Biologi (S1)

Permanent URI for this collection

Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 20 of 749
  • Item
    STRUKTUR KOMUNITAS TANAMAN PEKARANGAN DAN PEMANFAATANNYA DI KELURAHAN MEKARJAYA KECAMATAN RANCASARI KOTA BANDUNG
    (2023-09-25) SHOFI SITI FARHANIAH; Indri Wulandari; Teguh Husodo
    Pekarangan merupakan sebidang tanah yang terletak di sekitar rumah tempat tinggal dan dimanfaaatkan untuk ditanami berbagai jenis tanaman yang dibutuhkan sesuai dengan keinginan pemilik pekarangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pemanfaatan tanaman pekarangan dan struktur komunitasnya di Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode wawancara kepada warga Kelurahan Mekarjaya untuk mengetahui pemanfaatan pekarangannya dan dilakukan metode observasi pada lahan pekarangan untuk dapat mengetahui jenis tanaman di pekarangan. Dalam pengolahan data dilakukan secara kuantitatif untuk menganalisis struktur komunitas tanaman dan secara kualitatif untuk melakukan analisis hubungan antara kategori pemanfaatan tanaman terhadap komunitas tanaman. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, terdapat empat kategori pemanfaatan tanaman di Kelurahan Mekarjaya, yaitu tanaman hias, tanaman obat, tanaman bumbu dan tanaman pangan. Tanaman yang mendominasi pada setiap kategori pemanfaatan, yaitu Cemara Kipas (Thuja occidentalis L.) pada kategori tanaman hias, Lidah buaya (Aloe vera L.) pada kategori tanaman obat, Pandan (Pandanus amaryllifolius Roxb.) pada kategori tanaman bumbu, dan Mangga (Mangifera indica L.) pada kategori tanaman bumbu. Terjadi korelasi positif tertinggi antara kategori pemanfaatan bumbu dan obat, sedangkan kategori pemanfaatan tanaman hias dan pangan memiliki nilai korelasi negatif terendah.
  • Item
    Struktur Komunitas Tanaman Pekarangan di Kelurahan Mekarjaya Kecamatan Rancasari Kota Bandung Jawa Barat
    (2023-08-21) SYAHARBANU MEHRI AZADI; Indri Wulandari; Teguh Husodo
    Pekarangan merupakan suatu lahan yang berada di sekitar rumah dan biasanya digunakan untuk bercocok tanam dengan berbagai macam tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari struktur komunitas tanaman pekarangan di perumahan tua di Kelurahan Mekarjaya, meliputi perumahan Bandung Indah Raya, perumahan Batu Raden, perumahan Pasir Pogor dan perumahan Banyu Biru. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan inventarisasi yang ditujukan kepada masyarakat mengenai spesies, jumlah individu dan habitusnya. Pengambilan cuplikan dilakukan secara purposive sampling dengan mengambil distribusi normal sebanyak 10% dari pekarangan. Data hasil penelitian dianalisis komposisi dan struktur komunitasnya. Hasil penelitian diperoleh pekarangan memiliki komposisi dengan jumlah 10,862 individu tanaman yang berasal 116 famili dan terdiri dari 679 spesies tanaman berbeda. INP tertinggi memiliki nilai 32,96% pada habitus semak. Sementara itu, Indeks keanekaragaman spesies Shannon-Wiener, Indeks kemerataan Evenness, dan Indeks Kekayaan Margalef tertinggi pada habitus herba, dengan nilai masing-masing 4,51, 0,77, dan 32,27.
  • Item
    Pengaruh Lebar Bukaan Mesh Plankton Net terhadap Profil Struktur Komunitas Filum Rotifera di Perairan Lotik Oligotrofik dan Eutrofik
    (2023-08-23) NISRINA PADMA AYU KINASIH; Keukeu Kaniawati Rosada; Sunardi
    Status trofik pada ekosistem sungai memiliki kontribusi yang besar terhadap habitat biota air, termasuk zooplankton. Pemilihan ukuran mesh dari plankton net menjadi kunci utama dalam penilaian kuantitatif untuk memahami komunitas zooplankton, salah satunya adalah Rotifera. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan antara dua lebar bukaan mesh plankton net terhadap profil struktur komunitas filum Rotifera di perairan lotik dengan status trofik yang berbeda. Penelitian dilakukan dengan metode eksplorasi di Sungai Citengah, Kabupaten Sumedang dan Sungai Citarum, Kabupaten Bandung Jawa Barat. Pengambilan sampel menggunakan lebar bukaan mesh 20 μm dan 60 μm. Kondisi lingkungan dan status trofik sungai diukur melalui Carlson Trophic State Index dengan menggunakan parameter fisik, kimia dan biologis. Struktur komunitas Rotifera dianalisis melalui komposisi, kelimpahan jenis, indeks keanekearagaman, kemerataan dan kekayaan jenis. Pengaruh ukuran mesh terhadap struktur komunitas Rotifera dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan Sungai Citengah tergolong oligotrofik, sedangkan Sungai Citarum tergolong eutrofik berat. Komunitas Rotifera yang ditemukan di Sungai Citengah dan Sungai Citarum terdiri dari 5 jenis dan 14 jenis. Komunitas Rotifera di kedua perairan memiliki keanekaragaman rendah hingga sedang, kemerataan tinggi dan kekayaan jenis rendah. Pada perairan oligotrofik, lebar bukaan mesh 20 μm berpengaruh signifikan terhadap komposisi jenis Rotifera, sedangkan di perairan eutrofik kedua ukuran mesh tidak berpengaruh terhadap profil struktur komunitas Rotifera. Ukuran lebar bukaan mesh 20 μm efektif digunakan untuk mengestimasi profil struktur komunitas Rotifera di perairan oligotrofik, sedangkan di perairan eutrofik, lebar bukaan yang lebih sempit dapat digunakan untuk mengestimasi kelimpahan jenis Rotifera
  • Item
    Pengaruh Konsentrasi Air Leri Pada Media Tanam Chip Rami (Boehmeria nivea L. Gaud) Terhadap Pertumbuhan Miselium, Pinhead, Dan Panen Pertama Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus (Jacq.) P.Kumm)
    (2023-07-01) HANDINA ALYA WASHFANISA; Joko Kusmoro; Ruly Budiono
    Air leri merupakan limbah hasil produksi rumah tangga yang memiliki nutrisi karbohidrat, protein, dan vitamin. Chip rami yang berasal dari limbah proses dekortikasi ini terdiri dari daun hasil panen batang yang mengandung selulosa, hemiselulosa dan lignin yang tinggi. Pemanfaatan air leri dan chip rami berpotensi sebagai media tanam karena mengandung nutrisi penting untuk pertumbuhan jamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian konsentrasi air leri pada pertumbuhan jamur tiram melalui media tanam chip rami. Penelitian menggunakan metode RAL yang terdiri dari empat perlakuan dan enam kali pengulangan. Penggunaan metode RAL empat perlakuan yaitu penambahan empat konsentrasi air leri 0% (K0), 25% (K1), 50% (K2) dan 100% (K3) pada baglog jamur tiram putih. Parameter yang diukur pada penelitian ini yaitu waktu perambatan miselium (HSI), waktu muncul pinhead/primordia pertama (HSI), jumlah tubuh jamur total (buah), dan diameter tudung terbesar (cm). Analisis statistika dilakukan setelah data diperoleh dengan analisis varian satu arah (ANOVA) dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menujukkan bahwa konsentrasi 100% air leri, memberikan pengaruh nyata terhadap waktu perambatan miselium dan waktu muncul pinhead/primordia pertama, namun tidak memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah tubuh jamur total dan diameter tudung terbesar jamur.
  • Item
    Studi Keanekaragaman dan Etnobiologi Gastropoda di Kawasan Pantai Pananjung Pangandaran
    (2023-09-21) VELINDA ATHIYAH INAYAH; Nurullia Fitriani; Melanie
    Pangandaran adalah kawasan Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Kawasan Pantai Pangandaran memiliki sejumlah pantai dengan kekhasan karakter maupun keanekaragaman jenis biota laut, salah satunya Gastropoda laut. Berdasarkan hal tersebut maka akan dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi keanekaragaman dan etnobiologi gastropoda. Lokasi penelitian berada di Pantai Pasir Putih, Pantai Timur, dan Pantai Karapyak. Metode penelitian dilakukan dengan metode garis transek dan plot ukuran 1x1 m2 untuk studi keanekaragaman gastropoda laut. Pengetahuan local masyarakat mengenai gastropoda dikaji melalui metode wawancara kualitatif kepada beberapa narasumber kunci. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan terdapat 203 individu dengan 30 famili yang terdapat di Kawasan Pantai Pangandaran. Spesies tersebut terdiri dari 107 individu di Pantai Pasir Putih, 49 individu di Pantai Timur, dan 47 individu di Pantai Karapyak. Masyarakat Pangandaran telah mampu membandingkan spesies gastropoda berdasarkan ukuran, corak, dan warna. Folk classification level masyarakat pangandaran untuk gastropoda berada pada level tiga (level spesies). Gastropoda juga dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai kebutuhan, mulai dari pangan hingga kerajinan tangan. Family Conidae sp. atau siput conus sangat populer dikalangan masyarakat dikarenakan bentuk cangkang dan corak yang menarik sehingga sering digunakan dalam pembuatan kerajinan tangan. Jenis gastropoda yang dimanfaatkan sebagai bahan pangan adalah spesies Turbo sp (mata lembu) dan babylonia sp. (babylonia).
