KAJIAN KARAKTERISTIK EKSTRAK OLEORESIN TIGA JENIS JAHE (Zingiber officinale) HASIL METODE EKSTRAKSI PELARUT

Abstract

Jahe dikenal memiliki tiga jenis yaitu jahe gajah, jahe emprit dan jahe merah. Jahe memiliki sifat yang mudah rusak sehingga perlu diproses untuk memperpanjang umur simpan dengan cara mengubah jahe segar menjadi minyak oleoresin. Minyak oleoresin dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk kebutuhan pangan, obat-obatan dan kosmetika. Proses ekstraksi serbuk jahe dengan pelarut organik merupakan cara untuk menghasilkan oleoresin. Ekstraksi pelarut dengan bantuan metode gelombang ultrasonik memiliki banyak keunggulan karena hasil lebih efisien, waktu lebih singkat dan penggunaan pelarut lebih hemat dibandingkan ekstraksi pelarut lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dari ketiga jenis jahe dan untuk mengetahui jenis jahe manakah yang memiliki hasil karakteristik fisikokimia oleoresin lebih baik. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimental dengan teknik analisis data secara diskriptif dan dilanjukan dengan pengujian hipotesis menggunakan Uji Least Significant Differences (LSD). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa oleoresin yang dihasilkan oleh ekstraksi pelarut dari ketiga jenis jahe memiliki sifat fisikokimia saling berbeda nyata terhadap pengujian rendemen, berat jenis, indeks bias, warna, total fenol dan organoleptik. Jika dilihat dari ketiga jenis jahe, jenis jahe merah memiliki nilai yang besar dengan kualitas yang paling baik dibandingkan jenis jahe gajah dan jahe emprit.

Description

Keywords

Ekstraksi, Jahe, Karakteristik

Citation