Determinan Prevalensi Stunting Pada Aspek Sosial Ekonomi Antar Kabupaten Kota di Indonesia

Abstract

Permasalahan stunting pada balita di Indonesia dapat mengancam bonus demografi dan pencapaian visi Indonesia emas tahun 2045. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh aspek sosial ekonomi khususnya kemiskinan, akses akan sanitasi dan sumber air minum yang memadai, pendidikan perempuan, prevalensi kontrasepsi dan lokasi kabupaten atau kota dalam memoderasi prevalensi stunting di Indonesia serta pengelompokkan Kabupaten Kota berdasarkan faktor risiko stunting. Data yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk agregat crosssection dengan unit analisis 514 Kabupaten/Kota di Indonesia tahun 2021. Teknis analisis data yang digunakan adalah regresi robust serta dilengkapi dengan analisis kluster untuk mengelompokkan daerah berdasarkan karakteristik faktor risiko stunting. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan kemiskinan, akses akan sanitasi dan sumber air minum yang memadai, pendidikan perempuan, prevalensi keluarga berencana dan dummy kabupaten kota berpengaruh signifikan terhadap prevalensi stunting kabupaten/kota di Indonesia. Secara parsial kemiskinan, pendidikan perempuan tertinggi SD atau sederajat dan dummy Kabupaten Kota berpengaruh positif signifikan terhadap prevalensi stunting. Sedangkan akses sanitasi yg layak, pendidikan perempuan tertinggi SMA ke atas dan prevalensi kontrasepsi memiliki hubungan negatif signifikan terhadap prevalensi stunting kabupaten/kota di Indonesia. Terdapat 36 daerah masuk ke dalam kelompok faktor risiko stunting sangat tinggi, 250 daerah dengan faktor risiko stunting tinggi, 105 daerah dengan faktor risiko stunting sedang dan 123 daerah dengan faktor risiko stunting rendah.

Description

Keywords

stunting, sosial ekonomi, kemiskinan

Citation