KAJIAN EQUILIBRIUM MOISTURE CONTENT (EMC) BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) VARIETAS BIMA BREBES DENGAN METODE STATIS PADA BERBAGAI TINGKAT KELEMBABAN RELATIF
No Thumbnail Available
Date
2012-07-27
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Bawang merah memiliki kadar air
cukup tinggi sekitar 80%-85% yang menyebabkan mudah terjadi kerusakan. Kadar
air dapat dikurangi dengan cara curing
hingga mencapai kesetimbangannya. Konsep kadar air kesetimbangan (EMC) penting
dipelajari sebagai dasar dalam proses pengeringan ataupun penyimpanan.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik sorpsi isotermis
bawang merah dan menentukan konstanta EMC bawang merah berdasarkan model
persamaan Guggenheim-Anderson-deBoer
(GAB). Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan
analisis regresi dan korelasi yang terdiri dari enam perlakuan penyimpanan
dengan dua kali ulangan. Kondisi penyimpanan hingga EMC tercapai adalah pada
berbagai tingkat kelembaban relatif (RH) dengan rentang 39,70%-85%. Hasil
penelitian menunjukkan terjadi proses adsorpsi uap air pada bawang merah
ditandai dengan meningkatnya EMC pada kondisi penyimpanan dengan RH udara
39,70%-85,00%. Konstanta adsorpsi lapisan banyak (k) sebesar 0,1386, lapisan
pertama (C) sebesar 100, dan kadar air lapis tunggal (mo) sebesar
0,7743. Hasil uji statistik menunjukkan RH mempengaruhi susut bobot umbi,
perubahan diameter leher dan umbi, serta nilai kecerahan (L*) dari umbi bawang
merah, sedangkan nilai a* dan b* tidak berpengaruh.
Description
Keywords
bawang merah, curing, kadar air kesetimbangan