Proses Pelayanan Konseling terhadap Anak Korban Kekerasan di UPT P2TP2A Bandung
No Thumbnail Available
Date
2016-10-17
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Penelitian ini berjudul “Proses Pelayanan Konseling terhadap Anak Korban Kekerasan di Unit Pelaksana Teknis Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (UPT P2TP2A) Kota Bandung”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan mengenai proses pelayanan konseling yang diberikan oleh UPT P2TP2A Kota Bandung terhadap anak korban kekerasan. Fokus penelitian ini terdiri dari delapan aspek yang merupakan proses pertolongan anak, yaitu membangun hubungan dengan semua sistem yang relevan, identifikasi kebutuhan akan pelayanan, mengawali hubungan baik dengan klien anak, asesmen biopsikososial anak, membuat kontrak, merencanakan intervensi, pelaksanaan program, evaluasi, dan terminasi.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan metode observasi non-partisipatif. Sehingga informasi yang didapatkan menggambarkan keadaan secara detail dan mendalam, serta bersifat komprehensif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada lima orang narasumber yang mengetahui dan terlibat disetiap proses pelaksanaan konseling terhadap anak korban kekerasan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses konseling terhadap anak korban kekerasan di UPT P2TP2A Kota Bandung terdiri dari tiga tahapan yaitu, konseling tahap awal, konseling tahap inti dan konseling tahap akhir. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa proses konseling yang dijalani dapat dikatakan sudah baik, dilihat dari pihak konselor sudah melakukan konseling sesuai dengan TUPOKSI yang berlaku di UPT P2TP2A Kota Bandung. Namun, dalam contoh kasus I yang merupakan kasus anak korban kekerasan seksual tidak adanya upaya khusus untuk mengembalikan kondisi psikis klien dikarenkan konseling yang berjalan pun bersifat tentatif. Selain itu, UPT P2TP2A Kota Bandung dalam menangani kasus lebih fokus kepada pelayanan hukum dan persiapan menjelang kelahiran klien.
Untuk meningkatkan pelayanan konseling yang akan diberikan kepada anak korban kekerasan di UPT P2TP2A Kota Bandung, peneliti menyarankan untuk mengadakan seminar mengenai Play Therapy. Tujuannya adalah untuk membantu konselor dalam melakukan konseling yang membuat anak nyaman, sehingga intervensi kepada anak berjalan dengan baik.
Kata Kunci: Proses pelayanan, konseling, anak.
Description
Keywords
Proses Pelayanan, Konseling, Anak