BIODEGRADASI HERBISIDA GLIFOSAT OLEH KONSORSIUM BAKTERI DARI TANAH PERTANIAN DESA HATIVE BESAR, KOTA AMBON

Abstract

Bahan kimia herbisida glifosat paling banyak digunakan dalam pemberantasan gulma. Herbisida ini menginhibisi aktivitas enzim 3-enolpyruvylshikimate-5-phosphate syntase yang menghalangi pembentukan asam amino esensial. Aplikasi glifosat dalam jumlah berlebih menimbulkan pencemaran pada tanah, air, dan hasil panen. Bioremediasi glifosat menggunakan mikroorganisme dapat menjadi alternatif apabila penggunaan glifosat tidak dapat dihindari. Dalam tahap awal penelitian ini dilakukan pengujian IC50 konsorsium bakteri dari tanah yang sering terpapar glifosat dan tanah yang tidak terpapar glifosat untuk menentukan tingkat konsentrasi glifosat dalam media uji yang dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan konsorsium indigenous sebesar 50% dibandingkan dengan media yang tidak mengandung glifosat. Nilai IC50 dihitung berdasarkan jumlah bakteri hidup. IC50 konsorsium bakteri dari tanah terpapar glifosat sebesar 2,04 mg/L dan dari tanah tidak terpapar glifosat sebesar 263,38 mg/L. Konsentrasi glifosat rendah meningkatkan pertumbuhan populasi konsorsium bakteri dari tanah terpapar glifosat (0,01 - 1 mg/L) dan dari tanah yang tidak terpapar glifosat (0,01 - 100 mg/L). Pada tahap selanjutnya dilakukan uji degradasi glifosat oleh konsorsium bakteri. Konsorsium bakteri dari tanah terpapar glifosat ditumbuhkan pada medium dengan variasi komposisi sumber karbon, nitrogen, dan fosfor dengan penambahan glifosat sebesar 500 ppm dan diinkubasi selama 30 hari. Parameter yang diukur adalah turbiditas sel, konsentrasi glifosat, glisin dan ortofosfat menggunakan spektrofotometer. Perlakuan medium dengan sumber C dan N kurang serta P cukup, menghasilkan penurunan glifosat terbesar (94,91%) dan konsentrasi ortofosfat tertinggi (34,94 µM), namun konsentrasi glisin rendah (1201,67 ppm). Perlakuan medium dengan sumber C dan N berlebih serta sumber P cukup, menghasilkan ortofosfat dan glisin dalam konsentrasi besar masing-masing sebesar 30,44 µM dan 1970,00 ppm, namun penurunan glifosat paling rendah (71,71%). Berdasarkan hasil identifikasi secara molekuler menggunakan metode 16S-rRNA, spesies yang berhasil diisolasi dari konsorsium bakteri dari tanah terpapar glifosat adalah Stenotrophomonas maltophilia strain MHFENV 20, Bacillus subtilis strain FX4, Bacillus subtilis strain IP18, Lysinibacillus sp. BNPK-15, Staphylococcus sp. strain InS-021-1, Stenotrophomonas sp. Strain DIB76BC2, dan Methylobacterium sp. XBGSY9.

Description

Keywords

bioremediasi herbisida, konsorsium indigenous, konsorsium alami

Citation