Teknik Geologi (S1)

Permanent URI for this collection

Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 20 of 1363
  • Item
    PENGARUH STRUKTUR KEKAR TERHADAP RISIKO KERUNTUHAN LERENG MENGGUNAKAN DISCONTINUITY MAPPING DI PIT D SAMBARATA MINE OPERATION PT BERAU COAL, KALIMANTAN TIMUR
    (2023-10-12) DINEFA YUSLIMA SYAUMI; Faisal Helmi; Raden Irvan Sophian
    Dalam suatu aktivitas pertambangan, salah satu faktor yang menjadi poin utama adalah menilai dan mengevaluasi kestabilan lereng. Kestabilan lereng dapat dipengaruhi oleh keterdapatan struktur geologi pada lereng yang merupakan salah satu penyebab faktor pengontrol internal terjadinya longsor. Keterdapatan struktur geologi berupa sesar normal pada lokasi penelitian menjadi awal perumusan masalah penelitian ini dilakukan. Hal ini didukung dengan data lapangan yaitu dilakukannya pemetaan struktur menggunakan metode Discontinuity MappingRemote Sensing dengan teknik fotogrametri untuk mendapatkan orientasi lereng dan orientasi struktur kekar dari foto udara yang ditangkap oleh Unmanned AerialVehicle (UAV). Selain itu, dilakukan pengeboran dan analisis uji laboratorium untuk mendapatkan material properties batuan. Pengujian analisis kestabilan lereng dan analisis kinematik dilakukan untuk mendapatkan nilai Faktor Keamanan (FK) dan Probability of Failure (PoF), sehingga diperoleh informasi mengenai jenis longsoran dan kondisi lereng. Dari enam area lereng yang diteliti, lima diantaranya memiliki potensi longsoran guling langsung. Area yang berpotensi longsor kemudian dilakukan analisis risiko keruntuhan dan dilakukan serangkaian rencanammitigasi, yaitu melakukan perbaikan, pemantauan, dan analisis biaya-keselamatan pada lereng sesuai dengan tingkat risikonya.
  • Item
    ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN PEMUKIMAN DAERAH CIHERANG DAN SEKITARNYA, KECAMATAN PASAWAHAN, KABUPATEN PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT
    (2050) ARIEF RAHMAT H.; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data Dosen
    SARI Geologi lingkungan merupakan ilmu geologi terapan yang ditunjukan sebagai upaya memanfaatkan sumber daya alam dan energi secara efisien dan efektif untuk memenuhi kebutuhan perikehidupan manusia masa kini dan masa mendatang dengan seminimal mungkin mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkannya. Daerah penelitian mempunyai 5 kemampuan lahan, yaitu: Skor total > 123 dikategorikan sebagai wilayah Kemampuan Lahan Tinggi, skor total 110 – 123 dikategorikan sebagai wilayah Kemampuan Lahan Sedang, yaitu daerah dengan kisaran skor 107 – 118, Skor total 96 – 110 dikategorikan sebagai wilayah Kemampuan Lahan Rendah, yaitu daerah dengan kisaran skor 92 – 103, Skor total 83 – 96 dikategorikan sebagai wilayah Kemampuan Lahan Sangat Rendah, yaitu daerah dengan kisaran skor 77 – 91, Skor total Wilayah pembangunan kawasan pemukiman direncanakan pada kawasan kemunginan dengan bobot kumulatif 123. Daerah lain karena memiliki aspek-aspek kendala ilmiah akan lebih tepat bila dijadikan kawasan konservasi yang dapat menunjang daerah pemukiman. ABSTRAK Geology of environment is applied science of geology for to use natural resource and energy be efficiently and efektively to meet the needs of the present and future with a minium to reduce environtmental impact that caused. Research areas have 5 the land capability, that is with total score >123 be cataggorized as high land capability ; total score 110 – 123 be categorized as medium land capability is area with range score 107 – 118 ; total score 96 – 110 be categorized as low land capability is area with range 92 – 103 ; total score 83 – 96 be categorized very low land capability is area with range 77 – 91 ; total score Area of development of residential areas, in the plan on thea possibility of area with cumulative weight 123. Other area have mindless aspects of scientific constraints, would be more appropriate when used as a conservation area, that support the residential areas
  • Item
    ANALISA PETA KESESUAIAN LAHAN DAERAH CIKALONG WETAN DAN SEKITARNYA, KECAMATAN CIKALONG WETAN, KABUPATEN BANDUNG BARAT PROPINSI JAWA BARAT
    (2051) GURITNO; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data Dosen
    SARI Geologi lingkungan merupakan ilmu geologi terapan yang ditunjukan sebagai upaya memanfaatkan sumber daya alam dan energi secara efisien dan efektif untuk memenuhi kebutuhan perikehidupan manusia masa kini dan masa mendatang dengan seminimal mungkin mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkannya. Daerah penelitian mempunyai 5 kemampuan lahan, yaitu: Skor total > 123 dikategorikan sebagai wilayah Kemampuan Lahan sangat Tinggi, skor total 112 – 123 dikategorikan sebagai wilayah Kemampuan Lahan tinggi , daerah dengan kisaran skor Skor total 102 – 112 dikategorikan sebagai wilayah Kemampuan Lahan sedang, , Skor total 91 – 102 dikategorikan sebagai wilayah Kemampuan Lahan Rendah, Skor total Wilayah pembangunan kawasan pemukiman direncanakan pada kawasan kemunginan dengan bobot kumulatif 123. Daerah lain karena memiliki aspek-aspek kendala ilmiah akan lebih tepat bila dijadikan kawasan konservasi yang dapat menunjang daerah pemukiman. ABSTRAK Geology of environment is an applied science of geology for natural resource and energy be efficiently and efectively to meet the needs of the present and future with a minium to reduce environtmental impact that caused. Research areas have 5 land capability, that is with total score >123 be cataggorized as very high land capability ; total score 112 – 123 be categorized as medium high land capability wich range score are 102 – 112 ; total score 91 – 102 be categorized as low land capability; total score Area of development of residential areas, in the plan on the possibility of area with cumulative weight 123. Other area have mindless aspects of scientific constraints, would be more appropriate when used as a conservation area, that support the residential areas
