KESIAPAN INDUSTRI UBIN KERAMIK DALAM PEMENUHAN STANDAR INDUSTRI HIJAU UBIN KERAMIK

Abstract

Industri ubin keramik di Indonesia saat ini menduduki peringkat delapan dunia. Selain memiliki manfaat untuk pembangunan ekonomi negara, industri juga menimbulkan berbagai dampak negatif, antara lain dampak terhadap lingkungan yang sering kali muncul dari proses produksi. Industri ubin keramik merupakan salah satu dari delapan sektor industri yang menyumbang emisi karbon dalam jumlah yang cukup tinggi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan prinsip industri hijau yang menekankan pada penggunaan sumber daya alam secara efisien dan efektif dengan menggunakan acuan berupa Standar Industri Hijau (SIH). Penelitian ini bertujuan untuk menilai kesadaran dan kesiapan industri ubin keramik dalam memenuhi batasan di dalam SIH ubin keramik serta strategi optimalisasi kesiapan industri ubin keramik untuk memenuhi batasan tersebut. Metode yang digunakan merupakan metode campuran kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan Kano Model untuk menilai kesadaran kesiapan industri ubin keramik dalam memenuhi persyaratan manajemen SIH dan analisis Fuzzy AHP - TOWS untuk menilai kesiapan persyaratan teknis SIH dan merumuskan strategi optimalisasi yang diperlukan. Responden penelitian berasal dari perwakilan dari 5 (lima) industri ubin keramik di Bekasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan industri ubin keramik untuk melakukan perubahan ke arah industri hijau melalui pemenuhan persyaratan teknis Standar Industri Hijau masih rendah. Strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi situasi tersebut adalah dengan menerapkan kebijakan perusahaan untuk pelaksanaan industri hijau, melakukan pelatihan internal dan eksternal secara menyeluruh dan berkala kepada semua karyawan, membuat aplikasi biaya investasi untuk mesin atau peralatan yang perlu di install untuk menghemat pemakaian energi, dan membuat rencana/ budget corporate social responsibility, pemeriksaan kesehatan karyawan, dan uji emisi secara berkala.

Description

Keywords

ubin keramik, standar industri hijau, Kano Model

Citation