TINDAK TUTUR KIAI JAWA DALAM PENGAJIAN: KAJIAN ETNOPRAGMATIK

dc.contributor.advisorYpsi Soeria Soemantri
dc.contributor.advisorWahya
dc.contributor.authorSETIAWAN EDI WIBOWO
dc.date.accessioned2024-05-22T04:45:35Z
dc.date.available2024-05-22T04:45:35Z
dc.date.issued2018-02-27
dc.description.abstractDisertasi ini berpijak pada etnopragmatik yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan tindak tutur kiai Jawa, strategi tindak tutur kiai Jawa, dan nilai budaya Jawa yang terkandung pada tuturan kiai Jawa dalam pengajian. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat etnografi sinkronis. Data dideskripsikan secara eksplanatif dengan data berupa tuturan kiai yang berasal dari Jawa Tengah (Rembang dan Demak) berdialek Mataraman dan Jawa Timur (Tuban) berdialek pantura dalam kegiatan pengajian. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan dokumentasi yang berteknik lanjutan teknik rekam, simak, dan catat. Etnopragmatik didukung oleh teori-teori ekletik, yaitu teori tindak tutur Searle (1979), strategi tindak tutur Wijana (1996), (Rahardi, 2005), dan (Kridalaksana, dkk,. 2001), serta nilai budaya Jawa Geertz (1961) sebagai teori utama, Suseno (1985), Gunarwan (1996), Mardimin (2010), dan Pranowo (2012) sebagai teori pendukung. Temuan penelitian ini berupa perwujudan tindak tutur kiai Jawa yang dapat diperikan menjadi pelbagai kategori dan subkategori tindak tutur, yakni: (1) tindak tutur asertif (TTA), termanifestasikan dalam sub-TTA: menginformasikan sesuatu, menjelaskan, menceritakan, menggambarkan, meyakinkan, menyindir, dan mengutamakan; (2) tindak tutur direktif (TTD), termanifestasikan dalam sub-TTD: melarang, memerintah, mengajak, mengkritik, dan menyarankan; (3) tindak tutur komisif (TTK), termanifestasikan dalam sub-TTK: menawarkan; (4) tindak tutur ekspresif (TTE), termanifestasikan dalam sub-TTE: mendoakan, memuji, menyanjung, merendah, kesungkanan, keengganan, menghormati, mengeluh, berkelakar, dan menyalahkan. Strategi tindak tutur kiai Jawa dalam pengajian dimanifestasikan dalam empat cara, yaitu: tindak tutur langsung literal, tindak tutur tidak langsung literal, tindak tutur langsung tidak literal, dan tindak tutur tidak langsung tidak literal. Kiai Jawa memiliki jiwa Jawi dan masih mempertahankan serta memegang teguh prinsip-prinsip tiang Jawi ‘orang Jawa’. Wujud pematuhan terhadap nilai-nilai budaya Jawa, oleh kiai dalam pengajiannya diejawantahkan dalam bentuk: (1) prinsip rukun (rukun) termanifestasikan dalam sikap rendah hati (andhap asor), sikap menyesuaikan diri (empan papan), sikap menjaga perasaan (njaga rasa), sikap mengadu dan mengolah ketajaman perasaan (adu rasa dan angon rasa), sikap mau bekorban, sikap mawas diri (mulat salira), sikap tenggang rasa (tepa selira), dan sikap bersaudara (semedulur) yang tercermin dalam sikap mengkritik, sikap berbagi, sikap sabar, sikap jujur, sikap pemaaf (sugih pangapura), dan sikap mendoakan; (2) prinsip hormat (kurmat) termanifestasikan dalam sikap menghormati, sikap menyanjung, dan sikap keseganan.
dc.identifier.urihttps://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/180130130018
dc.subjectTINDAK TUTUR
dc.subjectSTRATEGI TINDAK TUTUR
dc.subjectNILAI BUDAYA JAWA
dc.titleTINDAK TUTUR KIAI JAWA DALAM PENGAJIAN: KAJIAN ETNOPRAGMATIK

Files

Original bundle
Now showing 1 - 5 of 10
No Thumbnail Available
Name:
S3-2018-180130130018-Cover.pdf
Size:
97.38 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S3-2018-180130130018-Abstrak.pdf
Size:
210.97 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S3-2018-180130130018-DaftarIsi.pdf
Size:
110.85 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S3-2018-180130130018-Bab1.pdf
Size:
291.3 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S3-2018-180130130018-Bab2.pdf
Size:
386.92 KB
Format:
Adobe Portable Document Format

Collections