Efektifitas Ekstrak Batang Pisang Mauli (Musa acuminata) Terhadap Penyembuhan Alveolar Osteitis Pasca Pencabutan Gigi (Studi Eksperimental pada Tikus Sprague Dawley)

dc.contributor.advisorAbel Tasman Yuza
dc.contributor.advisorEndang Sjamsudin
dc.contributor.authorTRI NURRAHMAN
dc.date.accessioned2024-06-06T03:23:13Z
dc.date.available2024-06-06T03:23:13Z
dc.date.issued2021-10-12
dc.description.abstractPendahuluan: Alveolar osteitis atau dry socket merupakan salah satu komplikasi pencabutan gigi yang biasa terjadi. Pilihan obat yang digunakan dalam perawatan alveolar osteitis selama ini adalah pasta iodoform. Beberapa laporan kasus telah ditemukan kasus efek samping dari penggunaan iodoform. Penggunaan bahan obat herbal dapat menjadi alternatif dengan tujuan mengurangi resiko efek samping, murah dan mudah didapat. Salah satunya batang pisang Mauli yang telah digunakan masyarakat Indonesia sejak lama sebagai bahan pengobatan dalam penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi ekstrak batang pisang Mauli terhadap penyembuhan alveolar osteitis dengan mengamati luasan fibroblas dan jumlah osteoblas. Metode: Dua puluh empat tikus Sprague Dawley yang diinduksi alveolar osteitis secara random dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok KN tidak diberikan perlakuan apapun, kelompok KI diberi perlakuan irigasi dan aplikasi pasta iodoform dua kali sehari dan kelompok KM dilakukan irigasi dan aplikasi ekstrak batang pisang Mauli dua kali sehari selama 7 dan 14 hari. Kemudian dilakukan pemeriksaan luasan fibroblas dan penghitungan jumlah osteoblas. Data luasan fibroblas menggunakan analisis oneway anova dengan uji lanjut LSD (Least Significant Difference), sedangkan pada jumlah osteoblas dilakukan analisa menggunakan analisis Kruskal-Wallis dengan uji lanjut Mann-Whitney untuk mengetahui perbedaan kontrol positif pasta iodoform dan kelompok ekstrak batang pisang Mauli. Hasil: Hasil analisis data menunjukkan hari ke-7 tidak terdapat perbedaan luasan fibroblas pada ekstrak batang pisang Mauli (Musa acuminata) dibandingkan pasta iodoform (signifikan p0,127>0,05), sedangkan pada hari ke-14 terdapat perbedaan luasan fibroblas (p0,009<0,05). Jumlah osteoblas memperlihatkan kesamaan bahwa tidak terdapat perbedaan antara aplikasi ekstrak batang pisang Mauli (Musa acuminata) dibandingkan pasta iodoform. Simpulan: Ekstrak batang pisang Mauli memiliki potensi untuk penyembuhan alveolar osteitis yang sebanding dengan pasta iodoform berdasarkan pengamatan dari luasan fibroblas dan osteoblas.
dc.identifier.urihttps://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/160121170008
dc.subjectMusa acuminata
dc.subjectalveolar osteitis
dc.subjectpisang Mauli
dc.titleEfektifitas Ekstrak Batang Pisang Mauli (Musa acuminata) Terhadap Penyembuhan Alveolar Osteitis Pasca Pencabutan Gigi (Studi Eksperimental pada Tikus Sprague Dawley)

Files

Original bundle
Now showing 1 - 5 of 12
No Thumbnail Available
Name:
SPESIALIS-2021-160121170008-Cover.pdf
Size:
47 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
SPESIALIS-2021-160121170008-Abstrak.pdf
Size:
62.42 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
SPESIALIS-2021-160121170008-DaftarIsi.pdf
Size:
153.49 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
SPESIALIS-2021-160121170008-Bab1.pdf
Size:
115.05 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
SPESIALIS-2021-160121170008-Bab2.pdf
Size:
415.06 KB
Format:
Adobe Portable Document Format