Evaluasi Sustainability Budidaya Tiram Mutiara Akoya Pinctada fucata (martensii) di Teluk Ago, Prefektur Mie, Jepang

Abstract

Semenjak terjadinya kematian massal tiram mutiara pada tahun 1994, kualitas mutiara yang dihasilkan oleh pembudidaya tiram mutiara di Teluk Ago semakin menurun dikarenakan sebagian besar dari pembudidaya memilih untuk membudidayakan tiram mutiara Hybrid yang lebih tahan terhadap kematian massal musim panas, namun menghasilkan mutiara yang berkualitas lebih rendah. Jumlah pembudidaya tiram mutiara yang semakin menurun menimbulkan pertanyaan apakah budidaya tiram mutiara Akoya di Teluk Ago akan tetap sustainable. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sustainability budidaya tiram mutiara Akoya di Teluk Ago, Prefektur Mie, Jepang dari dimensi technico-economic, sosial, institusional, dan lingkungan biofisik perairan. Pengaruh kondisi lingkungan biofisik perairan terhadap kualitas mutiara juga dianalisis untuk mengetahui seberapa besar perannya terhadap budidaya tiram mutiara. Hasil analisis kondisi lingkungan biofisik perairan yang terdiri atas jumlah klorofil-a, temperatur air, oksigen terlarut dan salinitas memperlihatkan bahwa Teluk Ago masih tergolong sangat ideal untuk budidaya tiram mutiara. Klorofil-a, temperatur air, dan salinitas memiliki korelasi yang tinggi dengan pertumbuhan nacre mutiara namun semua faktor biofisik perairan tidak memiliki korelasi dengan ketebalan tablet nacre mutiara. Berdasarkan hasil analisis prinsip-prinsip sustainable aquaculture pada dimensi technico-economic, sosial dan institusional, sustainability budidaya tiram mutiara di Teluk Ago dikategorikan rendah pada beberapa indikator. Hanya tiga dari sembilan indikator yang dikategorikan ke dalam sustainability tinggi.

Description

Keywords

sustainability, aquaculture, tiram mutiara

Citation