PREFERENSI WANITA USIA SUBUR TERHADAP MADU LEBAH TANPA SENGAT DARI BERBAGAI DAERAH DI INDONESIA SEBAGAI KANDIDAT PRODUK ANTIEMESIS
No Thumbnail Available
Date
2021-04-07
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Ibu hamil pada masa trimester pertama kehamilan memiliki gangguan
mual dan muntah atau emesis, yang membuat nafsu makan ibu hamil tersebut
menurun dan secara tidak langsung mengurangi asupan gizi dari ibu hamil untuk
janin yang dikandungnya. Salah satu bahan pangan yang dapat betindak sebagai
antiemesis adalah madu. Madu memiliki sifat fisikokimia yang berbeda-beda dari
setiap jenisnya, hal ini dapat berpengaruh pada daya terimanya pada ibu hamil.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui madu yang memiliki daya terima paling
tinggi oleh Wanita Usia Subur (WUS) sebagai kandidat antiemesis dan juga
mengetahui sifat fisikokimia madu yang paling disukai WUS. Madu yang
digunakan dalam penelitian ini adalah beberapa jenis madu dari berbagai daerah
di Indonesia. Penelitian ini dilakukan secara dua tahapan, pertama adalah
pengujian sifat fisikokimia madu dan yang kedua adalah pengujian sensori pada
wanita usia subur sebagai pemodelan dari ibu hamil. Hasil penelitian menunjukan
rata-rata karakteristik madu lebah tanpa sengat seperti berwarna kuning
kemerahan dengan nilai Hue sebesar 32.89 ± 14,64 dan nilai L* sebesar 10,79,
viskositas sebesar 1885,11 ± 3706,37 mPas, kadar air sebesar 27,09 ± 3,92%,
kadar abu sebesar 0,377 ± 0.20%, keasaman sebesar 98.26 ± 46,27 ml NAOH
1N/kg, pH sebesar 3.35 ± 0.32, kadar asam glukonat sebesar 0,142 ± 0,03%, kadar
gula pereduksi sebesar 41,28 ± 13,41 %, kadar hidroksimetilfurfural sebesar
178,25 ± 356,50 mg/kg, dan aktivitas enzim diastase sebesar 47,83 DN. Dari
semua jenis madu, madu yang memiliki daya terima terbaik pada wanitaa usia
subur adalah madu lebah Tetragonula biroi yang berasal dari Bogor dengan nilai
angka rata-rata dari seluruh aspeknya sebesar 5
Description
Keywords
Madu, lebah tanpa sengat, antiemesis