Adopsi Layanan Finansial Digital oleh Petani (Studi Kasus Petani Pengadopsi Teknologi Digital HARA di Desa Ngampal, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur)
No Thumbnail Available
Date
2021-01-29
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Dalam menjalankan usaha pertanian, masyarakat petani dapat mengalami kendala dalam mengakses sumber pendanaan. Mereka dapat mengakses sumber pendanaan dari lembaga keuangan formal seperti bank, namun seringkali mereka mengalami kendala seperti bunga yang tinggi, syarat agunan, dan prosedur pengajuan dana yang relatif panjang. Petani juga dapat mengakses dana ke lembaga keuangan non-formal, seperti rentenir, tengkulak, atau anggota keluarga, namun kondisi seperti ini dapat membatasi partisipasi petani dalam peluang pembangunan ekonomi. Masyarakat petani di Desa Ngampal, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro merupakan kelompok masyarakat yang mengalami kendala dalam mengakses sumber pendanaan untuk kegiatan bertani. Mereka mengadopsi teknologi digital bernama HARA yang berupaya untuk memudahkan mereka mengakses sumber pendanaan dari bank.
Penelitian ini menggunakan metode kombinasi dengan desain concurrent embedded. Data kualitatif digunakan untuk mempelajari sistem ekonomi pertanian dan proses diseminasi dan adopsi yang dilakukan petani terhadap teknologi digital HARA, sedangkan data kuantitatif digunakan untuk menilai tingkat partisipasi dan persepsi petani di Desa Ngampal dalam mengadopsi teknologi digital HARA, termasuk faktor-faktor pengambilan keputusan untuk mengadopsi. Pada penelitian ini, data kuantitatif bertujuan untuk memperkuat dan mendukung hasil yang didapatkan dari penelitian kualitatif.
Penelitian ini menemukan bahwa petani yang mengadopsi teknologi digital HARA di Desa Ngampal melalui empat tahapan adopsi, yaitu (1) tahap mengetahui; 2) tahap berminat; (3) tahap penilaian; dan (4) tahap adopsi. Selain itu, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengambilan keputusan petani dalam mengadopsi teknologi digital ini dilatarbelakangi oleh berbagai faktor yang berkaitan dengan kehidupan mereka sebagai petani, baik yang bersifat internal seperti penilaian atas manfaat dan risiko jika mengakses sumber pendanaan melalui teknologi digital HARA, maupun eksternal seperti bentuk pengambilan keputusan yang dipengaruhi oleh individu-individu lain dan saluran komunikasi yang digunakan. Di dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat petani di Desa Ngampal mengadopsi teknologi digital HARA karena mereka melihat bahwa teknologi ini dapat memberikan mereka kemudahan dalam mengakses sumber pendanaan. Mereka menjalani empat tahapan adopsi yang terbentuk oleh lingkungan sosial-budaya mereka.
Description
Keywords
Layanan Finansial Digital, Pertanian, Pengambilan Keputusan