Penggunaan Hormon Ovaprim dan HCG untuk Induksi Pemijahan Induk Lele Mutiara Transgenik G4 pada Pemeliharaan Indoor Hatchery

dc.contributor.advisorIbnu Dwi Buwono
dc.contributor.advisorLantun Paradhita Dewanti
dc.contributor.authorANISA TRI MARIANE
dc.date.accessioned2024-06-03T03:53:02Z
dc.date.available2024-06-03T03:53:02Z
dc.date.issued2018
dc.description.abstractKetersediaan benih ikan lele untuk mencukupi kebutuhan pembudidaya dapat dilakukan dengan meningkatkan keberhasilan pemijahan. Induksi pemijahan menggunakan hormon dapat mempercepat proses pemijahan serta meningkatkan kualitas telur yang dihasilkan. Hormon ovaprim memiliki fungsi merangsang ovulasi sedangkan Human Chorionic Gonadotropin (HCG) berfungsi membantu terjadinya proses pematangan gonad. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh dosis kombinasi terbaik dari hormon ovaprim dan HCG untuk merangsang ovulasi dan penetasan telur ikan lele mutiara transgenik G4. Penelitian dilaksanakan di Hatchery Gedung 4, Laboratorium Bioteknologi Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran pada bulan Agustus hingga Oktober 2022. Metode yang digunakan dalam riset ini adalah metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL), yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan A ovaprim 0,4 ml + HCG 0,6 ml (transgenik G4), B ovaprim 0,5 ml + HCG 0,5 ml (transgenik G4), C ovaprim 0,6 ml + HCG 0,4 ml (transgenik G4), D ovaprim 0,4 ml + HCG 0,6 ml (non-transgenik G4) dengan pemeliharaan selama 60 hari. Performa reproduksi induk betina lele mutiara transgenik G4 dengan fekunditas relatif tertinggi terdapat pada perlakuan B sebesar 85.103 butir/kg induk. Dosis hormon terbaik untuk menginduksi pemijahan ikan lele mutiara transgenik G4 diperoleh pada perlakuan B yaitu dengan dosis (ovaprim 0,5 ml/kg berat induk betina dan HCG 0,5 ml/kg berat induk jantan). Performa pasca pemijahan pada pasangan induk perlakuan B menghasilkan derajat pembuahan (FR), derajat penetasan (HR), dan derajat kelangsungan hidup (SR) yang terbaik dengan presentase secara berurutan sebesar 88,150±0,883%, 90,056±0,421%, dan 88,034±0,469 %.
dc.identifier.urihttps://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/230110180200
dc.subjectFekunditas
dc.subjectHatching rate
dc.subjectHCG
dc.titlePenggunaan Hormon Ovaprim dan HCG untuk Induksi Pemijahan Induk Lele Mutiara Transgenik G4 pada Pemeliharaan Indoor Hatchery

Files