PERBEDAAN DAYA ANTIFUNGI SEMEN PORTLAND PUTIH INDONESIA YANG BERPOTENSI SEBAGAI SEALER DENGAN PENAMBAHAN BISMUTH OKSIDA BERBAGAI KONSENTRASI TERHADAP Candida albicans (Studi in Vitro Antifungi Bahan

Abstract

Terapi kemomekanis dalam perawatan endodontik masih dapat menyisakan mikroorganisme karena rumitnya sistem anatomi saluran akar. Candida albicans merupakan salah satu mikroorganisme persisten penyebab kegagalan dalam perawatan endodontik. Bahan pengisi saluran akar yang memiliki kemampuan sealing dan antifungi yang baik untuk dapat mengurangi mikroorganisme yang tersisa. Mineral trioxide aggregate (MTA) merupakan bahan endodontik dengan banyak kegunaan diantaranya sebagai sealer. MTA memiliki komposisi yang serupa dengan semen Portland kecuali tidak ditemukan bismuth oksida sebagai agen radio opaksitas dalam semen Portland. Ketersediaan bahan baku yang memadai menjadikan semen Portland berpotensi sebagai sealer dengan harga yang lebih ekonomis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan daya antifungi semen Portland putih Indonesia terhadap Candida albicans yang berpotensi sebagai sealer dengan penambahan konsentrasi bismuth oksida 15%, 20%, dan 25%. Jenis penelitian adalah eksperimental semu, dengan mengukur diameter hambat melalui metode difusi agar. Data kemudian dianalisis menggunakan t-test independent. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan efektifitas daya antifungi semen Portland Putih Indonesia dengan penambahan bismuth oksida 20% dan 25% terhadap Candida albicans. Penelitian lebih lanjut pada campuran semen Portland putih Indonesia dengan penambahan bismuth oksida 15% diperlukan untuk melihat tingkat radio opaksitas dan efektifitas daya antifungi terhadap Candida albicans.

Description

Keywords

Semen Portland putih Indonesia, bismuth oksida, zona hambat

Citation