Etnoekologi Pengelolaan Mina Padi di Desa Lampegan Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung

Abstract

Pada masa lalu para petani di Jawa Barat, menggunakan ketersediaan air yang banyak di sawah untuk mempraktikan pengelolaan ekologi mina padi. Petani dalam pengelolaannya berlandaskan Traditional Ecological Knowledge (TEK) secara lekat budaya. Pengelolaan ekologi mina padi dengan menggunakan pengetahuan ekologi tradisional tersebut mengalami beberapa perubahan. Banyak faktor yang mempengaruhi perubahan ini diantaranya adalah program revolusi hijau, lahan yang semakin sempit, ketersediaan air hingga terbatasnya penyebaran pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan mina padi. Studi ini dilaksanakan di Desa Lampegan Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung yang masih mempraktikan mina padi, pengelolaan yang dilakukan masih diadaptasi dengan kondisi ekologi lokal dan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji sejarah ekologi mina padi, pengelolaan ekologi mina padi di Desa Lampegan dan manfaat mina padi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran yaitu kombinasi metode kualitatif dan metode kuantitatif dengan pendekatan etnoekologi. Pengumpulan data lapangan dilakukan dengan observasi, wawancara semi terstruktur dan wawancara berstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan ekologi mina padi di Desa Lampegan terbagi menjadi dua periode yaitu periode sebelum revolusi hijau (1945-1980) dan periode setelah revolusi hijau (2019). Pada periode sebelum revolusi hijau (1945-1980) pengelolaan mina padi masih menggunakan unsur budaya dan sosial yang tinggi. Sedangkan pada periode setelah revolusi hijau (2019), pengelolaan sudah menggunakan penggunaan teknologi, dan input lebih banyak berasal dari pabrik. Masyarakat di desa Lampegan mendapatkan manfaat dari aspek ekologi, aspek ekonomi dan aspek sosial baik pada periode sebelum maupun sesudah revolusi hijau.

Description

Keywords

Sejarah ekologi, Pengelolaan Mina padi

Citation

Collections