  • Item
    Tren Sekuler Ukuran Tubuh Pada Perempuan Baduy Usia 6-28 Tahun (Survey Tahun 2013 Dan 2023)
    (2023-08-26) HANIFA HANAN; Eneng Nunuz Rohmatullayaly; Tidak ada Data Dosen
    Tren sekuler atau secular trends pada pertumbuhan fisik sangat penting dikarenakan dapat memberikan informasi mengenai evolusi fisik tubuh manusia yang secara tidak langsung bersinggungan dengan perubahan lingkungan. Pada penelitian sebelumnya (tahun 2011 hingga 2013) menunjukan bahwa perempuan Baduy mempunyai perawakan kecil dan ringan dengan waktu pertumbuhan yang panjang. Selain itu, perempuan Baduy mengalami keterlambatan kematangan seksual sebagai kompensasi dari adanya pengalokasian energi yang menunjukkan bentuk dari strategi kehidupan (life history). Seiring berjalannya waktu dan perkembangan pariwisata, kondisi lingkungan sosial Baduy, terutama Baduy Luar saat ini sudah mulai sedikit terbuka sejalan meningkatnya interaksi mereka dengan orang di luar Baduy. Oleh karena itu, perlu dilakukan survey pengukuran tubuh kembali pada perempuan Baduy untuk mengetahui pertumbuhan dan indikasi terjadinya seculer trends. Pengambilan data dilakukan dengan metode cross-sectional, dengan melakukan pengukuran antropometri berupa Tinggi Badan (TB), Berat Badan (BB), dan Indeks Massa Tubuh (IMT). Analisis data menggunakan Generalized Additive Models for Location, Scale and Shape (GAMLSS) dengan menggunakan program R 4.2.1 untuk Windows. Hasil pengukuran menunjukan adanya kenaikan pada puncak laju pertumbuhan (APV) di TB sebesar 1 cm, BB sebesar 0,5 kg/tahun, dan IMT sebesar 0,03 kg.m-2/tahun dari satu dekade yang lalu. Selain itu, puncak laju pertumbuhan tersebut mengalami percepatan (menjadi lebih muda) 1 hingga 2 tahun dari kondisi satu dekade yang lalu, tetapi laju pertumbuhan berhenti di usia yang sama yaitu 21,5 tahun. Kondisi tersebut menghasilkan kenaikan ukuran TB perempuan Baduy ketika dewasa menjadi lebih tinggi (150,3 cm) dan lebih berat (46,8 kg) dari penelitian sebelumnya. Hal ini mencerminkan adanya perbaikan kualitas hidup pada perempuan Baduy. Akan tetapi, ukuran tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan kurva pertumbuhan standar Indonesia. Meskipun demikian, 96,5% perempuan Baduy berstatus gizi baik atau normal. Kondisi ini mungkin mencerminkan adanya pengalokasian energi untuk pertumbuhan sebagai adaptasi terhadap perubahan kondisi lingkungan. Selain itu, ukuran tubuh yang kecil “small but healthy” merupakan strategi hidup yang menguntungkan dalam mengatasi sumber daya yang terbatas untuk pertumbuhan dan bertahan hidup.
  • Item
    FORMULASI PENAMBAHAN SERELIA TERHADAP OPTIMASI PERTUMBUHAN MISELIUM MAKROFUNGI ISOLAT CK-9 DAN CK-13 UNTUK BIOKOMPOSIT CHIP RAMI
    (2023-09-20) DWI RAMADHANI SUKMANA; Asri Peni Wulandari; Tidak ada Data Dosen
    Banyak sekali barang untuk kebutuhan sehari-hari yang terbuat dari plastik seperti kemasan produk kecantikan dan barang furnitur (cup lampu, kursi, tempat sampah, kotak tisu). Produk tersebut akan berakhir di lokasi pembuangan sampah yang menyebabkan pencemaran dan merusak kondisi lingkungan karena sulit untuk terurai. Biokomposit merupakan salah satu solusi dari masalah ini. Biokomposit dengan miselium fungi memiliki potensi sebagai pengganti bahan polyester karena mampu membentuk jaringan tiga dimensi yang menutupi bahan organik (substrat serat alam: rami). Untuk membentuk biokomposit yang lebih padat dibutuhkan nutrisi tambahan jamur berupa bibit jamur dari serelia, pada penelitian ini digunakan 3 jenis serelia yang berbeda. Penilitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh penambahan serelia terhadap pertumbuhan miselium berdasarkan kerapatannya pada media biokomposit chip rami, untuk mengetahui formula serelia terbaik dalam membentuk biokomposit, dan mengetahui isolat makrofungi terbaik dalam membentuk biokomposit chip rami. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 2 x 4 dan 3 kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan penambahan serelia berpengaruh terhadap kerapatan miselia, dilihat pada sampel F4 yang memiliki nilai tutupan lebih besar (96,05%) dibandingkan dengan kontrol (81%). Formula serelia sorgum merupakan serelia yang terbaik sebagai grain spawn karena tutupan miselia pada isolat CK-9 (87,05%) dan CK-13 (96,05%) memiliki nilai terbesar serta nilai rata-rata pH (3,25). CK-13 merupakan isolat terbaik yang tumbuh pada substrat chip rami dengan total luasan (82,5%) dan pH (2,5).
