HUBUNGAN KADAR 25(OH)D SERUM DENGAN LESI ORAL PADA PASIEN HIV/AIDS
No Thumbnail Available
Date
2020-07-13
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Pendahuluan : Human immunodeficiency virus (HIV) adalah lentivirus yang sangat menular (keluarga retroviridae) yang menyebabkan kondisi berpotensi mengancam jiwa dengan sindrom defisiensi imun (AIDS) menjadi masalah kesehatan utama di seluruh dunia termasuk Indonesia. Terapi antiretroviral (ARV) telah merubah riwayat infeksi HIV secara dramatis dengan mengurangi tingkat morbiditas dan mortalitas AIDS meskipun sampai sekarang ARV tidak dapat memberantas HIV. Penelitian di berbagai negara menunjukkan 60-90% penderita HIV/AIDS memiliki sekurang-kurangnya satu lesi di dalam rongga mulut selama perjalanan penyakitnya. Tujuan: Menganalisis perbedaan kadar vitamin D pada pasien HIV-AIDS dengan dan tanpa ARV serta hubungannya dengan lesi oral. Metode: Jenis penelitian adalah cross sectional. Subjek penelitian adalah pasien HIV-AIDS dengan ARV dan tanpa ARV. Kadar vitamin D diperiksa dengan Enzyme Linked Immuno Assay (ELISA). Data yang diperoleh diolah secara statistik dengan uji Chi-Square. Hasil: Subjek penelitian terdiri dari 32 orang pasien HIV-AIDS dengan ARV dan 33 orang tanpa ARV, 63,1% laki-laki dan 36,9% perempuan dengan kelompok usia tertinggi 25-49 tahun (53,3%). Kadar vitamin D pada pasien HIV dengan ARV dan tanpa ARV lebih rendah bermakna dibandingkan pasien HIV Individu Sehat (p0,05). Pasien HIV yang mengalami defisiensi vitamin D sebesar 40,4% mengalami kejadian lesi oral hampir sama pada yang normal vitamin sebesar 46,2% mengalami kejadian lesi oral, secara uji statistik nilai p sebesar 0,706 (>0,05), ini artinya tidak terdapat hubungan signifikan antara kadar vitamin D dengan kejadian lesi oral. Kesimpulan: Kadar vitamin D lebih rendah secara signifikan pada pasien HIV-AIDS dengan ARV dibandingkan tanpa ARV. Pasien HIV-AIDS dengan ARV memiliki kejadian lesi oral lebih rendah signifikan dibanding tanpa ARV. Kadar vitamin D pada pasien HIV-AIDS dengan ARV secara signifikan berhubungan dengan lesi oral namun tidak berhubungan signifikan dengan masing-masing jenis lesi oral.
Description
Keywords
HIV-AIDS, vitamin D, 25(OH)D