  • Item
    ANALISA PETA KESESUAIAN LAHAN DAERAH KERTAMUKTI DAN SEKITARNYA, KECAMATAN CIPEUNDEUY, KABUPATEN BANDUNG BARAT
    (2052) ANDRIKINI WIRIA KUSUMAH; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data Dosen
    SARI Geologi lingkungan merupakan ilmu geologi terapan yang ditunjukan sebagai upaya memanfaatkan sumber daya alam dan energi secara efisien dan efektif untuk memenuhi kebutuhan perikehidupan manusia masa kini dan masa mendatang dengan seminimal mungkin mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkannya. Daerah penelitian mempunyai 5 kemampuan lahan, yaitu: Skor total > 139 dikategorikan sebagai wilayah Kemampuan Lahan sangat Tinggi, skor total 126 – 139 dikategorikan sebagai wilayah Kemampuan Lahan tinggi , daerah dengan kisaran skor Skor total 112 – 126 dikategorikan sebagai wilayah Kemampuan Lahan sedang, , Skor total 98 – 112 dikategorikan sebagai wilayah Kemampuan Lahan Rendah, Skor total Wilayah pembangunan kawasan pemukiman direncanakan pada kawasan kemunginan dengan bobot kumulatif > 126. Daerah lain karena memiliki aspek-aspek kendala ilmiah akan lebih tepat bila dijadikan kawasan konservasi yang dapat menunjang daerah pemukiman. ABSTRAK Geology of environment is an applied science of geology for natural resource and energy be efficiently and efectively to meet the needs of the present and future with a minium to reduce environtmental impact that caused. Research areas have 5 land capability, that is with total score >139 be cataggorized as very high land capability ; total score 126 – 139 be categorized as medium high land capability wich range score are 112 – 126 ; total score 98 – 112 be categorized as low land capability; total score Area of development of residential areas, in the plan on the possibility of area with cumulative weight > 126. Other area have mindless aspects of scientific constraints, would be more appropriate when used as a conservation area, that support the residential areas.
  • Item
    Karakterisasi Reservoir Berdasarkan Analisis Petrofisika Pada Formasi Cibulakan Atas, Lapangan
    (2023-10-19) RAFIF PRADIPTA BAGASKARA; Abdurrokhim; Yusi Firmansyah
    Lapangan “RNA” terletak di Cekungan Jawa Barat Utara dan merupakan salah satu lapangan ekplorasi minyak dan gas bumi. Penelitian ini berfokus pada Formasi Cibulakan Atas Anggota Mid Main Carbonate sebagai zona prospek hidrokarbon. Penelitian ini dilakukan pada 3 sumur dengan menggunakan data well log dan data SCAL. Berdasarkan hasil analisis elektrofasies dan stacking pattern pertumbuhan karbonat, terdapat 6 fasies yang berkembang pada daerah penelitian, yaitu: Fasies A, Fasies B, Fasies C, Fasies D, Fasies E, dan Fasies F. Dimana Fasies D dan Fasies E tidak menerus ke sumur RNA-02 atau ke arah Tenggara. Hasil analisis dan korelasi fasies menunjukkan bahwa keenam fasies terendapkan pada Shallow Marine Inner Neritic dengan lingkungan pengendapan Back-reef Lagoon (Pomar, 2004). Adapun, berdasarkan hasil analisis petrofisika pada lapangan “RNA” didapatkan bahwa Sumur RNA-02 merupakan sumur dengan karakteristik reservoir terbaik dengan rata-rata nilai volume shale 13%; rata-rata nilai porositas efektif 12% dengan kualitas cukup; rata-rata nilai saturasi air 37%; serta total ketebalan net pay 23.32 meter (m) dan Fasies C merupakan fasies terbaik, dengan nilai volume shale yang lebih rendah sebesar 3% dibanding dengan fasies lainnya, nilai porositas efektif sebesar 10% dengan kualitas cukup, dan nilai saturasi air yang cukup rendah sebesar 62%, Selain itu keberadaan fasies ini juga menyebar pada semua sumur penelitian. Kata Kunci: Formasi Cibulakan Atas, Well Log, Fasies, Petrofisika
  • Item
    KARAKTERISASI RESERVOIR HIDROKARBON PADA LAPANGAN GHAZIAN, FORMASI TALANG AKAR BAGIAN BAWAH, CEKUNGAN SUMATERA SELATAN, BERDASARKAN ANALISIS PETROFISIKA
    (2023-10-17) LA ODE GHAZIAN BRILLIANT HADI; Yusi Firmansyah; Edy Sunardi
    Lapangan “Ghazian” terletak di Cekungan Sumatra Selatan dan berlokasi di arah Barat Laut dari Kota Jambi. Penelitian ini berfokus pada reservoir Formasi Talang Akar Bagian Bawah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fasies dan lingkungan pengendapan, mengetahui properti batuan reservoir, serta mengetahui hubungan antara fasies dengan properti batuan reservoir, Penelitian ini dilakukan pada 6 sumur dengan menggunakan data well log, data batuan inti, dan data SCAL. Berdasarkan hasil analisis, terdapat 4 fasies yang berkembang di daerah penelitian, yaitu SH (Blocky Shalestone), SFM (Shalestone to fine - medium sandstone), MVC (Medium to very coarse sandstone), dan SVFM (Shalestone to very fine-medium sandstone). Hasil analisis dan korelasi fasies menunjukkan bahwa keempat fasies yang teramati berasosiasi dengan endapan channel, point bar, creavesse splay, dan floodplain dengan lingkungan pengendapan fluvial. Adapun, berdasarkan evaluasi nilai petrofisika pada Lapangan “Ghazian” didapatkan hasil bahwa asosiasi fasies channel memiliki nilai rata-rata volume shale yang paling rendah diantara fasies lain yaitu dengan rentang 7-16,9%. Disamping itu, porositas, saturasi air, dan permeabilitas paling baik di antara seluruh fasies juga ditunjukkan oleh fasies yang sama yang memiliki rentang nilai porositas 14-18%, SW sebesar 46-100% serta nilai permeabilitas sebesar 12-58,47 mD.
