PERBEDAAN FUNGSI ORAL DAN EKSPRESI INTERLEUKIN-10 PASCA ODONTEKTOMI DENGAN MENGGUNAKAN MIKROMOTOR DAN PIEZOSURGERY

Abstract

PERBEDAAN FUNGSI ORAL DAN EKSPRESI INTERLEUKIN-10 PASCA ODONTEKTOMI DENGAN MENGGUNAKAN MIKROMOTOR DAN PIEZOSURGERY Abstrak Ekstraksi bedah molar tiga bawah adalah salah satu prosedur bedah mulut minor yang paling umum dilakukan dalam operasi oral dan maksilofasial setiap hari. Ekstraksi bedah gigi molar tiga bawah ada yang relatif mudah hingga sangat sulit, tergantung pada berbagai faktor, misalnya lokasi gigi yang berada di kedalaman dari tulang kristal dan lokasinya berdekatan dengan permukaan distal molar kedua, batas dengan ramus mandibular, angulasinya dengan molar kedua, dan kepadatan tulang. Tindakan odontektomi sering dilakukan dengan alat pemotong rotari (Mikromotor), dengan berkembangnya teknologi dikembangkan suatu metode ultrasound dalam operasi mulut. Sebuah alat bedah baru "Piezosurgery" (Mectron) diperkenalkan pada operasi bedah mulut dan craniomaxillofacial yang dikembangkan oleh Prof. Vercellotti yang konsepnya terinspirasi dari skaler ultrasonik yang digunakan di klinik gigi sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah Menganalisa efektifitas unit mikromotor dibandingkan dengan unit piezosurgery saat melakukan odontektomi gigi molar tiga bawah dengan menilai keterbatasan fungsi oral dan kadar ekspresi Interleukin-10 pasca pembedahan. Penelitian ini dilakukan pada 20 pasien yang akan menjalani tindakan odontektomi di Instalasi Bedah Minor Rumah Sakit Gigi dan Mulut Unpad, dengan metode uji perbandingan. Pasien dimasukkan ke dalam kelompok pertama yaitu kelompok yang dilakukan odontektomi dengan menggunakan mikromotor. Kelompok dua yaitu kelompok yang dilakukan odontektomi dengan menggunakan piezosurgery. Masing-masaing kelompok dilakukan pengambilan sampel darah dari v. Brachialis setelah odontektomi pada hari ketiga. Dan masing-masing kelompok melakukan pengisian kuisioner terkait keterbatasan fungsi oral pada hari ke tiga dan hari ke tujuh setelah dilakukan odontektomi. Tindakan odontektomi dilakukan dalam anastesi lokal. Selanjutnya seluruh data dikumpulkan dan dianalis dengan menggunakan uji perbandingan. Berdasarkan hasil perbandingan yang dilakukan antara kelompok I, dan kelompok II, diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada penilaian keterbatasan fungsi oral untuk setiap waktu evaluali, dan pada penilaian ekspresi interleukin-10 (IL-10) terdapat perbedaan yang signifikan, dimana rata-rata IL-10 mikromotor lebih rendah dibandingkan dengan IL-10 piezosurgery. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan terdapat perbedaan keterbatasan fungsi oral dan ekspresi IL-10 post odontektomi dengan menggunakan mikromotor dibandingkan dengan menggunakan piezosurgery. Kata kunci: odontektomi, mikromotor, piezosurgery, keterbatasan fungsi oral, interleukin-10.

Description

Keywords

odontektomi, mikromotor, piezosurgery

Citation