  • Item
    Pengolahan Air Limbah Domestik menggunakan Reaktor Biofilm dengan Variasi HRT (Hydraulic Retention Time)
    (2023-10-04) HASNA SYARIFAH; Mia Miranti Rustama; Tidak ada Data Dosen
    Air limbah greywater adalah air buangan dari limbah domestik yang seringkali dibuang tanpa pengolahan, sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan limbah greywater secara biologis menggunakan reaktor biofilm horizontal. Reaktor horizontal terdiri dari komponen media filter, kompartmen dan pompa pengatur aliran air. Komponen media filter adalah tempat penempelan biofilm. Sumber biofilm adalah mikroorganisme yang berasal dari lumpur Sungai Citarum. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif eksploratif. Air limbah yang digunakan dalam penelitian ini adalah air limbah sintetis yang mengandung komponen lactic acid, cellulose, sodium dodecyl sulfate, glycerol, sodium hydrogen carbonate dan sodium sulfate. Reaktor dioperasikan menggunakan sistem aliran limbah secara kontinyu dengan variasi: Hydraulic Retention Time (HRT) 7, 3, 1 dan 0,5 hari. Parameter yang dianalisis meliputi: Chemical Oxygen Demand (COD), kekeruhan dan pH. Analisis komunitas bakteri dilakukan pada biofilm yang tumbuh di permukaan media untuk mengetahui potensi mikroba yang berperan dalam pengolahan limbah. Identifikasi mikroba menggunakan metode Next Generation Sequensing dengan perangkat Miseq Illumina. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa operasi reaktor HRT selama 1 hari menghasilkan penurunan nilai COD yang paling terbaik yaitu sebesar 97,22 %, nilai kekeruhan 6,62 NTU, dan pH 7,26. Hasil identifikasi komunitas bakteri pada lumpur diantaranya Genus Solidesulfovibrio, Xanthobacter dan Aquabacter. Bakteri – bakteri tersebut biasanya ditemukan pada unit pengolahan limbah dan berperan dalam penyisihan kandungan organik limbah. Penggunaan reaktor horizontal dengan menggunakan lumpur Sungai Citarum sebagai sumber mikroba pendegradasi limbah dapat menjadi alternatif teknologi untuk mengatasi pencemaran lingkungan perairan yang diakibatkan oleh air limbah greywater.
  • Item
    PENGARUH LEBAR BUKAAN MESH PLANKTON NET TERHADAP PROFIL STRUKTUR KOMUNITAS CRUSTACEA DI PERAIRAN LOTIK OLIGOTROFIK DAN EUTROFIK
    (2023-08-16) ANDREA NATAYA SANDRINA; Sunardi; Keukeu Kaniawati Rosada
    Terjadinya perubahan kondisi dan status trofik di lingkungan perairan dapat berdampak terhadap struktur komunitas biota akuatik, salah satunya adalah Crustacea. Selektivitas ukuran lebar bukaan mesh plankton net juga turut mempengaruhi struktur komunitas dari mesozooplankton. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui profil struktur komunitas Crustacea dengan menggunakan dua ukuran lebar bukaan mesh yang berbeda yaitu, 20 dan 60 μm pada kondisi oligotrofik dan eutrofik di perairan lotik. Metode yang digunakan bersifat eksploratif dengan lokasi pengambilan sampel di Sungai Citengah, Kabupaten Sumedang dan Sungai Citarum, Kabupaten Bandung Jawa Barat. Struktur komunitas Crustacea dianalisis dengan menghitung indeks ekologis, meliputi indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H`), indeks kekayaan Margalef (d), dan indeks kemerataan Pielou (J). Status trofik ditentukan dengan menggunakan Carlson’s Trophic State Index (CTSI) melalui data parameter fisik-kimiawi yang telah diambil di perairan kedua sungai. Analisis Mann-Whitney digunakan untuk menganalisis hubungan antara ukuran mesh terhadap komposisi dan kelimpahan Crustacea. Hasil penelitian menunjukkan di Sungai Citengah ditemukan 4 jenis Crustacea yang berasal dari kelas yaitu, Copepoda dan Cladocera. Lalu, di Sungai Citarum ditemukan 4 jenis Crustacea yang berasal dari 2 kelas yaitu, Copepoda dan Ostracoda. Status trofik Sungai Citengah tergolong oligotrofik, sedangkan Sungai Citarum tergolong eutrofik. Lebar bukaan mesh 60 μm menangkap kelimpahan jenis lebih tinggi pada perairan oligotrofik maupun eutrofik dibandingkan 20 μm. Pada perairan oligotrofik, komposisi jenis Crustacea yang tertangkap oleh lebar bukaan mesh 60 μm lebih tingi. Namun, pada perairan eutrofik kedua ukuran mesh menangkap komposisi jenis Crustacea yang sama. Ukuran lebar bukaan mesh tidak berpengaruh profil komunitas Crustacea.
  • Item
    ISOLASI DAN KARAKTERISASI JAMUR SIMBIOTIK Trichoderma spp. DARI TANAH PADI ORGANIK DI SUKABUMI UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN PADI (Oryza sativa L.)
