Perbedaan Efektivitas Metode Pemberian Ekstrak Mengkudu (Morinda citrifolia) dengan Kunyit (Curcuma longa L) pada Angiogenesis Karsinoma Sel Skuamosa melalui Penilaian Rasio Sel Endotel danIimunoekspr

Abstract

Pendahuluan : Karsinoma sel skuamosa (KSS) berasal dari epitel permukaan yang mengalami displasia. Mengkudu (Morinda citrifolia) dan Kunyit (Curcuma longa L) memiliki potensi anti-angiogenesis dengan menghambat pertumbuhan pembuluh darah yang mendukung pertumbuhan sel kanker dan merupakan terapi alternatif karena memiliki efek samping minimal. Tujuan: Untuk menganalisis perbedaan efektivitas anti-angiogenik dari variasi metode pemberian ekstrak mengkudu dan kunyit pada model KSS. Metode : Penelitian eksperimental murni dilakukan pada mencit Mus musculus yang diinduksi DMBA. Populasi sampel dibedakan menjadi 5 kelompok berdasarkan jenis dan metode pemberian terapi. Penilaian dilakukan berdasarkan variabel rasio endotel dan imunoekspresi von Willebrand Factor (vWF). Hasil: Hasil uji beda dengan kelompok kontrol, penurunan rasio endotel terjadi pada pemberian mengkudu sebelum dan sesudah terjadinya kanker (p-value 0,05) dan pemberian mengkudu sesudah terjadinya kanker (p-value 0,005); penurunan imunoekspresi vWF terjadi pada pemberian mengkudu sebelum dan sesudah terjadinya kanker (p-value 0,02), pemberian mengkudu sesudah terjadinya kanker (p-value 0,002) serta pemberian kunyit sesudah terjadinya kanker (p-value 0,03). Pada metode pemberian sesudah terjadinya kanker, mengkudu lebih efektif dibanding kunyit dalam menurunkan rasio endotel (p-value 0,004) dan imunoekspresi vWF (p-value 0,004). Simpulan: Pemberian ekstrak mengkudu sesudah terjadinya kanker efektivitasnya paling baik sebagai anti angiogenik pada model KSS.

Description

Keywords

Karsinoma sel skuamosa (KSS), mengkudu, kunyit

Citation