  • Item
    ANALISIS PETROFISIKA SERTA ASOSIASI FASIES UNTUK PENENTUAN KARAKTERISTIK RESERVOIR DAN ZONA POTENSI HIDROKARBON PADA LAPANGAN
    (2023-10-13) MOCHAMAD YASSIN YUSUF; Febriwan Mohamad; Yuyun Yuniardi
    Formasi Air Benakat merupakan salah satu formasi yang berpotensi untuk menjadi sebuah reservoir pada Cekungan Sumatera Selatan. Target penelitian terletak pada Lapangan “YN”, Formasi Air Benakat. Wilayah penelitian terdiri atas 8 sumur yaitu YN-8, YN-12, YN-14, YN-15, YN-16, YN-20, YN-27, dan YN-30. Analisis petrofisika dilakukan pada keseluruhan sumur dengan menggunakan data log sumur, batuan inti, dan lumpur pemboran guna untuk mengetahui karakteristik reservoir. Litofasies terdiri dari batulempng lentikular laminasi (SBlLeL), batupasir current ripples (SBpCR), batulempung laminasi (SBlL), batupasir laminasi (SBpL), Batubara (SBb), dan batulempung karbonan (SBlK). Pola elektrofasies pada daerah penelitian meliputi funnel shaped, bell shaped, cylindrical, dan serrated. Fasies pada daerah penelitian meliptuti CoM (Coal Mangrove Swamp), SSTSF (Shaly Sand Tidal Sand Flat), SSTMF (Shaly Sand Tidal Mixed Flat), STC (Sand Tidal Channel), SSTB (Shaly Sand Tidal Bar), dan CoM2 (Coal Mangrove Swamp), yang secara garis besar lingkungan pengendapan pada daerah penelitian berada pada estuari atau tide dominated estuary. Analisis petrofisika menunjukkan karakteristik reservoir pada masing-masing fasies, yang meliputi kandungan serpih, porositas efektif, saturasi air, dan permeabilitas dengan nilai penggal yaitu kandungan serpih 35%, porositas efektif 15%, saturasi air 75%, dan permeabilitas 30md. Fasies yang memiliki potensi sebagai reservoir paling baik terdapat pada fasies STC yang memiliki ketebalan sebesar 130 feet, dengan nilai reservoir sebesar 85% dan nilai pay atau zona hidrokarbon sebesar 86 feet atau 66%, yang disusul dengan nilai karakteristik reservoir yaitu kandungan serpih sebesar 9%, porositas efektif sebesar 26%, saturasi air sebesar 68%, dan permeabilitas sebesar 234.3 md. Analisis gas kromatografi pada fasies STC menunjukkan keberadaan hidrokarbon berupa gas fasa ringan.
  • Item
    KARAKTERISTIK, PEMERINGKATAN, DAN POTENSI BATUBARA KABUPATEN MUSI BANYUASIN, SUMATERA SELATAN
    (2023-10-13) ALIF DILANDY RIZKY; Adi Hardiyono; Nurdrajat
    Daerah penelitian termasuk dalam Formasi Muara Enim atau Palembang Tengah, Cekungan Sumatera Selatan. Formasi ini berumur Miosen Akhir - Pliosen Awal, diendapkan pada lingkungan pengendapan laut dangkal hingga darat, serta dicirikan dengan ditemukannya batubara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik, pemeringkatan, serta potensi batubara di daerah Macang Sakti, Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Dalam menentukan karakteristik, pemeringkatan, dan potensi batubara dapat dilakukan analisis kimia dan analisis sifat pembakaran. Data yang diberikan sejumlah 60 sampel yang berasal dari 3 sumur batubara. Batubara di daerah penelitian berdasarkan klasifikasi ASTM D 388 - 05 memiliki peringkat Subbituminous B Coal hingga High Volatile C Bituminous Coal. Hanya satu dari tujuh belas seam batubara yang dapat digunakan sebagai bahan bakar PLTU. Oleh karena itu, dapat dilakukan metode pencucian ulang sampel, coal blending hingga coal drying agar dapat dimaksimalkan potensinya untuk PLTU.
