Pengembangan Ekonomi Kreatif Pada Industri Kerajinan Payung Geulis oleh Pemerintah Daerah Kota Tasikmalaya
dc.contributor.advisor | Franciscus Van Ylst | |
dc.contributor.advisor | Agustinus Widanarto | |
dc.contributor.author | GITA KHUZAIMAH MAULIDA | |
dc.date.accessioned | 2024-06-03T07:59:55Z | |
dc.date.available | 2024-06-03T07:59:55Z | |
dc.date.issued | 2021-04-01 | |
dc.description.abstract | Ekonomi kreatif adalah produktivitas yang bersumber pada orang-orang kreatif yang mengandalkan kemampuan ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Payung geulis merupakan produk ekonomi kreatif yang dideklarasikan sebagai ikon Kota Tasikmalaya. Saat ini payung geulis sedang menarik perhatian masyarakat dan mengalami peningkatan permintaan pasar. Kondisi ini merupakan dampak positif dari kebijakan dan program pengembangan ekonomi kreatif yang dilakukan pemerintah daerah. Tetapi dampak positif tersebut terhambat dengan keterbatasan SDM dan tidak diimbangi oleh kapasitas pengrajin sehingga terjadi discrepancy. Permasalahan tersebut dianalisis menggunakan teori modal utama dalam pengembangan ekonomi kreatif yang terdiri dari modal struktural, modal intelektual, modal sosial dan modal budaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penentuan informan dilakukan secara purposive dan snowball sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Data dianalisis dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Guna memastikan validitas data dilakukan teknik validasi dengan triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyebab dari terjadinya keterbatasan SDM dan terjadinya discrepancy berkaitan dengan pengembangan modal struktural, intelektual, sosial dan budaya yang belum optimal, dengan indikasi: pemerintah daerah yang tidak tepat mengidentifikasi masalah, kebijakan yang bersifat top-down, belum ada strategi yang bersifat khusus dan komprehensif, kurangnya sosialiasasi, komunikasi, monitoring, evaluasi dan pengawasan program, kurangnya sinergi dan integritas dari setiap aktor, belum ada kurikulum tentang ekonomi kreatif, kejujuran serta etika, kompetensi dan alat bantu yang terbatas, metode produksi yang belum berkembang, dan belum semua aktor pengembangan ekonomi yang telibat memiliki kesadaran untuk mengembangkan dan menjaga eksistensi payung geulis. Kata Kunci : Ekonomi Kreatif, Industri Kreatif, Pemerintah Daerah | |
dc.identifier.uri | https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/170820160505 | |
dc.subject | Ekonomi Kreatif | |
dc.subject | Industri Kreatif | |
dc.subject | Pemerintah Daerah | |
dc.title | Pengembangan Ekonomi Kreatif Pada Industri Kerajinan Payung Geulis oleh Pemerintah Daerah Kota Tasikmalaya |
Files
Original bundle
1 - 5 of 12
No Thumbnail Available
- Name:
- S2-2021-170820160505-Cover.pdf
- Size:
- 52.18 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
- Name:
- S2-2021-170820160505-Abstrak.pdf
- Size:
- 179.14 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
- Name:
- S2-2021-170820160505-DaftarIsi.pdf
- Size:
- 11.22 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
- Name:
- S2-2021-170820160505-Bab1.pdf
- Size:
- 170.38 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
- Name:
- S2-2021-170820160505-Bab2.pdf
- Size:
- 388.25 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format