PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN RESILIENSI TERHADAP KECENDERUNGAN RELAPSE KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA (THE IMPACT OF SOCIAL SUPPORT AND RESILIENCE TOWARD THE RELAPSE TENDENCY OF DRUG ABUSER)
No Thumbnail Available
Date
2017-04-28
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Penelitian tentang “Pengaruh Dukungan Sosial dan Resiliensi Korban Penyalahgunaan NAPZA terhadap kecenderungan Relapse adalah penelitian kuantitatif bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh dukungan sosial terhadap resiliensi dan pengaruh resiliensi terhadap kecenderungan relapse korban penyalahgunaan NAPZA. Teori yang digunakan adalah teori resiliensi dari Reivitch & Shatte, teori dukungan sosial dari House dan Kahn dan kecenderungan relapse
Responden penelitian sebanyak 66 orang yaitu klien yang sedang mengikuti rehabilitasi sosial pada PSPP Galih Pakuan, tidak mengalami dual diagnostik dan bersedia dijadikan responden penelitian. Alat pengumpulan data utama menggunakan angket untuk ketiga variabel yang diteliti dan untuk melengkapi data dilakukan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis jalur (Path Analysis)
Variabel penelitian meliputi dukungan sosial, resiliensi dan kecenderungan relapse. Variabel dukungan sosial dianalisis dengan dimensi, emosional, informasional, instrumental dan penilaian/penghargaan. Variabel resiliensi dianalisis dengan dimensi emotional regulation, optimism, impuls control, analysis causal, self efficacy, reaching out, dan emphaty. Variabel kecenderungan relapse dianalisis dengan dimensi anxiety and intention to use drug, emotional problem, compulsive for drug, positive expectancies and lack of control for drug, negative expectancies for drug dan insight into one’s own drug problem
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial berpengaruh secara signifikan terhadap resiliensi korban penyalahgunaan NAPZA, semakin tinggi dukungan sosial maka semakin tinggi resiliensi dan resiliensi berpengaruh terhadap kecenderungan relapse korban penyalahgunaan NAPZA, semakin tinggi resiliensi maka semakin rendah kecenderungan relapse korban penyalahgunaan NAPZA. Pada penelitian ini ditemukan, dukungan sosial yang diberikan keluarga di persepsi negatif oleh klien sehingga dukungan sosial keluarga tidak meningkatkan resiliensi korban penyalahgunaan NAPZA. Berdasarkan temuan tersebut maka peneliti membuat sebuah rancangan model Psikoedukasi untuk meningkatkan dukungan sosial dan resiliensi korban penyalahgunaan NAPZA dengan tujuan menurunkan kecenderungan relapse klien setelah mengikuti proses rehabilitasi sosial.
Description
Keywords
Dukungan sosial, resiliensi, relapse dan korban penyalahgunaan NAPZA