    (2023-10-05) ALMIRA SALMA NABILAH; Mohamad Nurzaman; Febri Doni
    Trichoderma merupakan salah satu mikroorganisme menguntungkan yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari dan mendapatkan jenis jamur Trichoderma spp. sebagai promotor pertumbuhan tanaman padi. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental untuk mengetahui kemampuan Trichoderma spp. dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman padi yang diisolasi dari lahan pertanian padi organik Nagrak, Sukabumi, Jawa Barat. Metode tersebut meliputi isolasi, karakterisasi secara molekuler dan kemampuan Trichoderma spp. dalam meningkatkan pertumbuhan serta komponen fisiologi tanaman padi. Analisis data menggunakan Analisis Varians (ANAVA) dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan taraf kepercayaan 95%. Analisis data yang dilakukan meliputi panjang akar, panjang koleoptil, tinggi tanaman, berat basah, berat kering, jumlah daun, dan kandungan klorofil tanaman padi. Dari hasil penelitian diperoleh lima belas isolat Trichoderma spp. dengan kode isolat SK1-SK15. Masing-masing isolat tersebut memiliki ciri morfologis berwarna hijau, memiliki pola koloni radiate/zonate, tekstur powdery/cottony, bentuk fialid pendek dan tebal, konidia bulat, dan konidiofor tegak bercabang. Trichoderma spp. dapat meningkatkan panjang akar kecambah (81.25%), panjang koleoptil (106.16%), panjang akar tanaman (165.04%), panjang koleoptil tanaman (49.93%), berat basah dan kering kecambah (67% dan 200%), berat basah dan kering padi (130% dan 129%), daya kecambah, kecepatan berkecambah, kandungan klorofil dan indeks vigor benih (116.80%). Namun, tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah daun tanaman padi. Isolat Trichoderma spp. yang terbaik dalam penelitian ini diketahui berada pada SK8 yang merupakan jamur Trichoderma yunnanense.
  • Item
    Pengaruh Zat Pengisi CaCO3 dan MgSO4 Terhadap Karakteristik Biofoam Substrat Daun Kelapa Sawit Dengan Inokulum Rhizopus sp. dan Neurospora sitophila
    (2023-08-15) ALMIRA NATHA DEWANTI; Ratu Safitri; Tidak ada Data Dosen
    Biofoam merupakan bahan biodegradable yang diharapkan dapat menggantikan peran styrofoam dan fungsinya. Industri kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) telah menghasilkan banyak limbah biomassa kelapa sawit, baik di lapangan maupun pabrik kelapa sawit. Biofoam berbasis miselia jamur Rhizopus sp. dan Neurospora sitophila memiliki potensi sebagai teknologi alternatif dan inovatif pengganti polysterene. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental di laboratorium. Faktor pertama adalah jenis zat pengisi yang digunakan yaitu variasi CaCO3 dan MgSO4 dengan konsentrasi 5%. Faktor kedua adalah jenis miselium yang digunakan yaitu variasi inokulum Rhizopus sp. dan N. sitophila dengan konsentrasi 25%. Penelitian fermentasi padat dilakukan pada cetakan polypropilen selama 7 hari dalam suhu ruangan. Selanjutnya dilakukan Uji TPC pada media PDA, analisis morfologi dengan Keyence digital microscope, uji daya serap air, uji biodegradable, dan uji fisik mekanik (kekuatan tekan). Formulasi biofoam yang mendekati standar SNI adalah formulasi Rhizopus sp dengan penambahan CaCO3 dan MgSO4, kedua formulasi sudah memenuhi standar daya serap air dan biodegradable, namun belum memenuhi standar kuat tekan berdasarkan (SNI) 7188.7:2016. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan sifat fisik material seperti dilakukannya optimasi dan penambahan bahan pelapis atau coating dalam tahap akhir pembuatan biofoam.
  • Item
    Keanekaragaman Jenis Fauna di Kawasan Agroforestri Main Transformer PT. Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Cirata
    (2023-08-21) APRILLITA CAHYANI PUTRI SUHERMAN; Parikesit; Susanti Withaningsih
    Kawasan agroforestri Main Transformer PT. Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Cirata termasuk dalam perusahaan yang memiliki tanggung jawab dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan informasi data jenis fauna dan mengetahui keanekaragaman jenis fauna di kawasan agroforestri Main Transformer PT. Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Cirata. Penelitian ini dilakukan dengan metode point count untuk avifauna, gabungan metode visual encounter survey (VES) dan Audio Strip Transect untuk herpetofauna, metode jelajah, transek jalur dan perangkap untuk mamalia dan metode direct sweeping menggunakan insect net yang dikombinasikan dengan metode jelajah untuk serangga terbang. Semua data kemudian dianalisis dengan menggunakan beberapa indeks yaitu indeks keanekaragaman jenis (Shannon-Wiener), indeks kemerataan dan indeks kekayaan. Hasil dari penelitian teridentifikasi 32 jenis burung, 14 jenis herpetofauna terdiri dari 5 jenis amfibi dan 9 jenis reptil, 14 jenis mamalia, dan 45 jenis serangga. Nilai indeks keanekaragaman burung sebesar 2,81 dan indeks kemerataan sebesar 0,87 yang berarti sedang dan merata. Nilai inkeks keanekaragaman herpetofauna sebesar 2,2 dan indeks kekayaan sebesar 3,17 yang berarti sedang. Nilai keanekaragaman mamalia sebesar 1,54 dan indeks kekayaan sebesar 2,00 yang berarti sedang dan rendah. Nilai keanaekaragaman serangga sebesar 3,26 dan indeks kekayaan sebesar 7,23 yang berarti tinggi.
