PRODUKSI XILITOL DARI BONGGOL NANAS (Ananas comosus (l.) Merr) TERHIDROLISASI SECARA ENZIMATIS DAN ASAM DENGAN MENGGUNAKAN MIKROORGANISME Debaryomyces hansenii DAN Candida tropicalis

dc.contributor.advisorEfri Mardawati
dc.contributor.advisorBambang Nurhadi
dc.contributor.authorAGUS TRY HARTONO
dc.date.accessioned2024-05-14T07:39:11Z
dc.date.available2024-05-14T07:39:11Z
dc.date.issued2021-09-14
dc.description.abstractProduksi xilitol dari bahan berlignoselulosa seperti bonggol nanas melalui dua tahapan proses yaitu proses hidrolisis dan proses fermentasi. Proses hidrolisis dilakukan secara enzimatis dan asam, sedangkan untuk proses fermentasi dilakukan dengan menggunakan dua mikroorganisme yaitu Debaryomycess hansenii dan Candida tropicalis. Sebelum dilakukannya kedua proses tersebut, bonggol nanas di karakterisasi untuk mengetahui kandungan lignoselulosa bonggol nanas. Karakterisasi bonggol nanas dilakukan dengan metode van soest. Nilai hemiselulosa yang didapatkan adalah sebesar 36,06%, selulosa sebesar 14,20% dan lignin sebesar 10,05 %. Kandungan hemiselulosa dari bonggol nanas ini cukup tinggi sehingga berpotensi untuk dapat dijadikan sebagai bahan baku produksi xilitol. Tahapan hidrolisis dilakukan dengan menggunakan enzim Cellic HTec2 untuk hidrolisis enzimatis H2SO4 4% untuk hidrolisis asam. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode DNS, nilai xilosa yang didapatkan pada proses hidrolisis enzimatis adalah sebesar 169,10 g/L dan untuk hidrolisis asam xilosa yang didapatkan adalah sebesar 68,26 g/L. Dari data yang didapat menunjukkan bahwa xilosa yang terbentuk pada hidrolisis enzimatis lebih besar dibandingan dengan xilosa hasil hidrolisis asam. Proses fermentasi substrat xilosa dilakukan dengan menggunakan mikroba D.hansenii dan C.tropicalis. Mikroba yang memiliki kemampuan mengkonversi xilosa menjadi xilitol terbaik adalah C.tropicalis dengan menggunakan substrat xilosa hasil hidrolisis enzimatis. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan sel C.tropicalis lebih tinggi dibanding D.hansenii yaitu sebesar 61,81 g/L. Kadar xilitol ditentukan dengan analisis HPLC. Konsentrasi xilitol tertinggi dihasilkan oleh mikroba C.topicalis menggunakan substrat xilosa hasil hidrolisis enzimatis yaitu sebesar 4,29 g/L.
dc.identifier.urihttps://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/240320180505
dc.subjectBonggol nanas
dc.subjectCandida tropicalis
dc.subjectDebaryomycess hansenii
dc.titlePRODUKSI XILITOL DARI BONGGOL NANAS (Ananas comosus (l.) Merr) TERHIDROLISASI SECARA ENZIMATIS DAN ASAM DENGAN MENGGUNAKAN MIKROORGANISME Debaryomyces hansenii DAN Candida tropicalis

Files

Original bundle
Now showing 1 - 5 of 11
No Thumbnail Available
Name:
S2-2021-240320180505-Cover.pdf
Size:
27.88 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S2-2021-240320180505-Abstrak.pdf
Size:
11.6 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S2-2021-240320180505-DaftarIsi.pdf
Size:
275.68 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S2-2021-240320180505-Bab1.pdf
Size:
138.38 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S2-2021-240320180505-Bab2.pdf
Size:
403.86 KB
Format:
Adobe Portable Document Format