  • Item
    Prospek Reservoir Hidrokarbon Pada Formasi Gabus (Zona-1), Cekungan Natuna Barat Berdasarkan Analisis Petrofisika dan Analisis Fasies
    (2023-10-17) MUHAMMAD FARHAN RAMADHAN; Yuyun Yuniardi; Reza Mohammad Ganjar Gani
    Lapangan FR merupakan salah satu lapangan minyak dan gas bumi yang terletak di Cekungan Natuna Barat, Penelitian ini difokuskan pada Formasi Gabus Zona-1 yang berposisi tepat di bawah Formasi Gabus Massive sebagai zona prospek reservoir. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui fasies dan lingkungan pengendapan, mengetahui sifat fisik reservoir, kemudian mengevaluasi fasies mana yang memiliki potensi reservoir yang paling baik pada Lapangan FR. Penelitian ini menggunakan data sumur (44 sumur), dan data conventional core. Berdasarkan analisis litofasies, pada Lapangan FR terdapat sembilan jenis litofasies, yaitu serpih masif, batupasir halus bioturbasi, batupasir halus lentikular, batupasir halus masif, dan batulempung masif, batupasir halus ripple laminasi, batupasir kasar masif, batulempung karbonan, dan batulempung root cast. Hasil analisis elektrofasies menunjukkan adanya pola log bell shape dan funnel shape. Berdasarkan analisis batuan inti dan elektrofasies, asosiasi fasies pada interval reservoir diinterpretasikan distributary channel dan distributary mouthbar serta diinterpretasikan berada pada lingkungan pengendapan distributary channel pada sistem delta dengan arah umum pengendapan dari Barat Daya-Timur Laut. Nilai analisis properti petrofisika pada Formasi Gabus Zona-1 pada pay zones di Lapangan FR adalah clay volume berkisar antara 23.3% – 32.7%, porositas efektif berkisar antara 9.7% - 13.8%, dan saturasi air berkisar antara 53.6% - 76.6%. Hasil evaluasi perhitungan petrofisika didapatkan zona reservoir terbaik terdapat pada sumur A-14 dan A-15 dengan fasies distributary channel karena zona tersebut memiliki penyebaran yang baik pada daerah penelitian.
  • Item
    KARAKTERISTIK SWELLING DAN SHRINKING TANAH LEMPUNG FORMASI SUBANG DAN FORMASI KALIWANGU PADA DAERAH BENDUNGAN SADAWARNA, KECAMATAN CIBOGO, KABUPATEN SUBANG
    (2023-10-27) RIO AKMAL RIZKY PRASETIO; Nur Khoirullah; Raden Irvan Sophian
    Daerah penelitian didominasi oleh tanah lapukan batulempung, dalam tanah lempung maupun lanau biasanya terkandung adanya mineral lempung (clay minerals). Tanah lempung sendiri memiliki sifat yaitu dapat mengalami pengembangan atau perubahan volume. Perubahan volume tanah dapat diakibatkan oleh keberadaan mineral lempung pada tanah yang memiliki sifat ekspansif. Penelitian dilakukan di daerah dengan luas ± 25 km² yang secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dan kuantitatif, pengujian laboratorium yang meliputi uji sifat fisik tanah, uji pengembangan bebas (Free Swell Test), dan uji batas susut (Shrinkage Limit). Berdasarkan hasil pengujian free swell test dan shrinkage limit maka dapat disimpulkan bahwa sampel kedua formasi memiliki tingkat potensi swelling yang rendah hingga sedang dengan tipe mineral lempung yaitu kaolinitik dan monmorilonitik yang bersifat campuran swelling dan non swelling dimana dominasi sampel memiliki potensi swelling yang rendah. Sedangkan untuk potensi shrinking atau penyusutan maka untuk sampel Formasi Subang (Msc) masih memiliki tingkat penyusutan dibawah 50% sedangkan sampel Formasi Kaliwangu (Pk) memiliki tingkat penyusutan maksimal yaitu 63,70%. Potensi swelling dan shrinking untuk sampel Formasi Subang (Msc) disimpulkan tergolong berpotensi swelling rendah dengan potensi shrinking 50% (rata-rata).
  • Item
    ANALISIS FASIES DAN SIKUENSTRATIGRAFI BERDASARKAN DATA LOG DAN DATA CORE PADA LAPANGAN
    (2023-10-12) MOHAMMAD HAIQAL ALI SYARIATI; Ildrem Syafri; Adi Hardiyono
    Lapangan “HA” terletak di Daerah Subang, Cekungan Jawa Barat Utara dan merupakan salah satu lapangan produksi minyak dan gas bumi. Penelitian ini berfokus pada interval Formasi Cibulakan Atas dan Formasi Baturaja sebagai zona prospek hidrokarbon. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fasies, lingkungan pengendapan, proses diagenesis, serta sikuenstratigrafi yang berkembang menggunakan data pada empat sumur menggunakan data log, data core, dan data mudlog. Berdasarkan hasil analisis fasies, terdapat enam fasies yang berkembang, yaitu: Fasies A, Fasies B, Fasies C, Fasies D, Fasies E, dan Fasies F. Fasies C dan Fasies D merupakan fasies dengan karakteristik reservoir paling baik dengan angka porositas tertinggi 20.4% dan 21.9%. Analisis fasies menunjukan keenam fasies terendapkan pada Shallow Marine pada Outer Reef (Pomar, 2004). Proses diagenesis yang berkembang didominasi oleh disolusi dan dolomitisasi dan terdapatnya porositas vuggy yang menandakan lingkungan diagenesis meteorik. Sikuenstratigrafi daerah penelitian dibagi menjadi Sikuen 1 dan Sikuen 2 pada sumur HA-1 dimana batas sikuen mengindikasikan adanya subaerial exposure. Sikuen 1 terdiri atas set parasikuen TST 1 dan HST 1 serta terdapat bidang pembatas sikuen berupa transgressive surface 1 dan maximum flooding surface 1. Sikuen 2 terdiri atas LST, TST 2, dan HST 2 serta terdapat bidang pembatas sikuen berupa transgressive surface 2 dan maximum flooding surface 2.
