KAJIAN EQUILIBRIUM MOISTURE CONTENT (EMC) BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) VARIETAS BIMA BREBES DENGAN METODE STATIS PADA BERBAGAI TINGKAT KELEMBABAN RELATIF

Abstract

Bawang merah memiliki kadar air cukup tinggi sekitar 80%-85% yang menyebabkan mudah terjadi kerusakan. Kadar air dapat dikurangi dengan cara curing hingga mencapai kesetimbangannya. Konsep kadar air kesetimbangan (EMC) penting dipelajari sebagai dasar dalam proses pengeringan ataupun penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik sorpsi isotermis bawang merah dan menentukan konstanta EMC bawang merah berdasarkan model persamaan Guggenheim-Anderson-deBoer (GAB). Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan analisis regresi dan korelasi yang terdiri dari enam perlakuan penyimpanan dengan dua kali ulangan. Kondisi penyimpanan hingga EMC tercapai adalah pada berbagai tingkat kelembaban relatif (RH) dengan rentang 39,70%-85%. Hasil penelitian menunjukkan terjadi proses adsorpsi uap air pada bawang merah ditandai dengan meningkatnya EMC pada kondisi penyimpanan dengan RH udara 39,70%-85,00%. Konstanta adsorpsi lapisan banyak (k) sebesar 0,1386, lapisan pertama (C) sebesar 100, dan kadar air lapis tunggal (mo) sebesar 0,7743. Hasil uji statistik menunjukkan RH mempengaruhi susut bobot umbi, perubahan diameter leher dan umbi, serta nilai kecerahan (L*) dari umbi bawang merah, sedangkan nilai a* dan b* tidak berpengaruh.

Description

Keywords

bawang merah, curing, kadar air kesetimbangan

Citation