PENGARUH PENGGUNAAN AIR TANAH DAN PERUBAHAN FUNGSI LAHAN TERHADAP PERUBAHAN MUKA AIR TANAH DI KOTA BANDUNG, PROVINSI JAWA BARAT

Abstract

Dalam proses hidrologi, air di permukaan bumi mengalami suatu siklus yang disebut siklus hidrologi. Siklus ini dimulai dengan proses penguapan air dari seluruh tempat di permukaan bumi, kemudian menjadi awan hujan (kondensasi). Selanjutnya awan yang mengandung air tersebut menjadi air hujan yang turun ke permukaan bumi. Air tersebut sebagian ada yang mengalir di permukaan (runoff), sebagian ada yang meresap ke bawah permukaan tanah (infiltrasi), dan ada.pula yang menguap kembali ke udara (evaporasi). Air yang meresap ke bawah tanah (infiltrasi) akan tertampung pada rongga atau celah pada batuan, yang dinamakan air tanah. Air tanah merupakan air yang mengalir di bawah permukaan tanah. Air tanah dibagi menjadi dua yaitu air tanah dangkal dan air tanah dalam. Bandung merupakan salah satu kota besar di Indonesia, sekaligus menjadi ibukota Provinsi Jawa Barat. Bandung merupakan kota dengan populasi penduduk terbanyak ketiga di Indonesia. Pertumbuhan penduduk mengakibatkan bertambahnya penggunaan air. Air tanah biasa digunakan oleh warga untuk kebutuhan minum, masak, dan MCK. Selain itu, perkantoran dan industri pun membutuhkan air baik dalam kegiatan produksi maupun operasionalnya. Dalam beberapa dekade terakhir telah terjadi perubahan fungsi lahan di Kota Bandung, yang umunya lahan terbuka menjadi pemukiman maupun perkantoran dan tempat industri. Perubahan fungsi lahan tersebut mengakibatkan perubahan pada kondisi air tanah. Penggunaan air tanah yang berlebihan dan berkurangnya proses infiltrasi akibat berkurangnya lahan terbuka hijau menjadi salah satu penyebab terjadinya penurunan muka air tanah di Kota Bandung.

Description

Keywords

air tanah, infiltrasi, penggunaan air tanah

Citation