  • Item
    KARAKTERISTIK FASIES BREKSI DIATREM SERTA HUBUNGANNYA DENGAN ALTERASI DAN MINERALISASI PADA CEBAKAN EPITERMAL DI PIT PURNAMA, KECAMATAN BATANGTORU, KABUPATEN TAPANULI SELATAN, PROVINSI SUMATERA UTARA
    (2023-12-22) MAULANA RAIHANSYAH; Mega Fatimah Rosana; Cecep Yandri Sunarie
    Pit Purnama memiliki kondisi geologi yang cukup kompleks dan studi penelitian yang masih terbatas, terutama pada pengaruh fasies breksi diatrem terhadap alterasi dan mineralisasi. Daerah penelitian berada pada konsensi pertambangan PT. Agincourt Resources yang secara geografis terletak pada Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu pemetaan lapangan, pengamatan batuan inti, petrografi, mineragrafi, analisis fire assay, dan analisis XRD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stratigrafi daerah penelitian dari tua ke muda, yaitu Satuan Batupasir (Sbp), Andesit (And), Satuan Breksi Vulkanik (Sbv), Satuan Breksi Diatrem (Sbd), dan Andesit Hornblenda (AndH). Satuan breksi diatrem dibedakan menjadi beberapa fasies, yaitu breksi freatomagmatik sub-fasies A1, A2, A3, A4, dan fasies B. Berdasarkan pH dan temperatur mineral ubahan, terdapat empat zona alterasi pada daerah penelitian berturut-turut seiring dengan bertambahnya pH dan berkurangnya temperatur, yaitu zona silika + kaolinit + dikit ± alunit ± pirofilit ± ilit, zona ilit + halosit ± dikit ± pirofilit, zona ilit + kalsit ± halosit ± smektit, dan zona klorit + kalsit + epidot ± ilit ± smektit ± dikit. Mineralisasi pada daerah penelitian hadir dalam berbaga tekstur, yaitu tekstur diseminasi, replacement, dan open space filling. Hubungan setiap fasies breksi diatrem tidak memiliki hubungan dengan zona alterasi pada daerah penelitian. Hal tersebut diakibatkan adanya tumpang tindih antara fluida pH netral dengan pH asam. Sementara itu, terdapat pengaruh hubungan antara fasies breksi diatrem dengan mineralisasi yang terjadi. Hal tersebut diindikasikan fasies breksi diatrem dengan tekstur clast supported, maka akan terjadi pengkayaan mineral bijih yang lebih melimpah dibanding fasies breksi diatrem dengan tekstur matrix supported.
  • Item
    Probabilitas Kelongsoran Berdasarkan Proyeksi Bidang Diskontinuitas dan Metode Kesetimbangan Batas Pada Lereng Stabil Gunung Geulis, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
    (2023-10-24) RAIHANDAFFA AKHIRUL PUTRA; Dicky Muslim; Faisal Helmi
    Lereng dapat dikatakan stabil ketika gaya penahan (resisting force) lebih besar dibanding gaya pendorong (driving force). Hasil perbandingan dari kedua gaya tersebut akan menghasilkan nilai faktor keamanan (FK). Namun, nilai faktor keamanan yang tinggi pada suatu lereng tidak menjamin bahwa lereng tersebut benar benar aman. Hal ini diakibatkan oleh adanya ketidakpastian pada faktor yang mempengaruhi nilai analisis kestabilan lereng. Ketidakpastian yang telah dibahas sebelumnya bisa diantisipasi dengan pendektatan lain yaitu metode probabilistik. Metode ini akan menghasilkan angka probabilitas (PK) yang akan mengeliminasi nilai ketidakpastian pada faktor keamanan. Penelitian ini dilaksanakan pada lereng di daerah Gunung Geulis, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui kestabilan lereng pasca tambang di daerah utara daerah penelitian dan lereng pasca longsor di derah selatan dan menganalisis potensi terjadinya longsor dengan analisis kinematik dan metode kesetimbangan batas. Analisis kinematik menggunakan pendekatan longsor baji dan guling dikarenakan terdapat dua bidang diskontinuitas yang berpotongan pada beberapa satuan penelitian. Sedangkan analisis kestabilan lereng dilakukan menggunakan perangkat lunak Slide 2 dengan menggunakan metode kesetimbangan batas Morgenstern-Price serta analisis probabiltias kelongsoran dengan Uji Goodness of Fit-Anderson Darling dan metode sampling Monte Carlo. Hasil analisis kinematik menunjukan seluruh satuan penelitian tidak terpengaruh dengan bidang diskontinuitas dengan nilai tingkat pengaruh bidang diskontinuitas terhadap lereng <35%. Pada Analisis Faktor Keamanan dan Probabilitas Kelongsoran satuan litologi tuff berada dalam kondisi relatif stabil sampai tidak aman saat kondisi lereng jenuh air.
