DINAMIKA KOMUNIKASI POLITIK PENCALONAN DI PEMILIHAN GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2018 (Studi Kasus Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar dalam Mendapatkan Rekomendasi Partai Politik)
No Thumbnail Available
Date
2022-02-18
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Adiyana Slamet, 210130160011. 2020. Judul penelitian “Dinamika Komunikasi Politik Pencalonan di Pemilihan Gubernur Jawa Barat Tahun 2018 (Studi Kasus Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar dalam Mendapatkan Rekomendasi Partai Politik)”. Dr. Dadang Rahmat Hidayat, S.Sos., SH., M.Si. sebagai Ketua Tim Promotor serta Prof. Dr. Alm. Dede Mariana, M.Si dan Prof. Dr. Karim Suryadi, M.Si. Sebagai Anggota Tim Promotor. Program Pendidikan Doktor Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis secara holistik dan mendalam mengenai proses komunikasi politik Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar dengan Partai Politik dalam proses pencalonan pemilihan kepala daerah langsung serentak gubernur Jawa Barat tahun 2018, realitas komunikasi politik dan model dari aktivitas komunikasi politik Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar dengan Partai Politik dalam proses Pencalonan dalam pemilihan kepala daerah langsung serentak gubernur Jawa Barat tahun 2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus yang bersifat holistic. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, rekaman, observasi, dokumentasi, arisp, perangkat fisik dan studi pustaka. Informan berjumlah 14 orang, ditentukan dengan teknik purposive. Analisis data dilakukan berdasarkan proposisi teoritis komunikasi politik dan mengembangkan kerangka kerja deskripsi kasus. Hasil penelitian menunjukan bahwa komunikasi politik Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar dengan Partai Politik pada proses Pencalonan dalam pilkada langsung serentak gubernur Jawa Barat tahun 2018 melibatkan aktor komunikasi politik ketiga (non partai) sebagai “jembatan” untuk melakukan komunikasi politik dengan aktor komunikasi politik dari partai politik, baik Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar memunculkan simbol-simbol agama dan nasionalis, menggunakan hybrid media politik untuk merebut “hati” elit-elit partai politik untuk medapatkan modal politik berupa dukungan rekomendasi sebagai calon gubernur karena implikasi dari party system. Realitas komunikasi politik yang terjadi bakal calon gubernur menjadikan modal dasar (hasil survai) sebagai bargaining power dan bargaining position dengan elit partai politik sehingga muncul pragmatism politik. Menguatnya oligarki politik dalam proses penentuan calon gubernur yang dilakukan elit partai politik dalam pemilihan kepala daerah langsung serentak gubernur Jawa Barat tahun 2018. Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar menghasilkan model komunikasi politik yang masing-masing berbeda dengan partai yang berorientasikan agama dan partai yang berorientasikan nasionalis.
Description
Keywords
komunikasi politik lokal, bakal calon gubernur, simbol agama