Analisis Tingkat Kerawanan Longsor di Sub Daerah Aliran Sungai Citarik, DAS Citarum Hulu menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG)

Abstract

Tanah Longsor merupakan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia yang menimbulkan kerugian yang cukup besar, bahkan dapat memakan korban jiwa dan rusaknya fasilitas umum yang akan berdampak untuk kondisi sosial dan ekonomi. Bencana tanah longsor ini sering terjadi pada wilayah yang memiliki curah hujan yang tinggi dan kemiringan lereng yang curam dan kurang stabil. Penelitian ini dilakukan di Sub DAS Citarik karena memiliki kerawanan longsor yang tinggi sebesar 13.046,01 Ha atau 57,1 %, kerawanan longsor yang sedang sebesar 6.952,21 Ha atau 30,4 % dan kerawanan longsor yang rendah sebesar 2.826,47 Ha atau 12,3 %, selain itu belum banyaknya penelitian di wilayah ini yang memberikan penjelasan secara spasial mengenai persebaran wilayah yang memiliki tingkat kerawanan longsor dengan berbagai macam parameter dan klasifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari Sub DAS Citarik dan mengetahui persebaran tingkat kerawanan longsor di Sub DAS Citarik. Penelitian ini menggunakan metode overlay atau tumpang tindih menggunakan Aplikasi SIG (Sistem Informasi Geografis) menggunakan 5 parameter diantaranya Kemiringan Lereng, Curah Hujan, Jenis Tanah, Jenis Batuan dan Penggunaan Lahan. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan memberikan skor dengan metode skoring dan diberi bobot pada setiap parameter. Hasil dari penelitian ini berupa Peta Tingkat Kerawanan Longsor Sub DAS Citarik dengan sebaran setiap kecamatannya. Peta tersebut berfungsi untuk mengetahui persebaran tingkat kerawanan longsor di Sub DAS Citarik guna dapat menanggulangi bencana longsor dan meminimalisir kerugian bagi masyarakat yang berada disekitaran Sub DAS Citarik.

Description

Keywords

Longsor, Overlay, SIG

Citation