  • Item
    Tingkat Aktivitas Tektonik Berdasarkan Aspek Morfotektonik Pada DAS Cipamingkis dan DAS Cijanggel, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat
    (2023-07-13) ARI SETYA NUGRAHA; Pradnya Paramarta Raditya Rendra; Iyan Haryanto
    Daerah penelitian berada di DAS Cipamingkis dan DAS CIjanggel, secara administratif daerah penelitian berada di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Indeks Aktivitas Tektonik Relatif (IATR) daerah penelitian dengan menggunakan indeks-indeks geomorfik. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis geomorfologi kuantitatif. Analisis morfometri dan morfotektonik Sub DAS mencakup perhitungan nisbah percabangan (Rb), kerapatan jaringan sungai (Dd), rasio elongasi (Re), faktor asimeri (Af), rasio lebar dan tinggi lembahan (Vf), sinusitas muka gunung (Smf), dan indeks bentuk DAS (Bs). Parameter morfotektonik tersebut dan Kelurusan tersebut menjadi acuan dalam menentukan keaktifan tingkat aktivitas tektonik. IATR daerah penelitian terbagi menjadi 4 kelas: Kelas 2 (tinggi) sekitar 36,83% area DAS Cipamingkis (37,81 Km2) dan sekitar 4,37%, area DAS Cijanggel (37,81 Km2), Kelas 3 (sedang) sekitar 56,26% area DAS Cipamingkis (57,76 Km2) dan sekitar 86,30%, area DAS Cijanggel (48,23 Km2), Kelas 4 (rendah) sekitar 6,91% area DAS Cipamingkis (7,09 Km2) dan sekitar 9,33%, area DAS Cijanggel (5,21 Km2). Dengan begitu di daerah penelitian ini baik itu DAS Cipamingkis maupun DAS Cijanggel secara umum memiliki tingkat aktivitas tektonik relatifnya didominasi oleh aktivitas tektonik sedang.
  • Item
    Variasi Temporal dan Spasial Sedimen Dasar Laut pada Teluk Krui, Provinsi Lampung
    (2023-04-13) ZAHRA HANIFAH BUDIMAN; Ismawan; Vijaya Isnaniawardhani
    Daerah penelitian dilakukan di Teluk Krui, Perairan Pesisir Barat, Provinsi Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengelompokan distribusi ukuran butir (aspek fisik) dan kelimpahan nannoplankton (aspek biologi), mengidentifikasi perubahannya untuk kemudian dijadikan dasar untuk merekonstruksi variasi temporal dan spasial sedimen dasar laut sedimen gravity core daerah penelitian. Sampel dan data sekunder pendukung diambil dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Sampel diamati secara megaskopis, mikroskopis, dan dianalisis besar butir untuk mengklasifikasikan jenis sedimennya; serta dianalisis mikropaleontologi untuk identifikasi nannoplankton. Core GC001 yang berada pada zona neritik luar dengan kemiringan lereng bergelombang-landai dan keterdapatan longsoran berarah utara-selatan, dapat dibedakan dari bawah ke atas menjadi tiga yaitu: lanau pasiran (I), pasir lanauan dan lanau pasiran (II). Terdapat 15 genus dan 26 spesies nannoplaknton yang dianalisis dari 18 sampel GC001 ; adapun core GC003 yang berada pada zona batimetri neritik luar dengan kemiringan lereng landai dibedakan menjadi dua, yaitu : Pasir lanauan dan Lanau pasiran. Terdapat 15 genus dan 25 spesies nannoplankton yang dianalisis dari 18 sampel GC003. Pembagian umur yang didapatkan berdasarkan zonasi biostratigrafi, dapat membedakan core GC001 menjadi NN19 – Zona Pseudomiliania lacunosa, NN20 – Zona Gephyrocapsa oceanica dan NN21 – Zona Emiliania huxleyi; sedangkan core GC003 dibedakan menjadi Zona NN19 – Pseudomiliania lacunosa, NN20 – Zona Gephyrocapsa oceanica dan NN21 – Zona Emiliania huxleyi, dengan rentang umur Plistosen hingga Resen, NN19-NN21. Analisis Q mode dan R mode di kedua core menunjukkan hampir seluruh nannoplankton berasosiasi dan hadir bersamaan. Kemiripan kelimpahan dan diversitas seluruh sampel memperlihatkan kondisi lingkungan yang stabil, namun terdapat beberapa interval dimana temperatur laut menurun. Pada core GC001, pemunculan G. oceanica dan P. lacunosa dengan interval waktu yang bersamaan mengindikasikan tingginya laju sedimentasi yang terjadi. Pada core GC003 mengindikasikan penurunan masuknya sedimen dilihat dari jumlah reticulofenestrid semakin keatas semakin menurun. Variasi temporan dan spasial ditunjukkan dari hasil analisis kualitatif (kelimpahan abundant hingga common), dengan tingkat preservasi baik (good) hingga buruk (poor).
