupaten Garut merupakan sentra produksi utama kentang industri di Provinsi Jawa Barat, yang dihadapkan dengan permasalahan kekurangan benih kentang industri. Selama ini, petani kentang di Kabupaten Garut mendapatkan benih kentang industri dari mitra industri, penangkar kentang industri atau dari benih sendiri. Petani sangat selektif dalam memilih benih yang akan dipergunakannya. Preferensi petani tersebut diharapkan dapat meningkatkan produksi dan kualitas kentang industri sesuai permintaan pasar industri, baik indutri besar maupun UMKM. Tujuan penelitian ini yaitu: (1) Menganalisis preferensi petani terhadap benih kentang industri; (2) Menganalisis tingkat kepuasan petani terhadap atribut benih kentang industri; dan (3) Menganalisis atribut yang perlu diperhatikan dan diperbaiki dari kentang industri. Metode sensus dilakukan dalam penelitian terhadap 100 petani. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis urutan kepentingan atribut benih kentang industri. Sedangkan, untuk menganalisis tingkat kepuasan petani dipwegunakan Customer Satisfaction Index (CSI), mengangalisis tingkat kepentingan petani dipergunakan Importance Performance Analysis (IPA) dan untuk menganalisis atribut yang perlu diperhatikan dan diperbaiki conjoint analysis. Hasil penelitian menunjukan; 1) Preferensi petani terhadap atribut benih kentang industri yang sangat disukai yaitu benih kentang yang bebas OPT, mempertimbangkan umur panen, memper timbangkan ukuran umbi, memprioritaskan kontrak produksi dan pemasaran, harga beli benih, dan dapat tepat waktu dalam pengiriman. 2) berdasarkan analisis CSI meskipun tingkat kepuasan petani terhadap benih kentang industri mencapai 68,34 persen, terdapat tingkat ketidakpuasan sebesar 31,66 persen yang menjadi bahan perbaikan dimasa yang akan datang. 3) Analisis Importance Performance Analysis (IPA) menunjukkan bahwa perbaikan perlu dilakukan pada atribut yang memiliki tingkat kepentingan tinggi namun kinerja yang kurang memuaskan. Fokus perbaikan mencakup karakteristik benih yang bebas dari OPT, kemudahan dalam mendapatkan benih, ketahanan tanaman terhadap OPT, produktivitas umbi, kemudahan memasarkan umbi, harga jual umbi yang relatif tinggi, dan pendampingan proses produksi. 4) Hasil analisis konjoin menyimpulkan bahwa kombinasi atribut yang memenuhi preferensi petani melibatkan benih kentang bebas OPT, umur panen singkat, ukuran umbi sesuai, kontrak produksi dan pemasaran, harga beli yang terjangkau, dan ketepatan waktu pengiriman. 5) petani yang menganggap penting sub atribut dengan importance value tertinggi umumnya berasal dari kalangan petani dengan pengalaman usahatani ≤10 tahun. Ini memberikan wawasan penting bahwa preferensi cenderung bervariasi berdasarkan tingkat pengalaman petani dalam usahatani. Penelitian ini memberikan wawasan berharga tentang berbagai preferensi petani, yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan sektor kentang industri di Kabupaten Garut.

Description

Keywords

preferensi, benih kentang industri, CSI

Citation