EVALUASI PROSES PROGRAM PELAYANAN GELANDANGAN PENGEMIS OLEH PANTI PELAYANAN SOSIAL PENGEMIS GELANDANGAN ORANG TERLANTAR MARDI UTOMO SEMARANG

Abstract

Panti Pelayanan Sosial Pengemis Gelandangan Orang Terlantar (PPS PGOT) Mardi Utomo Semarang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah yang memiliki tugas pokok dan fungsi melaksanakan layanan rehabilitasi sosial dalam penanganan gelandangan dan pengemis melalui pendekatan tahapan pertolongan dalam pekerjaan sosial. Pada tahun 2021 angka terminasi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) pada PPS PGOT Mardi Utomo terjadi penurunan sebanyak 43 (empat puluh tiga) orang dari tahun sebelumnya yang berjumlah 113 (seratus tiga belas) orang. Dalam prakteknya panti menerima sasaran pelayanan dengan karakteristik yang berbeda dari segi usia, status keluarga maupun kondisi kesehatan jiwa. Perbedaan karakteristik PPKS, menjadikan kebutuhan yang tidak sama sehingga perlu upaya layanan yang sesuai masing-masing karakteristik tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi serta mengevaluasi proses program pelayanan gelandangan dan pengemis yang dilakukan oleh PPS PGOT Mardi Utomo Semarang dengan karakteristik PPKS yang berbeda. Berdasarkan indikator pemenuhan upaya rehabilitasi sesuai harapan dan kebutuhan masing-masing PPKS diketahui penyebab belum tercapainya hasil program pelayanan secara maksimal. Adapun penelitian ini menggunakan desain evaluasi proses program menurut teori (Grinnell, R.M.. Gabor, P. & Unrau, 2019) dengan pendekatan kualitatif untuk melihat jalannya proses pelayanan sehingga dapat diketahui keefektifan program berdasarkan komponen di dalamnya berupa latar belakang program, profil klien, profil staf pelaksana program, jumlah layanan yang diberikan kepada klien, intervensi dan kegiatan program, dukungan administrasi, tingkat kepuasan klien serta tingkat efisiensi program. Hasil penelitian evaluasi terkait proses pelayanan gelandangan dan pengemis oleh Panti Pelayanan Sosial Pengemis Gelandangan Orang Terlantar Mardi Utomo Semarang khususnya dalam komponen intervensi dan kegiatan program melalui proses pertolongan dalam pendekatan pekerjaan sosial menunjukkan bahwa terdapat sejumlah kekurangan karena belum mengimplementasikan tahapan pelayanan secara spesifik sesuai karakteristik PPKS. Proses penerimaan meskipun dalam standar pelayanan PPS PGOT hanya menerima PPKS sesuai kriteria (usia 19 hingga 60 tahun serta sehat jasmani dan rohani), namun pada prakteknya masih terdapat PPKS dengan usia anak dan remaja maupun dengan gangguan kejiwaan sehingga berpengaruh pada proses asesmen, perumusan rencana penyelesaian masalah, intervensi, resosialisasi hingga terminasi yang belum sepenuhnya mempertimbangkan karakteristik PPKS tersebut. Selanjutnya terkait komponen evaluasi proses program lainnya secara umum dapat diidentifikasi hingga diketahui faktor yang menjadi penghambat dan pendukung proses pelayanan. Panti bersama pihak terkait perlu menyesuaikan tahapan pelayanan dengan indikator pemenuhan upaya rehabilitasi sosial sesuai kebutuhan PPKS dan mengupayakan peningkatan komponen pendukung program hingga pada tataran tingkat efisiensi program melalui perencanaan penganggaran.

Description

Keywords

Evaluasi Proses, Pelayanan Sosial, Gelandangan Pengemis

Citation