Gambaran Kesejahteraan Spiritual pada Pasien Gagal Jantung di Rumah Sakit Al-Islam Bandung
No Thumbnail Available
Date
2016-07-25
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Gagal jantung dapat menimbulkan masalah biopsikososiospiritual. Salah satu cara mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan memperkuat aspek spiritual yang diperlihatkan dengan kesejahteraan spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesejahteraan spiritual pasien gagal jantung.
Penelitian desktriptif kuantitatif ini melibatkan 51 pasien gagal jantung yang diambil dengan consecutive sampling. Data dikumpulkan menggunakan Spiritual Well-being Scale (SWBS) dengan nilai validitas 0,642 – 0,893 dan reliabilitas cronbach alfa 0,95. Kesejahteraan spiritual memiliki dua dimensi yaitu religion well-being (RWB) dan existential well-being (EWB). Kesejahteraan spiritual memiliki total rentang skor 20 – 120 dan dimensinya memiliki total rentang skor 10 - 60. Penelitian ini melihat nilai mean, SD, dan distribusi frekuensi. Semakin nilai mean responden mendekati skor maksimum maka semakin tinggi kesejahteraan spiritualnya.
Hasil penelitian menunjukkan kesejahteraan spiritual responden berada pada tingkat menengah (mean = 78,41, ±5,11) dengan RWB lebih tinggi (mean = 42,33, ±2,95) dibandingkan EWB (mean = 36,08, ±3,12). Item “saya tidak memiliki hubungan pribadi yang memuaskan dengan Allah/Tuhan” adalah item RWB terendah (mean = 1,37, ± 0,96) dan “saya tidak tahu siapa saya, dari mana asal saya atau kemana tujuan saya” adalah item EWB terendah (mean = 1,41, ±0,85).
Kesimpulannya kesejahteraan spiritual responden masih harus ditingkatkan. Perawat dapat melakukan pengkajian kesejahteraan spiritual secara berkala dan meningkatkan kesejahteraan spiritual dengan spiritual care yang lebih fokus terhadap EWB serta item kesejahteraan spiritual terendah yaitu hubungan dengan Allah/Tuhan dan membantu meningkatkan pemahaman makna serta tujuan hidup.
Description
Keywords
Eksistensi, Gagal Jantung, Kesejahteraan