  • Item
    PEMANFAATAN TANAMAN PEKARANGAN OLEH MASYARAKAT KELURAHAN MANJAHLEGA DAN STRUKTUR KOMUNITASNYA
    (2023-08-21) CIKA ASTI AMALIA; Indri Wulandari; Teguh Husodo
    Pekarangan merupakan lahan terbuka di sekitar tempat tinggal yang dapat dimanfaatkan sesuai dengan keinginan penghuninya, salah satunya adalah untuk ditanami berbagai jenis tanaman sesuai dengan kebutuhan. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pemanfaatan tanaman pekarangan dan struktur komunitasnya di Kelurahan Manjahlega, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung. Kriteria sampel pekarangan, yaitu pekarangan yang memiliki pekarangan yang relatif heterogen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara untuk mengetahui pemanfaatan tanaman pekarangan dan metode observasi untuk mengamati jenis tanaman pekarangan. Data diolah secara kuantitatif dengan menganalisis struktur komunitas tanaman dan secara kualitatif dengan melakukan analisis hubungan antara kategori pemanfaaatan tanaman terhadap komunitas tanaman. Hasil yang diperoleh, yaitu pemanfaatan tanaman di Kelurahan Manjahlega terdiri dari empat kategori, yaitu hias, obat, bumbu, dan pangan. Struktur komunitas dari kategori tanaman hias didominasi oleh kamboja putih (Plumeria alba); kategori tanaman obat didominasi oleh belimbing (Averrhoa carambola); kategori tanaman bumbu didominasi oleh salam (Syzygium polyanthum), dan; kategori tanaman bumbu didominasi oleh mangga (Mangifera indica). Selain itu, diperoleh hasil bahwa dua kategori yang memiliki nilai korelasi positif tertinggi, yaitu kategori pemanfaatan tanaman bumbu dan pangan, sedangkan kategori pemanfaatan tanaman hias dan pangan memiliki nilai korelasi negatif tertinggi.
  • Item
    Pengaruh Lebar Bukaan Mesh Plankton Net terhadap Estimasi Stok Karbon Komunitas Fitoplankton di Perairan Oligotrofik dan Eutrofik
    (2023-08-20) GHEFIRA RAHMA SATIVA; Sunardi; Keukeu Kaniawati Rosada
    Stok karbon fitoplankton menjadi salah satu tren yang dapat dilakukan untuk menangani perubahan iklim dan menginformasikan strategi pengelolaan berkelanjutan untuk mitigasi skala global. Estimasi stok karbon fitoplankton yang akurat didapat dengan menggunakan alat pengambilan sampel yang sesuai. Penelitian bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh lebar bukaan mesh plankton net berbeda terhadap estimasi stok karbon pada komunitas fitoplankton di perairan oligotrofik dan eutrofik. Penelitian dilakukan dengan metode eksploratif pada 2 lokasi, yaitu Situ Biru Cilembang sebagai perairan oligotrofik dan Waduk Cirata sebagai perairan eutrofik. Pengambilan sampel fitoplankton dilakukan dengan menggunakan plankton net lebar bukaan mesh 20 µm dan 60 µm. Estimasi stok karbon fitoplankton dihitung menggunakan metode biovolume. Perbedaan hasil antara sampel yang diambil menggunakan plankton net net lebar bukaan mesh 20 µm dan 60 µm dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney (U). Hasil penelitian menunjukkan bahwan estimasi stok karbon fitoplankton di Waduk Cirata lebih tinggi dari Situ Biru Cilembang dan sampel yang diambil menggunakan plankton net dengan lebar bukaan 20 µm lebih tinggi dibanding lebar bukaan 60 µm. Hal ini menunjukkan bahwa lebar bukaan mesh plankton net memengaruhi struktur komunitas dan estimasi stok karbon komunitas fitoplankton di perairan oligotrofik dan eutrofik. Plankton net dengan lebar bukaan mesh 20 µm merupakan alat yang paling sesuai untuk mengambil sampel fitoplankton dalam mengestimasi stok karbon komunitas fitoplankton di perairan oligotrofik dan eutrofik.
  • Item
    AKTIVITAS ANTIFIDAN EKSTRAK ETANOLIK LICHEN Ramalina usnea (L.) R. HOWE. TERHADAP HAMA ULAT KROP KUBIS (Crocidolomia pavonana (Fabricius, 1794) DAN ULAT GRAYAK (Spodoptera litura (Fabricius, 1775))
    (2024-01-16) DHIYA SABRINA; Wawan Hermawan; Joko Kusmoro
    Lichen adalah simbiosis mutualistik antara jamur dan alga yang memiliki pertumbuhan lambat namun dapat melindungi diri dari herbivora karena metabolit sekundernya. Ramalina usnea diketahui mengandung senyawa metabolit sekunder asam usnat yang terbukti dapat menghambat pertumbuhan dan kematian terhadap larva Spodoptera littoralis. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ekstrak lichen R. usnea memiliki aktivitas antifidan dan konsentrasi minimum yang dibutuhkan terhadap larva instar 3 Crocidolomia pavonana dan Spodoptera litura. Metode yang digunakan adalah eksperimental di laboratorium dengan leaf disk method- choice and no choice test dengan parameter luas daun yang dikonsumsi larva. Konsentrasi yang digunakan adalah 1000, 3000, 6000, 12500, 25000 dan 50000 ppm. Analisis data menggunakan uji parametrik image-J dan non-parametrik Mann-Whitney U. Hasil uji antifidan ekstrak lichen R. usnea menunjukkan aktivitas antifidan yang tidak signifikan pada no-choice test di semua konsentrasi dan signifikan pada choice test di konsentrasi 3000 hingga 50000 ppm terhadap larva C. Pavonana dengan kategori antifidan baik. Ekstrak lichen R. usnea mempunyai aktivitas antifidan yang signifikan pada no-choice test di konsentrasi 3000 hingga 50000 ppm dan tidak signifikan pada choice test di semua konsentrasi terhadap larva S. litura dengan kategori antifidan secara berurutan dari konsentrasi terkecil adalah baik, buruk, buruk, sedang, buruk dan buruk.
