GAMBARAN FAKTOR RISIKO SEPSIS NEONATORUM BERDASARKAN WAKTU KEJADIAN DI RUANG NICU RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

dc.contributor.advisorAyu Prawesti Priambodo
dc.contributor.advisorFanny Adistie
dc.contributor.authorCINDYA UKHTI ISTI AN
dc.date.accessioned2024-06-04T03:10:58Z
dc.date.available2024-06-04T03:10:58Z
dc.date.issued2018-07-17
dc.description.abstractSepsis neonatorum merupakan penyebab utama kematian pada neonatus. Diagnosa awal sepsis sulit ditegakkan karena faktor risiko dan gejala klinis sepsis yang muncul pada awitan dini maupun awitan lanjut sangat beragam. Tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan faktor risiko berdasarkan waktu kejadian di ruang NICU RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung. Penelitian deskriptif ini menggunakan pendekatan retrospektif dengan mengidentifikasi 92 rekam medis dari Januari 2014-Desember 2017 di ruang NICU RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung menggunakan purposive sampling dengan kriteria inklusi data rekam medik neonatus dengan sepsis neonatorum yang masuk ke RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung kurang dari 24 jam setelah kelahiran. Variabel yang diidentifikasi yaitu SNAD (Sepsis Neonatorum Awitan Dini), SNAL (Sepsis Neonatorum Awitan Lanjut), jenis kelamin, usia gestasi, berat badan lahir, nilai APGAR, proses persalinan, penyakit pemicu dan terpasang alat invasif. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dengan distribusi frekuensi. Dari hasil penelitian mengenai kejadian sepsis terdapat SNAD (59,80%) dan SNAL (40,20%). Faktor risiko pada SNAD diantaranya jenis kelamin laki-laki (69,10%), prematuritas (74,10%), BBLR (70,90%), memiliki penyakit pemicu (41,80%), asfiksia berat (43,60%), proses persalinan caesar (52,70%) dan terpasang terpasang alat invaif sesudah terdiagnosis sepsis (58,20%). Sedangkan faktor risiko pada SNAL adalah jenis kelamin laki-laki (56,80%), prematuritas (73,00%), BBLR (81,10%), memiliki penyakit pemicu (48,60%), asfiksia ringan (59,50%), persalinan normal (54,10%) dan terpasang alat invasif sebelum terdiagnosis sepsis (51,40%). Berdasarkan hasil penelitian, pada neonatus yang prematur, BBLR, dan nilai APGAR rendah dapat dilakukan strategi pencegahan dengan pemberian nutrisi dan oksigenasi yang adekuat guna menunjang pematangan organ, meningkatkan berat badan dan pemenuhan kebutuhan oksigen.
dc.identifier.urihttps://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/220110140181
dc.subjectAwitan Dini
dc.subjectAwitan Lanjut
dc.subjectFaktor Risiko
dc.titleGAMBARAN FAKTOR RISIKO SEPSIS NEONATORUM BERDASARKAN WAKTU KEJADIAN DI RUANG NICU RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

Files

Original bundle
Now showing 1 - 5 of 11
No Thumbnail Available
Name:
S1-2018-220110140181-Cover.pdf
Size:
123.26 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S1-2018-220110140181-Abstrak.pdf
Size:
87.08 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S1-2018-220110140181-DaftarIsi.pdf
Size:
169.35 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S1-2018-220110140181-Bab1.pdf
Size:
187.72 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S1-2018-220110140181-Bab2.pdf
Size:
307.11 KB
Format:
Adobe Portable Document Format

Collections