Faktor Risiko yang Berhubungan Dengan Kejadian Central Line Associated Blood Stream Infection (CLABSI) di NICU RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
dc.contributor.advisor | Fanny Adistie | |
dc.contributor.advisor | Ikeu Nurhidayah | |
dc.contributor.author | RESTU WIJAYANTI | |
dc.date.accessioned | 2024-06-06T07:36:25Z | |
dc.date.available | 2024-06-06T07:36:25Z | |
dc.date.issued | 2018-04-06 | |
dc.description.abstract | ABSTRAK Neonatus yang terlahir dalam kondisi prematur, berat badan lahir rendah (BBLR), atau sakit, memerlukan penanganan khusus di Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Salah satu prosedur invasif yang menjadi pilihan utama untuk memenuhi kebutuhan cairan, obat-obatan, serta nutrisi parenteral di NICU adalah pemasangan kateter vena sentral. Selain bermanfaat, kateter vena sentral juga memiliki beberapa komplikasi, salah satunya Central Line Associated Blood Stream Infection (CLABSI). CLABSI didiagnosis oleh dokter melalui hasil kultur resistensi dari darah dan ujung kateter vena sentral. Pengenalan terhadap faktor risiko merupakan langkah kunci pencegahan CLABSI. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko yang berhubungan dengan CLABSI di NICU RSUP dr.Hasan Sadikin Bandung. Rancangan penelitian ini menggunakan deskriptif korelasional dengan pendekatan retrospektif. Populasi penelitian ini adalah seluruh neonatus yang terpasang kateter vena sentral di NICU RSUP dr. Hasan Sadikin pada periode tahun 2015-2017. Sampel penelitian berjumlah 429 neonatus yang diambil dengan menggunakan teknik total sampling melalui studi dokumentasi rekam medis. Hasil analisis bivariat dengan menggunakan Chi-Square diidentifikasi bahwa faktor risiko yang berhubungan secara signifikan dengan kejadian CLABSI adalah durasi terpasangnya kateter vena sentral (p=0,000), lokasi pemasangan kateter vena sentral (p=0,000), dan jenis cairan yang masuk melalui kateter vena sentral (p=0,001). Sedangkan usia gestasi (p=0,205), berat badan lahir (p=0,609), jenis kelamin (p=0,882), dan penyakit yang mendasari (p=0,414) secara statistik tidak memiliki hubungan signifikan dengan kejadian CLABSI. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan perawat lebih meningkatkan kewaspadaan pada neonatus yang terpasang kateter vena sentral dengan durasi ≥21 hari, lokasi pemasangan di ekstremitas bawah, serta mendapat cairan hipertonis melalui kateter vena sentral. Kata kunci: CLABSI, faktor risiko, kateter vena sentral, neonatus Kepustakaan: 67, 2004-2017 | |
dc.identifier.uri | https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/220110160152 | |
dc.subject | CLABSI | |
dc.subject | faktor risiko | |
dc.subject | kateter vena sentral | |
dc.title | Faktor Risiko yang Berhubungan Dengan Kejadian Central Line Associated Blood Stream Infection (CLABSI) di NICU RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung |
Files
Original bundle
1 - 5 of 11
No Thumbnail Available
- Name:
- S1-2018-220110160152-Cover.pdf
- Size:
- 91.69 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
- Name:
- S1-2018-220110160152-Abstrak.pdf
- Size:
- 84.97 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
- Name:
- S1-2018-220110160152-DaftarIsi.pdf
- Size:
- 115.62 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
- Name:
- S1-2018-220110160152-Bab1.pdf
- Size:
- 160.99 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
- Name:
- S1-2018-220110160152-Bab2.pdf
- Size:
- 271.52 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format