CROWDFUNDING DALAM ORGANISASI PELAYANAN SOSIAL (Studi Kasus; Pemanfaatan Crowdfunding dalam Penyelenggaraan Pelayanan Sosial oleh ISBANBAN Foundation)

Abstract

ABTRAK Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), penggalangan dana bertranformasi dari penggalangan konvensional menjadi penggalangan dana kontemporer yang memanfaat perkembangan teknologi digital. Penggalangan dana melalui jejaring internet atau Crowdfunding menjadi pilihan beberapa lembaga pelayanan sosial di saat ini.. Hal yang melatar belakangi kajian ini karena organisasi sosial tidak bisa melangsugkan kehidupannya tanpa memiliki finansial yang memadai. Penggalangan dana menjadi alternatif dalam mengatasi kebutuhan finansial. Penelitian ini mengkaji tentang pemanfaatan Crowdfunding yang dilakukan oleh lembaga pelayanan sosial Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pemanfaatan Crowdfunding yang dilakukan oleh organisasi sosial dalam penyelenggaraan pelayanan sosial Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil kasus yang terjadi di ISBANBAN Foundation, ketika lembaga tersebut melakukan Crowdfunding untuk penyelenggaraan proyek sosialnya di Kitabisa.com sebagai pemilik situs berplatform Crowdfunding. Dalam kajian ini melihat Pemanfaatan Crowdfunding dalam dua dimensi, yaitu dimensi Mekanisme Crowdfunding dan dimensi Dampak Crowdfunding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam dimensi Mekansime Crowdfunding tergambarkan adanya keunggulan atau kekuatan teknologi digitalisasi yang terancang secara sistematis dan transparansi yang memungkinkan para stakeholder dapat mengakses aktifitas penyelenggaraan pelayanan sosial yang diajukan dalam proyek sosialnya. Namun demikian, mekanisme tersebut terjadi hanyalah berfokus pada capaian dana dan kurang memperhatikan capaian terkait kebermanfaatan dan ketepat-sasaran dalam penyelenggaraan pelayanan sosialnya. Selanjutnya, dalam dimensi dampak Crowdfunding dengan melihat aspek Transparansi, Akuntabilitas, Aksesibilitas, dan Reasonabiltas, masing-masing memiliki masing-masing memiliki dampak dan kekuatan yang berbeda. Secara keseluruhan, eksplorasi data tersebut menghasilkam temuan penelitian sebagai berikut; Crowdfunding memiliki keunggulan produk digitalisasi yang menjadi jebakan tanpa kendali, Crowdfunding dapat terkonstruksi sesuai agenda pemilik proyek sosial, dan Crowdfunding dapat menjadi media intervensi pelayanan sosial. Untuk mengatasinya maka penelitian ini membangun model pemanfaatan Crowdfunding, yang disebut dengan Model Social Service Delivery System.

Description

Keywords

Crowdfunding, penggalangan dana, pelayanan sosial

Citation