  • Item
    Struktur Komunitas Tanaman Pekarangan pada Hunian Perumahan di Kelurahan Manjahlega Kecamatan Rancasari Kota Bandung
    (2023-08-21) MUHAMMAD RIFQI FAWWAZ; Indri Wulandari; Teguh Husodo
    Pekarangan merupakan sebidang lahan yang berada di sekitar rumah dengan status kepemilikan pribadi dan memiliki batas-batas yang jelas. Pekarangan rumah dapat menjadi ruang hijau yang dikelola secara pribadi dan mengandung keanekaragaman hayati dalam tingkat tinggi. Gabungan setiap pekarangan tersebut dapat membentuk proporsi kawasan hijau dan menjadi areal konservasi yang perlu dijaga di lingkungan perkotaan. Berkebun di pekarangan juga dapat menyediakan keanekaragaman spesies yang dapat melindungi keanekaragaman di lingkungan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi, struktur vegetasi pada pekarangan perumahan berumur ≥ 20 tahun di Kelurahan Manjahlega, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan mengambil data tanaman pada setiap petak lahan pekarangan rumah. Kemudian dilakukan analisis data melalui analisis kualitatif dan vegetasi. Hasil penelitian menunjukkan 800 spesies tumbuhan yang termasuk ke dalam 130 famili dengan 4 spesies famili terbanyak terdiri dari Araceae, Asparagaceae, Orchidaceae, dan Marantaceae. Analisis indeks keanekaragaman, indeks kekayaan, dan indeks kemerataan berdasarkan pengelompokkan habitusnya menunjukkan kelompok semak lahan pekarangan memiliki keanekaragaman spesies tergolong sedang atau merata, sedangkan habitus lainnya tergolong tinggi. Disamping itu, indeks kekayaan dan indeks kemerataan pada seluruh habitus masing-masing menunjukkan kekayaan spesies yang tinggi dan kemerataan spesies yang merata.
  • Item
    Bioprospeksi Mikroalga Kolam-Kolam IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) Domestik Perumda Tirtawening Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
    (2023-10-08) HASNA NURUL HADI; Suryana; Tidak ada Data Dosen
    Air limbah domestik yang berasal dari sekitar 100.000 rumah yang ada di Kota Bandung dialirkan dan diolah di Instalasi Pengolahan Air Limbah Perumda Tirtawening di Bojongsoang (IPAL-PTB). IPAL-PTB memiliki kolam-kolam pengolahan air limbah yang kaya akan komponen organik dan anorganik sehingga ditumbuhi mikroorganisme, salah satunya adalah mikroalga yang tumbuh melimpah. Mikroalga dapat mengubah nitrogen dan fosfor menjadi biomassa melalui fotosintesis dan CO2 pada kondisi fotoautotrofik. Mikroalga mengandung komponen yang cocok sebagai bahan baku aplikasi bio-energi, makanan, pakan, farmasi, dan nutraceuticals. Bioprospeksi mikroalga yang terdapat di kolam-kolam IPAL-PTB belum dipelajari jenis, kelimpahan, dan kandungan potensialnya. Maka dari itu, tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis sifat air limbah dari kolam IPAL-PTB, identifikasi jenis & kelimpahan mikroalga dan menentukan bioprospeksi mikroalga berdasarkan hasil uji. Parameter air limbah yang diukur yaitu pH, konduktivitas, turbiditas, suhu, NH4, NO3, DO (dissolved oxygen), salinitas, TDS, TSS, COD, dan total nitrogen. Kemudian dilakukan pengamatan sampel mikroalga meliputi: identifikasi, kelimpahan, dominasi, uji proksimat, dan kandungan pigmen pada mikroalga. Hasil Analisa menunjukkan bahwa kolam anaerobik, kolam fakultatif dan maturasi memiliki kelimpahan mikroalga 15.610-191.776 sel/mL. Kolam set A memiliki kelimpahan mikroalga yang lebih tinggi dibandingkan kolam set B, mikroalga yang dominan adalah Microcystis sp., Spriulina sp., dan Oscillatoria sp. Kandungan komponen yang dimiliki oleh sampel polikultur mikroalga kolam fakultatif dan maturasi yaitu protein 43,61-51,81 mg/g, karbohidrat 5,4-8,34 mg/g, fikosianin 5,37-12,92 mg/g, dan klorofil 5,99-6,15 mg/g. Sehingga, bioprospeksi mikroalga dari kolam fakultatif dan maturasi IPAL-PTB dapat dimanfaatkan menjadi biopakan, biofertilisasi, dan biochar.
