Gambaran Resiliensi Remaja dengan Stunting di SMPN 2 Jatinangor

dc.contributor.advisorSheizi Prista Sari
dc.contributor.advisorTaty Hernawaty
dc.contributor.authorRINA FAJAR SARI
dc.date.accessioned2024-06-04T02:32:48Z
dc.date.available2024-06-04T02:32:48Z
dc.date.issued2017-09-05
dc.description.abstractRemaja dengan perawakan pendek (stunting) biasanya mengalami keterbatasan fisik, mengalami perilaku bermasalah, mengalami bullying (diejek dan diganggu), memiliki kesulitan untuk membangun hubungan interpersonal juga permasalahan psikososial. Remaja stunting perlu memiliki resiliensi yang tinggi agar mampu bangkit dan bertahan dalam situasi yang terjadi pada dirinya. Jika mereka mempunyai tingkat resiliensi yang rendah maka akan menimbulkan permasalahan psikososial yang semakin parah seperti depresi dan menarik diri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran resiliensi remaja dengan stunting di SMPN 2 Jatinangor. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Responden dalam penelitian ini adalah siswa SMPN 2 Jatinangor kelas VII dan kelas VIII yang mengalami stunting. Sampel yang diambil yaitu sebanyak 65 siswa dengan menggunakan teknik total sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen Resilience Scale for Adolescent (READ) yang telah diuji back translate methode dan dilakukan uji construct dengan nilai reliabilitas 0,86-0.90. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian responden (53,8%) atau sebanyak 35 orang memiliki tingkat resiliensi tinggi, sedangkan sebagian responden lainnya (46,2%) atau sebanyak 30 orang memiliki tingkat resiliensinya rendah. Resiliensi tinggi di temukan mayoritas pada siswa berjenis kelamin perempuan. Simpulan dari penelitian ini diketahui bahwa hampir setengah siswa SMPN 2 Jatinangor yang mengalami stunting memiliki resiliensi tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan untuk lebih meningkatkan bimbingan konseling siswa dengan guru dan bekerjasama dengan perawat juga mengembangan kegiatan positif di sekolah seperti esktrakulikuler, organisasi maupun keagamaan seperti irema (ikatan remaja masjid) dan dilakukan penelitian selanjutnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi resiliensi remaja dengan stunting.
dc.identifier.urihttps://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/220110130100
dc.subjectResiliensi Remaja dengan Stunting
dc.subjectdi SMPN 2 Jatinangor
dc.subjectTidak ada keyword
dc.titleGambaran Resiliensi Remaja dengan Stunting di SMPN 2 Jatinangor

Files

Original bundle
Now showing 1 - 5 of 11
No Thumbnail Available
Name:
S1-2017-220110130100-Cover.pdf
Size:
97.04 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S1-2017-220110130100-Abstrak.pdf
Size:
88.03 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S1-2017-220110130100-DaftarIsi.pdf
Size:
97.18 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S1-2017-220110130100-Bab1.pdf
Size:
200.18 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S1-2017-220110130100-Bab2.pdf
Size:
204.47 KB
Format:
Adobe Portable Document Format

Collections