Pengaruh Kebijakan Smart City dan Kebutuhan Masyarakat terhadap Kesenjangan Digital di Kota Tangerang

Abstract

Masalah yang diteliti adalah pemanfaatan aplikasi Tangerang LIVE yang sangat kecil hanya sebesar 12,06 % dari total seluruh penduduk Kota Tangerang yang berjumlah 1.771.092 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besaran kebijakan portal Tangerang LIVE dan kebutuhan masyarakat terhadap kesenjangan digital yang berdampak pada kebijakan smart city. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah kebijakan smart city, ICT based smart city service (kebutuhan masyarakat), digital divide (kesenjangan digital) dan implementasi kebijakan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif pendekatan studi kasus, pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner di 13 kecamatan di Kota Tangerang. Pengolahan data hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan software SmartPLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Kebijakan Smart City berpengaruh positif terhadap kesenjangan digital dengan loading sebesar 0.472 atau pengaruh sebesar 0.4722 yaitu senilai 0.2227 (22.27%). Kebutuhan Masyarakat berpengaruh positif terhadap kesenjangan digital dengan loading sebesar 0.477 atau pengaruh sebesar 0.4772 yaitu senilai 0.2275 (22.75%). Kebijakan Smart City berpengaruh positif terhadap implementasi kebijakan dengan loading sebesar 0.330 atau pengaruh sebesar 0.3302 yaitu senilai 0.1089 (10.89%). Kebutuhan Masyarakat berpengaruh positif terhadap Implementasi Kebijakan dengan loading sebesar 0.17 atau pengaruh sebesar 0.172 yaitu senilai 0.0289 (2.89%). Kesenjangan digital berpengaruh positif terhadap implementasi kebijakan dengan loading sebesar 0.258 atau pengaruh sebesar 0.2582 yaitu senilai 0.067 (6,7%). Kebaharuan atau novelty penelitian ini adalah kesenjangan digital untuk mengoptimalkan manfaat aplikasi Tangerang LIVE, sebagai berikut: 1) Pemerataan konektifitas, 2) Literasi digital bagi warga masyarakat Kota Tangerang, 3) Pembentukan unit pelaksana teknis dinas (UPTD) dibawah Dinas Kominfo.

Description

Keywords

Kesenjangan digital, ICT, implementasi kebijakan

Citation