REPRESENTASI PEREMPUAN SUNDA DALAM NOVEL SUNDA SANDEKALA KARYA GODI SUWARNA
No Thumbnail Available
Date
2022-03-30
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
ABSTRACT
This thesis discusses Sundanese women issues under cultural contruction as seen in Godi Suwarna’s entitled Sandekala. This reasearch analyses the positions and attitudes of Sundanese women in facing Sundanese social circumstances through feminist perspective. The patriarchal system in the text indicates women’s bodies disciplined both in domestic and public domains. The Sundanese women character mostly depicted obey the patriarchal values. The depiction is in line with Fpucault’s docil bodies theory used as a concept of disciplining body. The results show that Sundanese women still positioned as the marginalized especially in the public domain. Morever, the Sundanese women characters in the text also shown respond the patriarchal culture in two different ways: doing hegemony and being the victim of hegemony. Those who do the hegemony demonstrate negotiation and resistance while the victims of hegemony tend to be passive and show no resistances.
Keywords:Sundanese women, patriarchy, docil boodies, resistance, hegemony.
ABSTRAK
Tulisan ini membahas isu perempuan Sunda dalam konstruksi budaya yang ditampilkan pada novel Sandekala karya Godi Suwarna. Penelitian ini menganalisis posisi dan sikap tokoh perempuan Sunda dalam mengahadapi situasi sosial masyarakat Sunda melalui perspektif feminis. Nilai-nilai patriarki dalam teks membentuk pendisiplinan tubuh perempuan, baik di ruang domestik maupun publik. Tokoh perempuan dalam teks sebagian besar ditampilkan pada situasi yang dituntut harus patuh pada konstruksi budaya. Gambaran tersebut selaras dengan teori docile bodies Foucault yang digunakan sebagai sebuah konsep pendisiplinan tubuh jinak/patuh. Hasil analisis menunjukkan bahwa tokoh perempuan Sunda masih diposisikan secara marginal dalam ruang publik. Sikap tokoh perempuan dalam menyikapi sosial budaya masyarakat ini berpotensi pada dua sikap, yakni tokoh yang terhegemoni dan menghegemoni. Tokoh yang terhegemoni ditampilkan pada tokoh yang bernegoisasi dan meresistensi, sedangkan tokoh yang menghegemoni diri cenderung pasif dan tidak melawan.
Kata kunci: perempuan Sunda, patriarki, docil bodies, resistensi, hegemoni.
 
Description
Keywords
Unpad, Bandung, Tidak ada keyword