JURNALISME ADVOKASI DALAM PEMBERITAAN KELOMPOK LGBTQ PADA TIRTO DAN TEMPO.CO (Analisis Isi Kuantitatif Mengenai Jurnalisme Advokasi dalam Pemberitaan Kelompok LGBTQ di Tirto dan Tempo.co Periode Maret
No Thumbnail Available
Date
2023-05-12
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
PUTRIKA ANNAYA SALSABILA, 210610190061, 2023. Jurnalisme Advokasi dalam Pemberitaan Kelompok LGBTQ pada Tirto dan Tempo.co. Analisis Isi Kuantitatif Mengenai Jurnalisme Advokasi dalam Pemberitaan Kelompok LGBTQ di Tirto dan Tempo.co Periode Maret 2022–Maret 2023. Dr. Herlina Agustin, S. Sos., MT sebagai pembimbing utama dan Nunik Maharani Hartoyo, S.Sos., M.Comn&MediaSt(Mon) sebagai pembimbing pendamping. Program Studi Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran.
Kelompok LGBTQ di Indonesia kerap menerima perilaku diskriminatif oleh masyarakat hingga hak asasinya dilanggar, salah satunya akibat pemberitaan negatif di media. Di tengah pemberitaan-pemberitaan negatif terkait kelompok LGBTQ, konsep jurnalisme advokasi menjadi penting atas perannya yang memberikan suara kepada kelompok-kelompok tertentu yang tidak termasuk dalam lingkaran kekuasaan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan jurnalisme advokasi pada Tirto dan Tempo.co sebagai media daring inklusif dalam memberitakan kelompok LGBTQ pada periode Maret 2022–Maret 2023. Teori yang digunakan adalah teori jurnalisme advokasi dengan analisis isi kuantitatif sebagai metodenya dan enam unsur jurnalisme advokasi sebagai indikatornya. Hasil penelitian ini menemukan bahwa Tirto dan Tempo.co secara keseluruhan telah menerapkan jurnalisme advokasi dalam memberitakan kelompok LGBTQ. Namun, Tirto dan Tempo.co belum menggunakan kelompok LGBTQ sebagai narasumber utama dan identitas narasumber juga belum terlindungi. Maka, media Indonesia diharapkan bisa lebih memerhatikan sikapnya dalam memberitakan kelompok LGBTQ.
Kata kunci: Jurnalisme Advokasi, Enam Unsur Jurnalisme Advokasi, Media Inklusif, Isu LGBTQ, Tirto, Tempo.co
Description
Keywords
Jurnalisme Advokasi, Enam Unsur Jurnalisme Advokasi, Media Inklusif