  • Item
    DESAIN LERENG STABIL PADA TIMBUNAN DI SITE X PT.TIMAH, TBK KAWASAN PESISIR BANGKA BARAT
    (2023-12-22) MUHAMMAD RAIHAN ALIFYA; Zufialdi Zakaria; Emi Sukiyah
    Penelitian dilakukan di kawasan pertambangan timah PT. Timah, Tbk Site "X" Air Gemuruh, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung. Penelitian bertujuan untuk membuat model geologi pada setiap penampang sesuai dengan karakteristik material penyusunnya; menghitung nilai kestabilan lereng timbunan dengan dan tapa dipengaruhi ole beban seismik horizontal dan juga hubungannya dengan kondisi pasang dan surut air laut selama tahun 2023; menganalisis pengaruh beban seismik horizontal dan kondisi pasang dan surut air laut terhadap stabilitas lereng, serta membuat rekayasa geometri lereng stabil. Peneliti mengklasifikasikan tanah permukaan berdasarkan klasifikasi USCS. Berdasarkan hasil pengamatan dan uji laboratorium berupa sifat fisik tanah dengan klasifikasi USCS, satuan penyusun lereng permukaan terdiri atas Satan Timbunan Pasir Bergradasi Baik, Satuan Pasir Lanauan, Satan Lempung Plastisitas Rendah, dan Satuan Tanah Organik Plastisitas Tinggi. Berdasarkan hasil analisis, kestabilan lereng aktual keseluruhan yang diolah menggunakan analisis kesetimbangan batas dengan perhitungan stabilitas lereng menggunakan metode Morgenstern-Price, penampang A menunjukan bahwa lereng aktual dalam kondisi statis tapa pengaruh getaran dengan kemiringan lereng keseluruhan 20,61° memiliki nilai faktor keamanan 1,911 dengan kondisi Dry, dan 1,341 pada keadaan Saturated, Pasang, dan Surut. Ketika kondisi lereng ditambahkan dengan beban seismik horizontal sebesar 0.057g nilai faktor keamanan lereng turn menjadi 1,605 dengan kondisi Dry, dan 1,122 pada kondisi Saturated, Pasang, dan Surut. Sedangkan hasil analisis pada penampang C menunjukan bahwa lereng aktual dalam kondisi statis tapa pengaruh getaran dengan kemiringan lereng keseluruhan 19,08° memiliki nilai faktor keamanan 2,497 dengan kondisi Dry, dan 1,876 pada keadaan Saturated, Pasang, dan Surut. Ketika kondisi lereng ditambahkan dengan beban seismik horizontal sebesar 0,057g nilai faktor keamanan lereng turn meniadi 2,113 dengan kondisi Dry,dan 1,580 pada keadaan Saturated, Pasang dan Surut. Kondisi ini belum memenuhi syarat menurut Kepmen ESDM 1827:2018 dikarenakan lebar bench dan inter ramp yang tidak sesuai aturan, ole karena itu dilakukan rekayasa geometri lereng dengan membuat sudut lereng keseluruhan meniadi lebih curam 1° dari kondisi aktual sebagai upaya optimasi serta membuat lereng berundak secara teratur dengan lereng per-undak 35°, tinggi lereng per-undak menjadi 3 meter dan 6 meter pada puncak lereng, dan lebar bench menjadi 6 meter dimana model ini disesuaikan mengikuti alat berat yang beraktivitas di lapangan, yaitu Excavator PC-200 yang memiliki lebar 2,8 meter. Kata kunci: Timah, Faktor Keamanan, Kesetimbangan Batas, Morgenstern-Price, Stabilitas Lereng
  • Item
    ANALISIS FASIES PADA INTERVAL RESERVOIR "X", UNTUK OPTIMASI PENGEMBANGAN LAPANGAN PADA LAPANGAN RAKSADIPA, FORMASI CIBULAKAN BAWAH (TALANGAKAR), CEKUNGAN JAWABARAT UTARA MENGGUNAKAN METODE BATUAN INTI
    (2023-04-13) MUHAMMAD RALEGHANEY CIVIDI RAKSADIPA; Edy Sunardi; Nisa Nurul Ilmi
    Lapangan Raksadipa merupakan salah satu lapangan minyak dan gas bumi yang berada di Blok ONWJ, Cekungan Jawa Barat Utara. Penelitian dilakukan pada interval reservoir “X” yang merupakan salah satu penghasil minyak terbesar dari Formasi Cibulakan Bawah Bagian Bawah. Produksi minyak Reservoir “X” dimulai pada tahun 1992 dari Platform RRA dan RRB. Penelitian dilakukan untuk melakukan analisis fasies pada interval reservoir dengan menentukan stratigrafi sikuen, jenis , distribusi dan geometri fasies dan mengestimasi cadangan hidrokarbon di tempat dan sisa cadangan hidrokarbon. Hasil analisis batuan inti menunjukkan bahwa litofasies penyusun Reservoir “X” adalah 11 litofasies yaitu: batu pasir halus gelembur, batu pasir halus serpih karbon, batu pasir halus flaser , batu pasir halus massif, batu pasir halus laminasi, breksi , batubara, batu lanau lentikuler, batu lanau massif, batu lanau silang siur, batu lanau laminasi. Berdasarkan analisis batuan inti, dan elektrofasies, Asosiasi fasies pada interval reservoir “X” berupa Distributary Channel dan Interdistributary Channel dan diinterpretasikan berada pada lingkungan pengendapan Distributary Channel pada sistem delta dengan peta ketebalan geometri reservoir Distributary Channel menunjukkan arah umum pengendapan Timur Laut – Barat Daya. Selanjutnya dilakukan perhitungan cadangan hidrokarbon di tempat (OOIP) dan sisa cadangan hidrokarbon, hasil estimasi cadangan hidrokarbon di tempat pada Reservoir CH-1: 24.95 MMBO , Reservoir CH-2: 13.47 MMBO , Reservoir CH-3: 11.91 MMBO, Reservoir CH-4: 7.97 MMBO. Sedangkan, hasil estimasi sisa cadangan hidrokarbon pada Reservoir CH-1: 0.05MMBO, Reservoir CH-2: 3.87 MMBO, Reservoir CH-3: 3.37 MMBO, Reservoir CH-4: 3.77 MMBO. Terakhir, akan ditentukan prospek dan rekomendasi untuk tujuan optimasi pengembangan lapangan berupa sumur infill pada Reservoir CH-2: Sumur Infill RC-1, Reservoir CH-3: Sumur Infill RC-2 dan Reservoir CH-4: Sumur Infill RC-3.
