DINAMIKA TV DIGITAL SEBAGAI WUJUD DEMOKRATISASI PENYIARAN (Studi Kasus Peluang TV Lokal di Surabaya)
No Thumbnail Available
Date
2021-02-14
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Perkembangan digitalisasi sejak tahun 2000-an, membawa perubahan besar pada dunia pertelevisian di negara-negara maju seperti Eropa, Amerika, dan Jepang. Sistem televisi analog, pelan tapi pasti mulai ditinggalkan, dan bermigrasi ke sistem digital, yang lebih hemat dari sisi pemakaian listrik, serta memiliki kualitas suara (audio) dan gambar (video) yang lebih bagus.
Indonesia sebagai anggota International Telecommunication Union (ITU), memutuskan mengadopsi sistem televisi digital dengan teknologi DVB-T2, melalui Permen Kominfo Nomor 07/P/M.Kominfo/3/2007. Untuk mendukung Permen tersebut, diterbitkanlah Permen Kominfo nomor 22 tahun 2011, tentang: Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap Tidak berbayar (free to air), serta Permen Kominfo nomor 32 tahun 2013, tentang: Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Secara Digital dan Penyiaran Multipleksing Melalui Sistem Terestrial. Namun, proses migrasi sistem digital tidak berjalan lancar. Permen Kominfo nomor 22 tahun 2011 digugat Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI) dan menang.
Penelitian deskriptif kualitatif ini menggunakan metode studi kasus dengan paradigma interpretif konstruktivis. Tujuan penelitian disertasi ini adalah untuk mengetahui bagaimana dinamika TV digital dapat mewujudkan demokratisasi penyiaran, dikaitkan dengan peluang TV lokal di Surabaya. Hasil penelitian ini menyebutkan, bahwa migrasi dari sistem analog ke sistem digital masih membutuhkan proses, karena berimplikasi pada manajemen penyiaran TV lokal di Surabaya. Selain itu, regulasi yang mengatur migrasi ke sistem digital, belum mampu mewujudkan demokratisasi penyiaran. Bahkan, ada kekhawatiran akan banyak TV lokal yang tidak bersiaran (gulung tikar).
Description
Keywords
TV digital, regulasi Kominfo (Komunikasi dan informatika), studi kasus