Pengetahuan Masyarakat mengenai Jenis, Peran, dan Konservasi Panthera pardus melas (Cuvier, 1809) di Desa Giirimukti, Kecamatan Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat
dc.contributor.advisor | Ruhyat Partasasmita | |
dc.contributor.advisor | Johan Iskandar | |
dc.contributor.author | SYA SYA SHANIDA | |
dc.date.accessioned | 2024-05-27T03:09:48Z | |
dc.date.available | 2024-05-27T03:09:48Z | |
dc.date.issued | 2016-08-03 | |
dc.description.abstract | Berbagai pengetahuan dan pengalaman masyarakat disebarluaskan dari suatu generasi melalui bahasa lokal. Berdasarkan pengetahuan lokal, penduduk tatar Sunda guyub mengenal tiga jenis macan, yaitu maung lodaya/macan loreng, macan tutul, dan macan kumbang. Kini, di Jawa hanya ada macan tutul dan macan kumbang, sehingga perlu dilakukan pendokumentasian yang diharapkan mampu mencegah hilangnya pengetahuan tradisional yang dimiliki masyarakat sehingga dapat diteruskan ke generasi berikutnya. Tujuan studi ini adalah (1) mengkaji pengetahuan masyarakat mengenai variasi dan karakteristik macan tutul Jawa, (2) mengkaji peran macan tutul Jawa secara ekonomi; ekologi; dan sosial-budaya, (3) mengkaji konservasi macan tutul Jawa berbasis masyarakat lokal, dan (4) mengkaji konflik manusia-macan yang terjadi di Desa Girimukti. Metode kualitatif-kuantitatif diaplikasikan dalam studi ini. Metode kualitatif dilakukan snowball sampling dan observasi lapangan mencari bukti keberadaan macan tutul. Metode kuantitatif dilakukan wawancara terhadap 84 responden Kepala Keluarga yang dipilih secara proporsional random sampling. Hasil studi bahwa macan tutul dikenal dengan sebutan selang, meong totol, macan kumbang, dan sancang manik. Sebagian masyarakat kurang paham akan penting peran ekologi macan tutul. Secara ekonomi, macan tutul dimanfaatkan sebagai obat tradisional, koleksi/dekorasi rumah, kalung, dan jimat. Secara sosial-budaya, macan tutul dianggap mitos sebagai hewan yang berasal dari lutung. Konservasi macan tutul berbasis masyarakat lokal ditunjukkan dengan adanya larangan dalam memburu satwa mangsa dan larangan dalam memasuki hutan sebagai lokasi keberadaan macan tutul. Adapun konflik manusia-macan terjadi tiap tahun dalam rentang waktu 2010-2016. | |
dc.identifier.uri | https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/140410120074 | |
dc.subject | Konflik Manusia-macan | |
dc.subject | Macan | |
dc.subject | Pengetahuan Masyarakat | |
dc.title | Pengetahuan Masyarakat mengenai Jenis, Peran, dan Konservasi Panthera pardus melas (Cuvier, 1809) di Desa Giirimukti, Kecamatan Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat |
Files
Original bundle
1 - 5 of 11
No Thumbnail Available
- Name:
- S1-2016-140410120074-Cover.pdf
- Size:
- 88.92 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
- Name:
- S1-2016-140410120074-Abstrak.pdf
- Size:
- 179.28 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
- Name:
- S1-2016-140410120074-DaftarIsi.pdf
- Size:
- 201.77 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
- Name:
- S1-2016-140410120074-Bab1.pdf
- Size:
- 123.12 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
- Name:
- S1-2016-140410120074-Bab2.pdf
- Size:
- 415.63 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format