  • Item
    Perbandingan Pertumbuhan Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor L.) pada Tanah Podsolik Merah Kuning (PMK), Latosol dan Lempung Berpasir Sebagai Media Tanam Di Provinsi Riau
    (2023-12-22) JULIAN HARMATRIO; Asep Zainal Mutaqin; Ruly Budiono
    Sorgum merupakan tanaman biji-bijian yang dapat memberikan banyak manfaat, diantaranya bijinya untuk membuat tepung pengganti gandum, dari batangnya untuk dibuat sari buah yang bisa dijadikan gula dan pakan ternak. Sorgum mentolerir kondisi kering dan basah dengan cukup baik, dapat berproduksi di daerah marjinal, dan relatif tahan terhadap hama dan penyakit Area yang berpotensi untuk pengembangan sorgum di Indonesia sangat luas, meliputi daerah beriklim kering atau musim hujannya pendek serta tanah yang kurang subur. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen di dalam polibag dengan penanaman benih sorgum ke dalam 4 jenis tanah (PMK, latosol, lempung berpasir dan tanah humus yang akan dijadikan perlakuan kontrol). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh jenis tanah yang digunakan untuk pertumbuhan tanaman sorgum dengan menggunakan tanah PMK, latosol dan lempung berpasir yang dapat ditemukan di Provinsi Riau. Pelaksanaan penelitian dilakukan di lahan Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Provinsi Riau, Kota Pekanbaru yang dilakukan pada bulan Mei – Juli 2023. Hasil uji statistika ANOVA menunjukkan bahwa pengukuran tinggi tanaman, jumlah daun, berat kering, berat basah dan panjang akar terdapat perbedaan nyata terhadap penggunaan jenis tanah. Tanah humus di dalam penelitian ini adalah jenis tanah terbaik untuk pertumbuhan sorgum.
  • Item
    KUALITAS BIOPELET BERBAHAN DASAR CHIP KAYU RAMI DAN LIMBAH KULIT KOPI SEBAGAI BAHAN BAKAR BERBASIS BIOMASSA SESUAI SNI 8021:2014 DAN PEMBAKARAN
    (2023-09-18) FARREL RADHYSA MUHAMMAD ZAHDI; Asri Peni Wulandari; Tidak ada Data Dosen
    Biopelet merupakan suatu produk dari pemanfaatan limbah biomassa sebagai bahan bakar. Salah satu limbah biomassa yang belum dimanfaatkan secara optimal adalah chip kayu rami (Boehmeria nivea). Komposisi kimia chip kayu rami berpotensi sebagai bahan bakar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan kualitas pembakaran biopelet campuran chip kayu rami dan kulit kopi. Pembuatan biopelet dilakukan dengan formulasi campuran chip kayu rami dengan kulit kopi sebesar 100% : 0%, 90% : 10%, 80% : 20%, 70% : 30%, 50% : 50%. Karakterisasi biopelet dilakukan dengan uji kadar proksimat (SNI 8021:2014) kemudian dengan uji pembakaran. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa komposisi campuran chip kayu rami dan kulit kopi yang optimal adalah 50%:50% dengan nilai kalor tertinggi 4008 kal/gram dengan waktu bakar 20 menit, dengan nilai proksimat yang memenuhi SNI 8021:2014 yatu kadar air 10,35%; kadar zat terbang 63,69% dan kadar karbon terikat 16,72%. Berdasarkan penelitian ini, biopelet berbahan chip kayu rami yang dikombinasikan dengan kopi dapat dikembangkan sebagai alternatif bioenergi yang ramah lingkungan.
  • Item
    Studi Pra-Klinis Efek Pemberian Ekstrak Herbal Temu Hitam (Curcuma aeruginosa) dan Kulit Manggis (Garcinia mangostana) terhadap Induksi Hemoglobin Fetus pada Talasemia-β
    (2023-08-13) SALMA AMALIAH; Annisa; Tidak ada Data Dosen
    Induksi HbF dengan hidroksiurea (HU) merupakan pengobatan alternatif yang dapat menggantikan transfusi darah rutin pada penderita talasemia-β. Namun, HU memiliki efek sitotoksisitas tinggi. Herbal penginduksi HbF dengan kandungan senyawa yang lebih rendah sitotoksisitasnya sangat diperlukan. Penelitian uji pra-klinis dilakukan untuk mengetahui potensi ekstrak herbal temu hitam (Curcuma aeruginosa), dan kulit manggis (Garcinia mangostana) sebagai penginduksi HbF. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi eksperimental di laboratorium dengan enam tahapan: persiapan sampel uji, kultur sel K562, perlakuan ekstrak herbal, pengukuran sitotoksisitas dan produksi Hb, analisis induksi HbF dengan ELISA, dan analisis data. Hasil menunjukkan kedua ekstrak tersebut memiliki tingkat sitotoksisitas yang tidak berbeda signifikan, tetapi memperlihatkan viabilitas sel yang lebih baik dibanding HU. Secara keseluruhan sitotoksisitas kedua ekstrak tersebut tergolong rendah. Akan tetapi, ekstrak temu hitam konsentrasi 1 μg/mL memiliki sitotoksisitas yang cukup tinggi dengan viabilitas sel 0,05). Berdasarkan penelitian ini ekstrak temu hitam (10 μg/mL) memiliki kemampuan induksi HbF tinggi dan sitotoksisitas rendah yang berpotensi untuk dikembangkan dan digunakan sebagai pengobatan alternatif talasemia-β.