HUBUNGAN DERAJAT PENYAKIT DENGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DAN KAPASITAS FUNGSIONAL PADA PENYINTAS COVID-19

Abstract

Pendahuluan : Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Virus ini terutama menyerang sistem respirasi. Penyakit COVID-19 yang timbul menurut WHO dibagi menjadi asimptomatis, derajat ringan, sedang, berat, dan kritis. Penderita COVID-19 yang sembuh sering disebut dengan penyintas COVID-19. Penyintas COVID-19 dapat mengalami kerusakan paru yang menetap sehingga gangguan fungsi paru sering ditemui dan dapat terjadi selama beberapa bulan hingga beberapa tahun. Kerusakan paru ini dapat mengakibatkan gangguan fungsi paru, juga dapat mempengaruhi kapasitas fungsional dan tingkat aktivitas fisik penyintas COVID-19. Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan derajat penyakit dengan tingkat aktivitas fisik dan kapasitas fungsional pada penyintas COVID-19. Metode : Penelitian didesain secara kuantitatif. Penyintas COVID-19 diberikan lembar penapisan untuk menentukan sampel penelitian. 52 subjek penelitian yang sudah terpilih akan diberikan kuisioner GPAQ untuk mendata tingkat aktivitas fisik dan dilakukan pengukuran jarak tempuh uji jalan 6 menit untuk mengukur kapasitas fungsional. Analisa menggunakan model regresi berganda. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan nilai probabilitas tingkat aktivitas fisik pada derajat penyakit asimptomatik, ringan, sedang, dan berat melebihi α = 5%: 0.860, 0.158, 0.230, dan 0.309 dan nilai probabilitas kapasitas fungsional pada derajat penyakit asimptomatik, ringan, sedang, dan berat melebihi α = 5%: 0.000, 0.804, 0.937, dan 0.178. Oleh karena itu, derajat penyakit COVID-19 tidak mempengaruhi aktivitas fisik dan kapasitas fungsional pada penyintas COVID-19 setelah 18 bulan terinfeksi COVID-19. Kesimpulan : Derajat penyakit tidak berhubungan dengan tingkat aktivitas fisik dan kapasitas fungsional pada penyintas COVID-19.

Description

Keywords

derajat penyakit COVID-19, tingkat aktivitas fisik, kapasitas fungsional

Citation