CAMPUR KODE BAHASA SUNDA PADA TUTURAN BAHASA INDONESIA PRAJA IPDN KONTINGEN JAWA BARAT DI KAMPUS IPDN JATINANGOR

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai “Campur Kode Bahasa Sunda Pada Tuturan Bahasa Indonesia Praja IPDN Kontingen Jawa Barat di Kampus IPDN Jatinangor” yang dilatarbelakangi oleh lingkungan kampus yang diisi oleh para praja dengan perbedaan suku, budaya dan bahasa yang beragam. Dengan begitu, kebiasaan berbahasa daerah dalam hal ini bahasa Sunda sebagai bahasa ibu guna memperkuat ikatan emosional dengan sesama praja yang berlatarbelakang bahasa dan budaya yang sama juga dapat mempengaruhi tuturan para praja ipdn kontingen jawa barat tersebut, faktor lainnya adalah kebutuhan akan kosakata dan ekspresi yang tidak tersedia dalam bahasa Indonesia juga memungkinkan untuk terciptanya fenomena campur kode dalam peristiwa tuturnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kelas kata bahasa sunda yang bercampur dalam tuturan bahasa indonesia, struktur kata bahasa sunda yang bercampur dalam tuturan bahasa indonesia dan faktor penyebab terjadinya campur kode bahasa sunda pada tuturan bahasa Indonesia praja IPDN kontingen Jawa Barat di Kampus IPDN Jatinangor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teori yang mendukung penelitian ini adalah teori Sosiolinguistik yang dikemukakan oleh Sumarsono (2017). Kemudian teori guna mendeskripsikan campur kode dan faktor penyebab campur kode yang dikemukakan oleh Suwito (1983) dan Nababan (1993) dan teori mengenai klasifikasi kelas kata, bentuk kata, frasa, dan klausa yang dikemukakan oleh Djajasudarma (2013). Penelitian ini menghasilkan unsur-unsur campur kode berupa kelas kata, struktur kata yang terbagi atas bentuk tunggal yakni satu silabe, dua silabe dan tiga silabe, kemudian bentuk turunan berupa afiks, dan abreviasi. Selain itu, unsur-unsur campur kode ditemukan juga dalam bentuk frasa dan kalimat.

Description

Keywords

Campur kode, Tuturan, IPDN

Citation