MODEL USAHATANI TERPADU (INTEGRATED FARMING) UNTUK PENGEMBANGAN AGRIBISNIS UBI KAYU DI KABUPATEN TRENGGALEK JAWA TIMUR

dc.contributor.advisorMaman Haeruman Karmana
dc.contributor.advisorDini Rochdiani
dc.contributor.authorBAMBANG YUDI ARIADI
dc.date.accessioned2024-05-17T02:18:20Z
dc.date.available2024-05-17T02:18:20Z
dc.date.issued2016-08-09
dc.description.abstractUbi kayu menempati urutan ketiga, setelah padi dan jagung, dalam komposisi nilai ekonomi tanaman pangan di Indonesia. Oleh karena itu, pengembangan ubi kayu perlu menjadi prioritas. Banyak pelaku agribisnis terlibat dari hulu sampai hilir, namun tidak ada sistem yang mengelola integrasi antar mereka. Akibatnya timbul permasalahan; (1) rendahnya penerapan teknologi, (2) terbatasnya modal usahatani, (3) sempitnya lahan (skala usaha), (4) fluktuasi produksi dan harga, (5) umur ubi kayu terbatas (perishable) dan (6) lemahnya posisi tawar petani. Permasalahan tersebut berimplikasi pada; (i) produktivitas ubi kayu rendah (ii) harga ubi kayu rendah, biaya usahatani tinggi dan nilai tambah usahatani rendah (iii) pelaku agribisnis tidak efektif memenuhi keinginan konsumen dari segi kuantitas, kualitas, harga, waktu dan tempat yang tepat. Tujuan penelitian disertasi ini adalah: (1) mengetahui persediaan produksi ubi kayu, (2) mengetahui profitabilitas, nilai tambah dan keuntungan pelaku agribisnis ubi kayu, (3) mengetahui rantai pasok ubi kayu, (4) mendeskripsikan faktor-faktor yang mendorong petani menerapkan integrated farming, dan (5) mengembangkan model integrated farming untuk pengembangan agribisnis ubi kayu. Penelitian dilakukan di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Data primer diperoleh dari sampel aktor agribisnis ubi kayu: petani, pedagang, pelaku agroindustri dan koperasi. Data dianalisis dengan pendekatan sistem dinamika, dengan software Vensim DSS. Validitas model diuji dengan uji Thail. Temuan penelitian. (1) Persediaan produksi ubi kayu 2007-2012 mengalami penurunan dengan rata-rata penyusutan pertahun 4,47%, yang ditopang oleh pertumbuhan produktivitas 3,36% dan penyusutan luas panen 3,38%. (2) Profitabilitas (R/C ratio) sebesar 2,03 pada integrasi horisontal ubi kayu dengan ternak kambing lebih tinggi dari non integrasi sebesar 2.02, selain itu total pendapatan rumah tangga petani integrasi Rp 1.460.625,- lebih tinggi dari non integrasi Rp 981.530,-, selain itu dalam jangka panjang diperoleh peningkatan pakan ternak, peningkatan kesuburan tanah, terpeliharanya lingkungan dan curahan kerja bagi anggota keluarga petani. Analisis nilai tambah menunjukkan margin agroindustri tepung tapioka per kilogram ubi kayu sebesar Rp 1.825,- lebih tinggi dari chip ubi kayu Rp 414,74; distribusi margin agroindustri tepung tapioka adalah 10,02% imbalan tenaga kerja, 5,48% sumbangan input lain, 84,50% keuntungan pengolah, sementara itu distribusi margin chip singkong adalah 15,81% imbalan tenaga kerja, 12,06% sumbangan input lain, 72,13% keuntungan pengolah. Distribusi margin pengolah lebih tinggi dibandingkan dengan pemilik faktor produksi yang lain menunjukkan agroindustri merupakan padat modal. (3) Rantai pasok agribisnis ubi kayu melibatkan petani, pedagang pengumpul, pedagang besar, agroindustri dan koperasi. (4) Keberhasilan petani dalam menerapkan integrated farming tidak terlepas dari kearifan lokal yakni sikap etrepreneurship, meliputi (a) ingin berhemat, (b) berkarya secara produktif, (c) memanfaatkan barang useless menjadi usefull, (d) mendukung pertanian ramah lingkungan, kelestarian alam dan pertanian berkelanjutan; dan (e) bertukar pengalaman. (5) Secara generik model sistem dinamik tersusun atas berbagai komponen sistem; pertanian ubi kayu dan ternak kambing, agroindustri berkelanjutan dan konsumen akhir. Tiga skenario pengembangan untuk mengoptimalkan manajemen integrated farming yaitu; (a) meningkatkan produktivitas singkong secara optimistik, pesimistik dan most-likely, (b) melakukan inovasi teknologi produksi ubi kayu optimal berwawasan lingkungan guna menekan biaya pemupukan dan (c) melakukan inovasi kelembagaan koperasi dengan menerapkan tatakelola pembiayaan usaha dan tatakelola rantai pasok agribisnis ubi kayu
dc.identifier.urihttps://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/150130110003
dc.subjectubi kayu
dc.subjectsistem pertanian terpadu
dc.subjectagroindustri berkelanjutan
dc.titleMODEL USAHATANI TERPADU (INTEGRATED FARMING) UNTUK PENGEMBANGAN AGRIBISNIS UBI KAYU DI KABUPATEN TRENGGALEK JAWA TIMUR

Files

Original bundle
Now showing 1 - 5 of 10
No Thumbnail Available
Name:
S3-2016-150130110003-Cover.pdf
Size:
58.96 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S3-2016-150130110003-Abstrak.pdf
Size:
20.06 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S3-2016-150130110003-DaftarIsi.pdf
Size:
196.22 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S3-2016-150130110003-Bab1.pdf
Size:
216.61 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S3-2016-150130110003-Bab2.pdf
Size:
637.99 KB
Format:
Adobe Portable Document Format