  • Item
    KARAKTERISTIK RESERVOIR FORMASI CIBULAKAN BAGIAN ATAS DI LAPANGAN RAZJ CEKUNGAN JAWA BARAT UTARA
    (2023-10-12) ADNANDA ALBARRAZJANI SITEPU; Febriwan Mohamad; Undang Mardiana
    Lapangan `RAZJ` merupakan salah satu lapangan minyak dan gas bumi yang berada di Cekungan Jawa Barat Utara. Penelitian dilakukan pada interval reservoir C 1657-1653 m MD, B 1600-1599 m MD, dan A 1282-1274 m MD” yang merupakan salah satu penghasil minyak terbesar dari Formasi Cibulakan Bagian Atas. Penelitian dilakukan untuk m elakukan analisis fasies pada interval reservoir dengan menentukan elektrofasies, stratigrafi lapisan, litofasies dan perhitungan elektrofasies. Berdasarkan analisis pada persebaran sumur dengan metode elektrofasies terdapat pola aggrading dengan mencirika n cynlindrical dan serrated shape , prograding dengan ciri funnel shape , dan retrograding dengan ciri bell shape . Hasil analisis batuan inti menunjukkan bahwa litofasies terdapat 6 litofasies yaitu : batupasir sedang, batupasir halus, kontak batupasir sedan g dengan batu gamping wackestone, batu gamping wackestone, batupasir halus perselingan batu lempung dan batupasir sisipan batu lempung.ada daerah penelitian yang diendapkan pada lingkungan pengendapan laut dangkal dengan Paparan Karbonat yang terdiri dari 3 fasies yaitu tide dominated shelves, storm dominated shelves , dan shelves platform dengan arah pengendapan yang berarah dari barat ke timur. Serta untuk karakteristik reservoir lapisan B yang memiliki karakteristik paling baik dimana lapisan B terdiri da ri litologi batu gamping
  • Item
    Analisis Potensi Pengeluaran Akhir (Ultimate Expellable Potential) Pada Sumur Di Cekungan Sarawak, Provinsi Balingian, Malaysia
    (2023-08-28) MUHAMMAD FAHRUL FEBRIAN; Budi Muljana; Nisa Nurul Ilmi
    Penelitian berlokasi di perairan Cekungan Sarawak Provinsi Balingian, Malaysia pada Sumur Lara-1, Lara-2, Lara-3, Lara-4, Lara-5, Lara-6, dan Lara-7. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik geokimia batuan induk seperti kualitas, kuantitas, dan kematangan. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui seberapa besar potensi akhir yang bisa dikeluarkan oleh batuan induk setiap sumur di daerah penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan pada Cycle I – II dikarenakan pada Cycle tersebut batuan induk sudah mencapai tingkat kematangan (mature). Berdasarkan karakteristik batuan induknya, Sumur Lara-1 memiliki tingkat kematangan immature – mature dengan tipe kerogen II – III (oil & gas prone). Sumur Lara-2 memiliki tingkat kematangan immature – mature dengan tipe kerogen II – III (oil & gas prone). Sumur Lara-3 memiliki tingkat kematangan mature dengan tipe kerogen II – III (oil & gas prone). Sumur Lara-4 memiliki tingkat kematangan immature dengan tipe kerogen III (gas prone). Sumur Lara-5 memiliki tingkat kematangan immature dengan tipe kerogen III (gas prone). Sumur Lara-6 memiliki tingkat kematangan immature – mature dengan tipe kerogen II – III (oil & gas prone). Sumur Lara-7 memiliki tingkat kematangan immature – mature dengan tipe kerogen II – III (oil & gas prone). Berdasarkan potensi pengeluaran akhir (UEP) Sumur Lara-3 menghasil nilai volume terbesar dengan 78.8549 mmboe/km2, dimana minyak (UEO) sebanyak 38 mmboe/km2 dan gas (UEG) sebanyak 36 mmboe/km2.
  • Item
    PEMODELAN 3 DIMENSI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN LAPANGAN X, CEKUNGAN SUMATRA TENGAH BERDASARKAN ANALISIS DATA SEISMIK
    (2023-10-12) FAJAR TAUFIQ HARYANTO; Iyan Haryanto; Muhammad Kurniawan Alfadli
    Daerah penelitian berada di lapangan “X” sebagian blok Kampar, Cekungan Sumatra Tengah. Penggambaran kondisi struktur geologi bawah permukaan dapat membantu pemahaman terkait kondisi geologi pada daerah penelitian dan membantu dalam proses ekplorasi hidrokarbon dengan memunculkan peta struktur kedalaman ataupun model struktur. Salah satu metode penentuan struktur geologi adalah melalui analisis dari data seismik. Proses interpretasi data seismik menggunakan perangkat lunak geologi dengan melakukan picking horizon dari batas formasi dan picking struktur geologi sehingga dapat diproses untuk menampilkan model struktur dalam bentuk 3 Dimensi. Interpretasi data seismik menunjukkan daerah penelitian berkembang struktur strike-slip dextral berarah utara-selatan. Sesar ini menghasilkan negative flower structure pada bagian tengah dan sesar normal pada bagian selatan daerah penelitian. Struktur ini merupakan struktur yang berkembang pada fase F2 dan teraktivasi pada fase F3. Pola struktur kedalaman yang cenderung sama pada antara Formasi Binio dan Formasi Telisa, dengan pola kedalaman pada bagian barat berada di kedalaman lebih rendah dibandingkan dengan kedalaman di bagian timur. Menurunnya blok bagian timur sangat dipengaruhi oleh perkembangan dari Bengkalis trough di bagian timur.