Gambaran Aktualisasi Diri Remaja Awal Pengguna Media Sosial di SMPN 2 Kota Bandung

Abstract

Perkembangan teknologi terus meningkat sampai pada munculnya media sosial, dimana pengguna media sosial tertinggi ada pada usia remaja awal. Media sosial tentu akan memberikan dampak positif maupun dampak negatif, dimana individu yang paling rentan mengalami dampak negatif adalah remaja. Dampak negatif pada remaja yang paling berat adalah kekerasan atau cyberbullying, salah satu jenisnya adalah impersonation (peniruan) yaitu individu berpura-pura menjadi orang lain yang bertolak belakang dengan pencapaian aktualisasi diri remaja. Padahal pada masa remaja merupakan proses menemukan identitas dirinya sehingga mencapai proses pemenuhan diri yaitu aktualisasi diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran aktualisasi diri remaja awal pengguna media sosial di SMPN 2 Kota Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini merupakan siswa-siswi SMPN 2 Kota Bandung. Pengambilan sampel dengan menggunakan proportional stratified random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 249 siswa. Data dikumpulkan menggunakan instrumen “Characteristics of Self-Actualization Scale (CSAS)” lalu dianalisis dengan metode statistik deskriptif. Kuesioner memiliki nilai validitas lebih dari 0.3 sehingga dinyatakan valid, dan dinyatakan reliabel dengan nilai Cronbach’s Alpha 0.871. Hasil penelitian ini menunjukkan 52.2% remaja awal memiliki tingkat aktualisasi diri tinggi namun penelitian ini juga menunjukkan 47.8% remaja awal memiliki tingkat aktualisasi diri rendah, dimana hasil penelitian juga melihat aspek aktualisasi diri yang memiliki nilai mean tertinggi terdapat pada aspek tujuan dengan nilai mean 4.10 dan aspek terendah terdapat pada aspek keseimbangan batin dengan nilai mean 3.23. Penelitian ini juga menunjukkan media sosial yang paling sering digunakan oleh remaja awal adalah Instagram (42.6%). Terdapat hampir setengah responden memiliki tingkat aktualisasi diri yang rendah dan rendahnya aspek keseimbangan batin dan aspek penerimaan menunjukkan perlu ditingkatkannya peran sekolah terutama guru BK dan perawat yang ada di sekolah untuk melakukan intervensi seperti layanan konseling dan penyuluhan kepada siswa melalui media sosial.

Description

Keywords

Aktualisasi diri, Media sosial, Remaja awal

Citation

Collections